PENGORGANISASIAN PELAYANAN KEBIDANAN OLEH PEMERINTAH



DEFINISI PENGORGANISASIAN

Pengorganisasian adalah rangkaian aktivitas menyusun suatu kerangka yang menjadi wadah bagi segenap kegiatan bekerjasama dengan jalan membagi dan mengelompokkan pekerjaan yang harus dilakukan serta menetapkan dan menyusun jalinan hubungan kerja diantara satuan organisasi atau para pejabatnya.

DEFINISI PENGORGANISASIAN DALAM KESEHATAN

Organisasi pelayanan kesehatan merupakan suatu organisasi yang aktifitas pokoknya melakukan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan salah satu tujuan yang ingin dicapai adalah memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu atau berkualitas

CIRI-CIRI ORGANISASI
  1. Adanya suatu kelompok orang yang dapat dikenal dan saling mengenal
  2. Adanya suatu kelompok orang yang dapat dikenal dan saling mengenal"
  3. Adanya kegiatan yang berbeda-beda tetapi satu sama lain saling berkaitan ( interdependent part ) yang merupakan kesatuan kegiatan
  4. Adanya kewenangan, koordinasi, tujuan yang dicapai dan pengawasan

Jenis Perencanaan Berdasarkan Rencana
  1. Rencana Jangka Panjang (Long Term Planning) : Yang berlaku antara 10-25 Tahun
  2. Rencana Jangka Menengah (Medium Range Planning) : Yang berlaku antara 5-7 Tahun
  3. Rencana Jangka Pendek (Short Range Planning) : Yang berlaku hanya untuk 1 Tahun

Unsur-Unsur Pengorganisasian
Hal Yang Diorganisasikan
Pengorganisasian kegiatan yaitu pengaturan berbagai kegiatan yang ada dalam rencana sehingga terbentuk satu kesatuan yang terpadu dan Pengorganisasian tenaga pelaksana mencakup pengaturan struktur organisasi, susunan personalia serta hak dan wewenang dari setiap tenaga pelaksana.


PROSES PENGORGANISASIAN
Proses yang dimaksudkan adalah yang menyangkut pelaksanaan, langkah-langkah yang harus dilakukan sedemikian rupa


HASIL PENGORGANISASIAN
Hasil pengorganisasian adalah terbentuknya suatu wadah (entity), yang pada dasarnya merupakan perpaduan antara kegiatan yang akan dilaksanakan serta tenaga pelaksana


PRINSIP POKOK ORGANISASI
Untuk dapat melakukan pekerjaan pengorganisasian dengan baik perlu pula dipahami berbagai prinsip pokok yang terdapat dalam organisasi.

MEMPUNYAI PENDUKUNG
Pendukung yang dimaksud adalah setiap orang yang bersepakat untuk membentuk organisasi

MEMPUNYAI TUJUAN
Setiap organisasi harus mempunyai tujuan, baik yang bersifat umum dan ataupun yang bersifat khusus

MEMPUNYAI KEGIATAN
Agar tujuan organisasi dapat dicapai, diperlukan adanya berbagai kegiatan.

MEMPUNYAI PEMBAGIAN TUGAS
Yang dimaksud dengan kegiatan organisasi pada dasarnya adalah kegiatan yang dilakukan oleh para pendukung organisasi.


MANFAAT PENGORGANISASIAN
  1. Pembagian tugas perorangan dan kelompok
  2. Hubungan organisatoris antara orang-orang didalam organisasi tersebut melalui kegiatan yang dilakukan
  3. Pendelegasian wewenang
  4. Pemanfaatan staf dan fasilitas fisik

