Nutrisi pada Bayi, Balita, dan Anak Prasekolah

Anak merupakan sosok yang unik, mereka mempunyai kebutuhan yang berbeda sesuai dengan tahap pertumbuhan dan perkembangannya. Begitu juga dengan kebutuhan nutrisinya, terutama pada satu tahun pertama kehidupan anak. Hal ini disesuaikan dengan kemampuan organ pencernaannya yang belum sempurna dalam menerima makanan tertentu, sehingga memerlukan perhatian dari orang tua dalam pemenuhannya. 

Pernahkah Anda mengamati atau berpikir, mengapa pada bayi baru lahir harus diberi ASI, bukan makanan padat yang lainnya? Mungkin Anda juga bertanya mengapa bidan harus belajar tentang pemenuhan nutrisi pada bayi dan balita? 

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, coba pahami materi yang kita bahas pada Topik ke dua dari bab pemenuhan kebutuhan neonatus, bayi, dan anak prasekolah, yaitu tentang nutrisi/gizi bayi dan balita. Pemenuhan nutrisi pada bayi diberikan secara bertahap sesuai dengan usia. Makanan utama pada bayi usia 0 – 6 bulan adalah Air Susu Ibu atau pemberian ASI Eksklusif,sedangkan pada setelah bayi berusia 6 bulan mulai diberikan makanan pendamping ASI (MP ASI). 

PENGERTIAN GIZI 

Gizi berasal dari kata Gizawa (bahasa arab), yang berarti pemberian zat-zat makanan kepada sel-sel dan jaringan tubuh, sehingga memungkinkan pertumbuhan yang normal dan sehat (Maryunani, 2012) Gizi adalah suatu proses orgnisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan energi (Supariasa, 2002) 

Dari beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa gizi adalah zat-zat makanan yang diperlukan oleh tubuh untuk mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang optimal. Kebutuhan penting pertama akan nutrisi pada bayi baru lahir adalah ASI. Makanan untuk bayi sehat terdiri dari ASI, jika ASI tidak mencukupi dapat diberikan susu formula. Selanjutnya sebagai makanan pelengkap setelah bayi berusia 6 bulan terdiri dari buahbuahan, biscuit, makanan padat bayi yaitu bubur susu, nasi tim atau makanan lain yang sejenis, namun pemberiannyasecara bertahap sesuai dengan usia anak.

PENGERTIAN ASI EKSKLUSIF 

Air Susu Ibu adalah makanan terbaik dan sempurna untuk bayi, karena mengandung semua zat gizi sesuai kebutuhan untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi (Roesli, 2008). 

ASI eksklusif adalah pemberian ASI (Air Susu Ibu) sedini mungkin setelah persalinan, diberikan tanpa jadwal dan tidak diberi makanan lain, walaupun hanya air putih, sampai bayi berumur 6 bulan. Hal ini sesuai dengan rekomendasi UNICEF dan World Health Assembly (WHA) yang menyarankan pemberian ASI Eksklusif hanya memberikan ASI saja tanpa tambahan pemberian cairan (seperti : air putih, madu, susu formula, dan sebagainya) atau makanan lainnya (seperti : buah, biskuit, bubur susu, bubur nasi, tim, dan sebagainya) (Roesli, 2008). 

