KONSEP SEHAT SAKIT


Definisi sehat menurut WHO

Sehat adalah suatu keadaan yang sempurna dari aspek fisik, mental, sosial dan tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan.
Sehat Jasmani
Sehat jasmani merupakan komponen penting dalam arti sehat seutuhnya, berupa sosok manusia yang berpenampilan kulit bersih, mata bersinar, rambut tersisir rapi, berpakaian rapi, berotot, tidak gemuk, nafas tidak bau, selera makan baik, tidur nyenyak, gesit dan seluruh fungsi fisiologi tubuh berjalan normal.
Sehat Mental
Sehat Mental dan sehat jasmani selalu dihubungkan satu sama lain dalam pepatah kuno “Jiwa yang sehat terdapat di dalam tubuh yang sehat “(Men Sana In Corpore Sano)”.
Atribut seorang insan yang memiliki mental yang sehat adalah sebagai berikut:
  • Selalu merasa puas dengan apa yang ada pada dirinya, tidak pernah menyesal dan kasihan terhadap dirinya, selalu gembira, santai dan menyenangkan serta tidak ada tanda-tanda konflik kejiwaan.
  •  Dapat bergaul dengan baik dan dapat menerima kritik serta tidak mudah tersinggung dan marah, selalu pengertian dan toleransi terhadap kebutuhan emosi orang lain.
  • Dapat mengontrol diri dan tidak mudah emosi serta tidak mudah takut, cemburu, benci serta menghadapi dan dapat menyelesaikan masalah secara cerdik dan bijaksana.

Kesejahteraan Sosial
Batasan kesejahteraan sosial yang ada di setiap tempat atau negara sulit diukur dan sangat tergantung pada kultur, kebudayaan dan tingkat kemakmuran masyarakat setempat. Dalam arti yang lebih hakiki, kesejahteraan sosial adalah suasana kehidupan berupa perasaan aman damai dan sejahtera, cukup pangan, sandang dan papan. Dalam kehidupan masyarakat yang sejahtera, masyarakat hidup tertib dan selalu menghargai kepentingan orang lain serta masyarakat umum.

Sehat Spiritual
Spiritual merupakan komponen tambahan pada definisi sehat oleh WHO dan memiliki arti penting dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Setiap individu perlu mendapat pendidikan formal maupun informal, kesempatan untuk berlibur, mendengar alunan lagu dan musik, siraman rohani seperti ceramah agama dan lainnya agar terjadi keseimbangan jiwa yang dinamis dan tidak monoton.
Keempat komponen ini dikenal sebagai sehat positif atau disebut sebagai “Positive Health”. Kesehatan Adalah suatu kondisi Sejahtera Jasmani Rohani serta Sosial Ekonomi.

Definisi sehat menurut UU No.36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan.

Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
Jadi, sehat bukan hanya digambarkan melalui diri kita yang tidak terkena penyakit atau tidak cacat. Tapi sehat itu ditinjau dari berbagai aspek yang dapat mendukung daripada kesehatan itu sendiri. Seperti Ekonomi, Sosial, dan Spiritual.
1)     Ekonomi, seseorang yang sudah produktif (dewasa). Seseorang yang produktif adalah seseorang yang memiliki kegiatan yang dapat menghasilkan dan menyokong kehidupannya maupun kehidupan keluarganya secara finansial. Untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Maka dari itu perbaikan status ekonomi sangat berpengaruh dalam peningkatan kesehatan seseorang utamanya dalam mendapatkan pelayanan kesehatan yang cukup.
2)  Sosial, berkaitan tentang hubungan seseorang terhadap orang sekitarnya secara baik tanpa perbedaan ras, suku, kepercayaan, status sosial dan sebagainya. Orang yang tidak berhubungan atau berkomunikasi dengan masyarakat sekitar dengan baik akan mendapatkan tingkat stress yang lebih tinggi dibandingkan orang-orang yang berkomunikasi dengan orang lain.
3)  Spiritual, sehat tercermin dari cara seseorang dalam mengekspresikan rasa syukur, pujian, kepercayaan dan sebagainya terhadap sesuatu di luar alam fana ini, yakni Tuhan Yang Maha Kuasa. Misalnya sehat spiritual dapat dilihat dari praktik keagamaan seseorang.
Dengan perkataan lain, sehat spiritual adalah keadaan dimana seseorang menjalankan ibadah dan semua aturan-aturan agama yang dianutnya.

Definisi sehat menurut PENDER (1982)



Sehat   merupakan   perwujudan   individu   yang   diperoleh   melalui   kepuasan   dalam berhubungan  dengan  orang  lain  (Aktualisasi).  Perilaku  yang  sesuai dengan  tujuan perawatan diri  yang  kompeten Sedangkan  penyesuaian  diperlukan  untuk  mempertahankan stabilitas  dan integritas  struktural.

Konsep Sakit

Pemons (1972) Sakit   merupakan gangguan   dalam   fungsi   normal   individu   sebagai   tatalitas termasuk keadaan organisme sebagai sistembiologis  dan penyesuaian sosialnya.
Bauman (1965) Seseoang menggunakan 3 kriteria  untuk  menentukan  apakah mereka sakit:
  1.  Adanya gejala  :  Naiknya temperatur, nyeri.
  2.  Persepsi tentang bagaimana  mereka merasakan : baik,  buruk,  sakit.
  3.  Kemampuan untuk  melaksanakan aktivitas  sehari :  bekerja , sekolah.
Penyakit  adalah  istilah  medis  yang  digambarkan sebagai  gangguan  dalam  fungsi tubuh yang menyebabkan berkurangnya  kapasitas.