LANGKAH-LANGKAH PENGORGANISASIAN
  1. Tujuan organisasi sudah disusun pada saat fungsi perencanaan.
  2. Membagi habis pekerjaaan dalam bentuk kegiatan-kegiatan pokok untuk mencapai tujuan
  3. Menggolongkan kegiatan pokok ke dalam suatu kegiatan yang praktis
  4. Menetapkan kewajiban yang harus dilaksanakan dan menyediakan fasilitas pendukung yang diperlukan untuk melaksanakan tugas nya
  5. Penugasan personel yang cakap yang memilih dan menempatkan staf yang dianggap mampu melaksanakan tugas
  6. Mendelegasikan wewenang, tugas-tugas staf dan mekanisme pelimpahan wewenang dapat diketahui melalui struktur organisasi yang dianut

PENGORGANISASIAN PRAKTIK ASUHAN KEBIDANAN
Pelayanan Mandiri
  1. Merupakan layanan kepada klien yang menjadi tanggung jawab bidan sepenuhnya sesuai dengan kepmenkes no 900/Menkes/SK/ VII/2002
  2. Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap askeb yg diberikan
  3. Memberikan pelayanan dasar pada anak remaja & wanita pranikah dgn melibatkan klien
  4. Memberikan asuhan kebidanan kepada Klien (Ibu) selama kehamilan normal
  5. Memberikan askeb kepada klien dlm masa persalinan dgn melibatkan klien/keluarga
  6. Memberikan askeb pada bayi baru lahir
  7. Memberikan askeb pada klien dalam masa nifas dgn melibatkan klien / keluarga
  8. Memberikan askeb kepada waanita usia subur yang membutuhkan pelayanan KB
  9. Memberikan askeb pada wanita dengan gangguan sistem reproduksi & wanita dalam masa Klimakterium
  10. Memberikan askeb pada bayi, balita dengan melibatkan keluarga


Kolaborasi
  1. Dilakukan bidan sebagai anggota tim, kegiatannya dilakukan secara bersama-sama atausebagai suatu proses pelayanan kesehatan
  2. Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap askeb sesuai fungsi kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga
  3. Memberikan askeb pada bumil dgn risiko tinggi dan pertolongan pertama pada kegawatan yg memerlukan tindakan kolaborasi
  4. Memberikan askeb kepada ibu dalam masa persalinan dengan risiko tinggi dan keadaan kegawatan yang memerlukan pertolongan pertama dengan tindakan kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga
  5. Memberikan askeb pada ibu masa nifas dengan risiko tinggi dan pertolongan pertama dalam keadaan kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi dengan klien dan keluarga
  6. Memberikan askeb pada BBL dengan risiko tinggi dan yang mengalami komplikasi serta kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi dengan klien dan keluarga

Rujukan
Memindahkan perawatan ke sistem pelayanan yang lebih tinggi jika dipertimbangkan ada kondisi patologis diluar wewenang bidan.
Tujuan sistem rujukan adalah untuk meningkatkan mutu, cakupan dan efisiensi pelaksanaan pelayanan kesehatan secara terpadu.

Terdapat dua jenis istilah rujukan yaitu :
  1. Rujukan Medik : Pelimpahan tanggung jawab secara timbal balik atas satu kasus yang timbul baik secara vertikal maupun horizontal kepada yang lebih berwenang dan mampu menanganinya secara rasional.
  2. Rujukan Kesehatan : Hubungan dalam pengiriman, pemeriksaan bahan atau spesimen ke fasilitas yang lebih mampu dan lengkap.

Tata laksana rujukan dapat berlangsung antara lain :
  1. Internal antar petugas di satu rumah sakit.
  2. Antara Puskesmas Pembantu dan Puskesmas.
  3. Antara masyarakat dan Puskesmas
  4. Antara satu Puskesmas dan Puskesmas lainnya.
  5. Antara Puskesmas dan Rumah Sakit, laboratorium atau fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.
  6. Internal antara bagian / unit pelayanan di dalam satu Rumah Sakit.
  7. Antar Rumah Sakit, laboratorium atau fasilitas pelayanan lain dan Rumah Sakit






Post a Comment

0 Comments