MANFAAT ASI 

Ada berbagai manfaat yang dapat diperoleh dari pemberian ASI 

Manfaat ASI untuk Bayi 

  • Komposisi sesuai dengan kebutuhan bayi Setiap wanita telah dipersiapkandengan sepasang payudara yang akan memproduksi susu untuk makanan bayi yang bau dilahirkannya. Salah satu keajaiban ASI adalah dapat secara otomatis akan mengubah komposisinya sesuai dengan perubahan dan kebutuhan bayi di setiap tahap perkembangannya. 
  • Mengandung zat protektif Bayi yang mendapat ASI lebih jarang menderita penyakit karena adanya zat protektif dalam ASI. Zat protektif yang terdapat pada ASI adalah sebagai berikut: 
    • Lactobacillus bifidus berfungsi mengubah laktosa menjadi asam laktat dan asam asetat. Kedua asam ini menjadikan pencernaan bersifat asam sehingga menghambat pertumbuhan mikroorganisme. ASI mengandung zat faktor pertumbuhan Lactobacillus bifidus. Susu sapi tidak mengandung faktor ini. 
    • Laktoferin  adalah protein yang berikatan dengan zat besi. Dengan mengikat zat besi, maka laktoferin bermanfaat menghambat pertumbuhan kuman tertentu, yaitu Staphylococcus, E. Coli, dan Entamoeba hystolytica yang juga memerlukan zat besi untuk pertumbuhannya. Selain menghambat pertumbuhan bakteri tersebut, laktoferin dapat pula menghambat pertumbuhan jamur Candida. 
    • Lisozim adalah enzim yang dapat mencegah dinding bakteri (bakterisidal) dan antiinflamasi, bekerja bersama peroksida dan aksorbat untuk menyerang bakteri E. coli dan sebagian keluarga Salmonella. Keaktifan lisozim ASI beberapa ribu kali lebih tinggi dibanding susu sapi. Keunikan lisozim lainnya adalah bila faktor protektif lain menurun kadarnya sesuai tahap lanjut ASI, maka lisozim justru meningkat pada 6 bulan pertama setelah kelahiran. 
    • Komplemen C3 dan C4. Kedua komplemen ini, walaupun kadar dalam ASI rendah, mempunyai daya opsonik, anafilaksonik, dan kemotaktik, yang bekerja bila diaktifkan oleh Iga dan IgE yang juga terdapat dalam ASI. 
    • Antibodi ASI terutama kolostrum mengandung immunoglobulin SIgA. Antibody dalam ASI dapat bertahan dalam saluran pencernaan dan membuat lapisan pada mukosanya, sehingga mencegah bakteri pathogen dan enterovirus masuk ke dalam mukosa usus. 
    • Imunitas seluler ASI mengandung sel – sel. Sebagian besar (90 %) sel tersebut berupa makrofag yang berfungsi membunuh dan memfagositosis mikroorganisme, membentuk C3 dan C4, lisozim, dan laktoferin.
    • Tidak menimbulkan alergi Pada bayi baru lahir sistem IgE belum sempurna. Pemberian susu formula akan merangsang aktivasi sistem ini dan dapat menimbulkan efek ini. Pemberian protein asing yang ditunda sampai usia 6 bulan akan mengurangi kemungkinan alergi. 
  • Mempunyai efek psikologis yang menguntungkan Interaksi yang timbul waktu menyusui antara ibu dan bayi akan menimbulkan rasa aman bagi bayi. Perasaan aman ini penting untuk membangun dasar kepercayaan diri (basic sense of trust) 
  • Mengupayakan pertumbuhan yang baik Bayi yang mendapat ASI mempunyai kenaikan berat badan yang baik setelah lahir, pertumbuhan setelah periode perinatal yang baik, dan mengurangi kemungkinan obesitas. 
  • Mengurangi kejadian karies dentis dan maloklusi Insidens karies dentis pada bayi yang mendapat susu formula jauh lebihtinggi dibanding yang mendapat ASI, karena kebiasaan menyusui dengan botol dan dot terutama pada waktu akan tidur menyebabkan gigi lebih lama kontak dengan susu formula. Sisa tersebut akan berubah menjadi asam yang akan merusak gigi. Selain itu kadar Selenium yang tinggi pada ASI akan mencegah karies dentis. Telah dibuktikan bahwa salah satu penyebab maloklusi rahang adalah kebiasaan lidah yang mendorong ke depan akibat menyusu dengan botol dan dot. 

