VISI DAN MISI PROMOSI KESEHATAN

Pengertian Visi dan Misi

Visi adalah pandangan jauh tentang suatu perusahaan atau lembaga dan lain-lain, visi juga dapat diartikan sebagi sebuah tujuan atau apa yang harus dilakukan untum menjapai tujuan tersebut. pada masa yang akan datang atau masa depan. Dibawah ini beberapa persyaratan yang hendaknya dipenuhi oleh suatu pernyataan visi meliputi:

1. Berorientasi kedepan
2. Tidak dibuat berdasarkan kondisi saat ini
3. Mengekspresikan kreatifitas
4. Berdasar pada prinsip nilai-nilai yang mengandung perhargaan bagi masyarakat

Misi adalah suatu pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan oleh perusahaan atau lembaga dalam usaha mewujudkan visi tersebut. misi diartikan sebagai tujuan dan alasan mengapa perusahaan atau lermbaga dibuat. Misi juga memberikan arah sekaligus batasan-batasan proses pencapaian tujuan. 

Visi dan Misi Promosi Kesehatan

Promosi kesehatan memiliki visi misi dan strategi yang jelas, sebagaimana tertuang dalam SK Menkes RI No. 1193/2004 tentang kebijakan nasional promosi kesehatan, apabila dilihat kembali hal ini sejalan dengan visi global. Visi promosikesehatan adalah PHBS 2010 yang mengindikasikan tentang terwujudnya masyarakat indonesia baru yang berbudaya sehat. Visi tersebut menunjukkan dinamika atau gerak maju dari suasana lama (ingin diperbaiki) suasana baru (ingin dicapai).
Visi ini diperlukan agar promosi kesehatan yang diharapkan mempunyai arah yang jelas, dalam hal ini adalah apa yang menjadi harapan dari promosi kesehatan sebagai penunjang dalam program kesehatan yang lain. Visi promosi kesehatan adalah meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memelihgara dan meningkatkan status kesehatannya, baik fisik, mental, sosial dan diharapkan pula mampu produktif secara ekonomi maupun sosial sebagaimana dituangkan dalam undang-undang kesehatan No. 23 Tahun 1992 serta organisasi kesehatan dunia WHO.

Empat kata kunci Visi Promosi Kesehatan:

  1. Mau (willingness) memelihara dan meningkatkan kesehatan
  2. Mampu (ability) memelihara dan meningkatkan kesehatan 
  3. Memelihara kesehatan, berarti mau dan mampu mencegah penyakit, melindungi diri dari gangguan-gangguan kesehatan, dan mencari pertolongan pengobatan yang professional bila sakit. 
  4. Meningkatkan kesehatan, berarti mau dan mampu meningkatkan kesehatannya . Kesehatan perlu ditingkatkan, karena derajat kesehatan baik individu, kelompok , atau masyarakat itu bersifat dinamis, tidak elastis.
Untuk mencapai visi tersebut diatas perlu upaya-upaya yang dilakukan dan biasanya dituangkan dalam misi. Misi promosi kesehatan secara garis besar dirumuskan sebagai berikut:
  1. Advokat (Advocate), melakukan kegiatan advokasi / upaya –upaya terhadap para pengambil keputusan diberbagai program / sektor yang terkait dengan kesehatan. Dengan maksud agar program kesehatan yang ditawarkan dipercayai dan perlu dukungan melalui kebijakan-kebijakan / keputusan politik.
  2. Menjembatani (Mediate), menjadi jembatan dan menjalin kemitraan dengan berbagai program dan sektor yang terkait dengan kesehatan. Kegiatan pelaksanaan program-program kesehatan perlu adanya suatu kerja sama dengan program lain dilingkungan kesehatan , maupun lintas sektor yang terkait. Untuk itu perlu adanya suatu jembatan dan menjalin suatu kemitraan (partnership) dengan berbagai program dan sektor-sektor yang memiliki kaitannya dengan kesehatan. Karenanya masalah kesehatan tidak hanya dapat diatasi oleh sektor kesehatan sendiri, melainkan semua pihak juga perlu peduli terhadap maslah kesehatan tersebut. oleh karena itu promosi kesehatan memilikiu peran yang penting dalam mewujudkan kerjasama atau kemitaraan ini. 
  3. Memampukan (Enable), memberikan ketrampilan / kemampuan pada masyarakat agar mereka mempercayai dan meningkatkan kesehatan mereka sendiri secara mandiri. Hal ini dimaksudkan agar masyarakat mampunyai kemauan dan kemampuan yang mandiri dibidang kesehatan termasuk kemampuan dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan diri masing-masing.

Contoh Penerapan Visi Misi di Masyarakat

1.   Contoh Advokasi: Di desa A terjadi wabah DHF, perangkat desa dan petugas pelayanan kesehatan di desa tersebut harus mengambil keputusan, dengan membuat suatu kebijakan. Sehingga masalah tersebut dapat diatasi dengan tepat. Kebijakan itu meliputi:

  1. Gotong royong melakuakan 3M (Mengubur, Menguras, Menutup)
  2. Melakukan voging di desa tersebut
  3. Membagikan abate secara gratis kepada warga
Contoh Menjembatani: Pelaksanaan kebijakan-kebijakan yang telah dirumuskan oleh perangkat desa dan petugas pelayanan kesehatan, yakni dengan pelaksanaan gotong royong rutin, pelaksanaan voging secara merata dan memastikan setiap warga mendapat jatah abate dan menggunakannya setidaknya seminggu sekali. Dan sebagai petugas kesehatan mereka wajib melakukan evaluasi minim sebulan sekali. 

Contoh Memampukan: Masyarakat mampu menggerakkan dan memberdayakan desa itu sendiri untuk hidup sehat, baik secara individu, keluarga maupun kelompok masyarakat. Oleh karena itu dalam pengembangannya diperlukan langkah-langkah pendekatan edukatif. Yaitu upaya mendampingi (memfasilitasi) masyarakat untuk menjalani proses pembelajaran yang berupa proses pemecahan masalah-masalah kesehatan yang dihadapinya. Contohnya adalah dengan pembentukan Posyandu, Kader Kesehatan. Dan bisa juga dengan sadar diri dengan menerapkan PHBS di lingkungan masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA

Mubarak, wahid iqbal . 2007 . PROMOSI KESEHATAN Sebuah Pengantar Proses Belajar dalam Pendidikan . Yogyakarta . Graha Ilmu

http://dinkes.tabalongkab.go.id/2014/12/masyarakat-yang-mandiri-untuk-hidup-sehat-melalui-desa-siaga/

www.academia.edu/4849153/KONSEP_PROMOSI_KESEHATAN

Post a Comment

0 Comments