PERUBAHAN FISIK PADA MASA NIFAS



a. Uterus

Proses kembalinya uterus atau alat kandungan setelah bayi dan placenta yang dilahirkan mencapai keadaan, seperti sebelum hamil. Involusi terjadi karena masing-masing sel menjadi lebih kecil, karena sitoplasmanya yang berlebihan dibuang involusinya disebabkan oleh proses autolysis, dimanat zat protein dinding rahim dipecah diabsorbsi dan kemudian dibuang melalui ginjal sehingga setelah melahirkan ibu sering buang air kencing

                                Tinggi fundus dan berat uterus menurut masa involusi.

Involusi

Tinggi Fundus Uteri

Berat

Bayi lahir

Uri lahir

1 minggu

2 minggu

6 minggu

8 minggu

Setinggi pusat

2 jari di bawah pusat

Pertengahan pusat symphysis

Tidak teraba di atas symphysis

Bertambah kecil

Sebesar normal

1000 gram

750 gram

500 gram

350 gram

50 gram

30 gram

(Rustam Mochtar, 1998 : 113)

Akhirnya otot adalah kontraksi dan retraksi dari otot setelah anak lahir yang diperlukan untuk menjepit pembuluh darah yang terbuka akibat pelepasan placenta yang berguna untuk mengeluarkan isi uterus yang tidak diperlukan. Rasa sakit atau mules waktu nifas disebabkan karena kontraksi uterus. Kadang-kadang sangat mengganggu 2 sampai 3 hari post partum.

b. Bekas implantasi placenta

Setelah persalinan bekas implantasi merupakan suatu luka dengan permukaan yang kasar dan menonjol ke dalam kavum uteri dengan diameter 7,5 cm dan sering disangka sebagai bagian placenta yang tertinggal, setelah 2 minggu diameternya menjadi 3,5 cm dan pada 6 minggu mencapai 2,4 cm. Pada permulaan nifas, luka bekas placenta banyak mengandung pembuluh darah yang tersumbat oleh thrombus, namun luka bekas placenta tidak meninggalkan parut karena luka ini sembuh dengan cara yang luar biasa ialah dilepaskan dan dari dasarnya dengan pertumbuhan endometrium baru dibawah permukaan baru.


c. Luka-luka jalan lahir


Luka-luka pada jalan lahir bila disertai infeksi akan sembuh dalam 6-7 hari.

d. Rasa sakit (after pain)


Rasa sakit yang disebut after pain (merian atau mules-mules) disebabkan kontraksi rahim, biasanya berlangsung 2-4 hari pasca persalinan.

e. Perubahan serviks


Setelah persalinan bentuk serviks agak menganggah, seperti berwarna merah kehitaman konsistensinya lunak, kadang-kadang perlukan-perlukan kecil. Setelah bayi lahir, tangan masih bisa masuk rongga rahim. Setelah 2 jam dapat dilalui oleh 2-3 jari dan setelah 7 hari hanya dapat dilalui 1 jari.

f. Dinding perut dan peritoneum


Setelah persalinan dinding longgar karena terlalu lama, tetapi biasanya pulih kembali dalam 6 minggu.

g. Lochea


Lochea adalah istilah yang diberikan pada pengeluaran darah dari jaringan desidua yang hekrotik dari dalam uterus selama masa nifas jumlah dan warna lochea akan berkurang secara progresif.

1)    Lochea rubra

Jumlahnya sedang, berisi darah segar dan sisa-sisa selaput ketuban, sel-sel desidua, cervix caseosa, lanugo dan mekonium selama 2 hari post partum.

2)    Lochea sanguilenta

Berwarna kuning, cairan tidak berdarah lagi pada hari ke 7-14 post partum.

3)    Lochea alba

Jumlahnya sedikit berwarna putih selama 2 minggu atau hampir tidak berwarna.

4)    Lochea purulenta

Keluar cairan seperti nanah berbau busuk jika terjadi infeksi.

5)    Lochiositosis

Lochea tidak lancar keluarnya.

h. Saluran kencing

Buang air sulit selama 24 jam pertama, kemungkinan terdapat spasme, sfingter dan oedem leher, buli-buli sesudah bagian ini mengalami kompresi antara kepala, janin dan tulang pubis selama persalinan.

Urine dalam jumlah yang besar akan dihasilkan dalam waktu 12-36 jam waktu nifas. Setelah placenta dilahirkan kadar hormon estrogen yang bersifat menahan air akan mengalami penurunan yang mencolok, keadaan ini menyebabkan diuresis (peningkatan pembentukan kemih). Uterus yang akan berdilatasi akan kembali normal dalam tempo 6 minggu.

i. Payudara

Berbeda dengan perubahan atrofik pada organ-organ pelvis. Payudara mengalami maturitas yang penuh selama masa nifas kecuali jika laktasi disupresi payudara akan menjadi lebih besar, lebih kenceng dan mula-mula lebih nyeri tekan dengan reaksi terhadap perubahan status hormonal serta dimulainya laktasi.

j. Vulva dan vagina

Vulva dan vagina mengalami penekanan serta penegangan yang sangat besar selama proses melahirkan bayi dan berapa hari pertama sesudah proses tersebut kedua organ ini tetap berada dalam keadaan tidak hamil dan rugae dalam vagina secara berangsur-angsur akan muncul kembali sementara labia lebih menonjol.

Hymen mengalami ruptur pada saat melahirkan bayi pervaginam dan yang tersisa hanya sisa-sisa kulit yang disebut kurunkulae orifisum vagina biasanya tetap sedikit membuka setelah wanita tersebut melahirkan

Post a Comment

0 Comments