Hubungan  antara sehat, sakit dan penyakit pada dasarnya merupakan keadaan sehat dan sakit.

  1. Hasil  interaksi  seseorang dengan lingkungan.
  2. Sebagai manifetasi keberhasilan  / kegagalan dalam  beradaptasi dengan lingkungan.
  3. Gangguan  Kesehatan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi  tingkah  laku  sehat:

  1. Suatu skala ukur secara relatif dalam mengukur ke dalam sehat / kesehatan seseorang.
  2. Kedudukannya  : dinamis,  dan bersifat individual.
  3. Jarak  dalam  skala  ukur  : keadaan sehat secara optimal pada satu titik dan kemauan pada titik yang lain

Faktor Pengaruh Penyakit

Seperti yang sudah dijelaskan pada penjelasan mengenai konsep terjadinya penyakit,ada tiga faktor yang berpengaruh terhadapat terjadinya penyakit yaitu Host (Penjamu), Agent (Penyebab), dan Environment (Lingkungan).


Faktor Host (Penjamu)

Host adalah manusia atau mahluk hidup lainnya, faktor host yang berkaitan dengan terjadinya penyakit berupa umur, jenis kelamin, ras, etnik, anatomi tubuh,dan status gizi. Penjelasan seperti yang tertulis dibawah ini :

  1. Genetik : Penyakit dapat diturunkan menurut garis keturunan keluarga atau gen
  2. Umur :Ada kecenderungan penyakit yang menyerang umur tertentu
  3. Jenis Kelamin : Ditemukan penyakit yang terjadi lebih mungkin lebih banyak pada    wanita.
  4. Suku /Ras/Warna Kulit : Ditemukan ada perbedaan antara ras kulit putih dan kulit hitam di Amerika
  5. Keadaan Fisiologi Tubuh : Kelelahan, kehamilan, puberitas, atau keadaan status gizi.
  6. Keadaan Immunologis : Kekabalan yang diperoleh karena ada infeksi, memperoleh dari ibu, atau kekebalan buatan (vaksinasi)
  7. Tingkah Laku : Gaya hidup, personal hygiene, hubungan antar pribadi, dan rekreasi

Faktor Agen

Agen (Penyebab) adalah unsur organisme hidup, atau kuman infeksi, yang menyebabkan terjadinya suatu penyakit. beberapa penyakit agen merupakan penyebab tunggal (single) misalnya pada penyakit menular, sedangkan pada penyakit tidak menular biasanya terdiri dari beberapa agen contohnya pada penyakit kanker. Berikit ini yang termasuk kedalam faktor agen :

  1. Faktor Nutrisi : Bisa dalam bentuk kelebihan gizi, misalnya tinggi kolesterol, atau kekurangan gizi baik itu protein, lemak atau vitamin.
  2. Penyebab Kimiawi : Misalnya zat-zat beracun (karbon monoksida), asbes, kobalt, atau allergen
  3. Penyebab Fisik : Misalnya radiasi dan trauma mekanik (pukulan, tabrakan)
  4. Penyebab Biologis

  • Metazoa : cacing tambang, cacing gelang, cshistosoma,
  • Protozoa : Amoeba, malaria
  • Bakteri : Siphilis, typhoid, pneumonia syphilis, tuberculosis,
  • Fungi (jamur) : Histosplasmosis, taenea pedis
  • Rickettia : Rocky Mountain spot fever
  • Virus : Cacar, campak, poliomyelitis

Faktor Lingkungan (Environtment)

Lingkungan adalah faktor luar dari individu yang dapat berupa lingkungan fisik, biologis, dan sosial. Yang tergolong faktor lingkungan meliputi :
Lingkungan fisik : geologi, iklim, dan topografi
Lingkungan biologis : Misalnya kepadatan penduduk, flora (sebagai sumber bahan makanan), dan fauna (sebagai sumber protein)
Lingkungan sosial : Berupa migrasi/urbanisasi, lingkungan kerja, keadaan perumahan, keadaan sosial masyarakat (kekacauan, bencana alam,perang, dll

Proses Perjalanan Penyakit

a.       Tahap prapatogenesis
Manusia (host) masih dalam keadaan sehat namun pada saat ini pula manusia telah terpajan dan berisiko terhadap penyakit yang ada di sekelilingnya. Adapun penyebabnya karena telah terjadi interaksi dengan bibit penyakit (agent), bibit penyakit belum masuk ke manusia (host), manusia masih dalam keadaan sehat atau belum ada tanda penyakit, dan belum terdeteksi baik secara klinis maupun laboratorium.
b.    Tahap inkubasi: tahap ini bibit penyakit telah masuk ke manusia, namun gejala belum tampak. Jika daya tahan pejamu tidak kuat, akan terjadi gangguan pada bentuk dan fungsi tubuh.
c.    Tahap penyakit dini: tahap ini mulai timbul gejala penyakit, sifatnya masih ringan, dan umumnya masih dapat beraktivitas.
d.   Tahap penyakit lanjut: tahap ini penyakit makin bertambah hebat, penderita tidak dapat beraktivitas sehingga memerlukan perawatan.
e.    Tahap akut penyakit: tahap akhir perjalanan penyakit ini, manusia berada dalam lima keadaan yaitu sembuh sempurna, sembuh dengan cacat, karrier, kronis, atau meninggal dunia.

(Rajab, 2009: 17)

Post a Comment

0 Comments