Manfaat ASI untuk Ibu 

  • Mencegah perdarahan pasca persalinan Perangsangan pada payudara ibu oleh isapan bayi akan diteruskan ke otak dan kelenjar hipofisis yang akan merangsang terbentuknya hormon oksitosin. Oksitosin membantu mengkontraksikan kandungan dan mencegah terjadinya perdarahan pasca persalinan. 
  • Mempercepat pengecilan kandungan Sewaktu menyusui terasa perut ibu mulas yang menandakan kandungan berkontraksi dan dengan demikian pengecilan kandungan terjadi lebih cepat. 
  • Mengurangi anemia Menyusui eksklusif akan menunda masa subur yang artinya menunda haid. Penundaan haid dan berkurangnya perdarahan pasca persalinan akan mengurangi angka kejadian anemia kekurangan besi. 
  • Dapat digunakan sebagai metode KB sementara ASI dapat digunakan sebagai metode KB sementara dengan syarat:
    • Bayi berusia belum 6 bulan, 
    • Ibu belum haid kembali dan 
    • ASI diberikan secara esklusif 
  • Mengurangi risiko kanker indung telur dan kanker payudara Selama hamil tubuh ibu sudah mempersiapkan diri untuk menyusui. Bila ibu tidak menyusui akan terjadi gangguan yang meningkatkan risiko terjadinya kanker indung telur dan kanker payudara. Kejadian kanker payudara dan kanker indung telur pada ibu yang menyusui lebih rendah dibandingkan yang tidak menyusui. 
  • Memberikan rasa dibutuhkan Dengan menyusui ibu akan merasa bangga dan diperlukan, rasa yang dibutuhkan oleh semua manusia. 

Manfaat ASI untuk Keluarga 

ASI sangat praktis dan ekonomis, karena ASI dapat diberikan dimana saja dan kapan saja. Keluarga tidak perlu mengeluarkan biaya untuk membeli susu fomula dan peralatannya serta tidak repot untuk menyiapkannya. ASI tidak perlu dibeli, sehingga dana yang diperlukan untuk membeli susu formuladapat digunakan untuk keperluan lain. 

LAMA PEMBERIAN ASI ( MENYUSUI) 

Pada hari-hari pertama, biasanya ASI belum keluar, bayi cukup disusukan selama 4-5 menit, untuk merangsang produksi ASI dan membiasakan putting susu diisap oleh bayi. Setelah hari ke 4-5 boleh disusukan selama 10 menit. Setelah produksi ASI cukup, bayi dapat disusukan selama 15 menit. Menyusukan selama 15 menit ini jika produksi ASI cukup dan ASI lancar keluarnya, sudah cukup untuk bayi. Dikatakan bahwa, jumlah ASI yang terisap bayi pada 5 menit pertama adalah ± 112 ml, 5 menit kedua ± 64 ml, dan 5 menit terakhir hanya ± 16 ml. 

FREKUENSI MENYUSUI 

Sebaiknya bayi disusui secara nir-jadwal (on demand), karena bayi akan menentukan sendiri kebutuhannya. Ibu harus menyusui bayinya bila bayi menangis bukan sebab lain (kencing, kepanasan/ kedinginan, atau sekedar ingin didekap) atau ibu sudah merasa perlu menyusui bayinya. Bayi yang sehat, ASI dalam lambungnya akan kosong dalam waktu 2 jam. Pada awalnya bayi akan menyusu dengan jadwal yang tidak teratur, dan akan mempunyai pola tertentu setelah 1-2 minggu kemudian. Dengan menyusui nir-jadwal, sesuai kebutuhan bayi, akan mencegah timbulnya masalah menyusui. Ibu yang bekerja di luar rumah dianjurkan agar lebih sering menyusui pada malam hari. 

CARA MENYIMPAN ASI 

ASI yang dikeluarkan dapat disimpan untuk beberapa saat. Ada perbedaan lamanya disimpan dikaitkan dengan tempat penyimpanan. - Di temperatur ruangan= 6-8 jam - Lemari es (4ºC) = 1 – 2 hari - Freezer dalam lemari es (-4ºC) = 2 minggu – 4 bulan Gambar 4.7: Menyimpan ASI di lemari es ASI yang telah didinginkan tidak boleh direbus bila akan dipakai, karena kualitasnya akan menurun, yaitu unsur kekebalannya. ASI tersebut cukup didiamkan beberapa saat di dalam suhu kamar, agar tidak terlalu dingin; atau dapat pula direndam di dalam wadah yang telah berisi air panas. 



TAHAPANPEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP-ASI) 

Kebutuhan gizi bayi sampai usia 6 bulan bisa terpenuhi dari ASI saja atau susu formula karena alasan medis. ASI sebaiknya terus diberikan sampai anak usia 2 tahun, namun pada saat bayi usia 6 bulan harus mulai diberikan makanan pendamping ASI untuk memenuhi kebutuhan gizinya. Makanan tambahan atau makanan pendamping ASI (MP-ASI) adalah makanan yang diberikan kepada bayi disamping ASI untuk memenuhi kebutuhan gizinya. MP-ASI diberikan mulai umur 6–24 bulan, dan merupakan makanan peralihan dari ASI ke makanan keluarga, pengenalan. Pemberian MP-ASI diberikan kan secara bertahap sesuai dengan usia anak yang dimulai dari MP-ASI yang jenis lumat, lembik sampai anak terbiasa dengan makanan keluarga. Hal ini dimaksudkan untuk menyesuaikan kemampuan alat cerna bayi dalam menerima MP-ASI. Berikut jenis tahapan pemberian MP-ASI pada anak. 




Bayi yang mendapatkan cukup ASI dan MP-ASI, berat badannya akan naik setiap bulan sesuai dengan kenaikan berat badan anak pada KMS atau kenaikan berat badan dan tinggi badan sesuai dengan Standar WHO 2006. 

DAMPAK PEMBERIAN MP-ASI SECARA DINI 

Dampak pemberian MP ASI yang diberikan secara dini antara lain: 
  • Menurunkan intensitas pengisapan bayi, yang akan berisiko untuk terjadinya penurunan produksi ASI. 
  • Pengenalan serealia dan sayur-sayuran tertentu dapat mempengaruhi penyerapan zat besi dari ASI sehingga menyebabkan defisiensi zat besi dan anemia. 
  • Risiko diare meningkat karena makanan tambahan tidak sebersih ASI. 
  • Kebutuhan gizi/nutrisi anak tidak terpenuhi. 
  • Anak mendapat faktor pelindung dari ASI lebih sedikit, sehingga risiko infeksi meningkat.
  • Defluk atau kolik usus ( kerewelan atau tangisan yang terus menerus bagi bayi yang dipercaya karena adanya kram di dalam usus). 

KEBUTUHANNUTRISI BAYI USIA 0-6 BULAN

Nutrisi bayi yang berusia 0-6 bulan cukup terpenuhi dari ASI saja (ASI Eksklusif). Hal-hal perlu diperhatikan dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi bayi usia 0-6 bulan adalah sebagai berikut: 
  • Berikan ASI yang pertama keluar dan berwarna kekuningan (kolostrum) 
  • Jangan beri makanan/minuman selain ASI 
  • Susui bayi sesering mungkin 
  • Susui setiap bayi menginginkan, paling sedikit 8 kali sehari 
  • Jika bayi tidur lebih dari 3 jam, bangunkan lalu susui. 
  • Susui dengan payudara kanan dan kiri secara bergantian 
  • Susui sampai payudara terasa kosong, lalu pindah ke payudara sisi lainnya 
  • Susui anak dalam kondisi menyenangkan, nyaman dan penuh perhatian 
  • Dukungan suami dan keluarga penting dalam keberhasilan ASI Eksklusif 

KEBUTUHAN NUTRISI BAYI USIA 6-8 BULAN 

Pada bayi usia 6 – 8 bulan pemberian ASI diteruskan serta pemberian makanan tambahan mulai diperkenalkan dengan pemberian makanan lumat dua kali sehari. Pemberian makanan tambahan diperkenalkan karena keadaan alat cerna sudah semakin kuat. Makanan yang diberikan pada bayi usia ini harus sudah bervariasi, terutama dalam memilih bahan makanan yang akan digunakan. Bahan makanan lauk pauk seperti telur, hati, daging sapi, daging ayam, ikan basah, ikan kering, udang, atau tempe tahu, dapat diberikan secara bergantian. 

Jika Anda akan menyiapkan MP-ASI yang baik perlu memperhatian hal berikut:
  • Padat energy, protein dan zat mikro (zat besi, Zinc, Kalsium, Vitamin A, Vitamin C dan Folat) 
  • Tidak berbumbu tajam, tidak menggunakan gula, garam, penyedap rasa dan pengawet 
  • Mudah ditelan dan disukai anak
  • Tersedia lokal dan harganya terjangkau Makanan utama adalah makanan padat yang diberikan secara bertahap (bentuk, jumlah dan freuensi) bisa dilihat pada tabel berikut. 


KEBUTUHAN NUTRISI BAYI UMUR 9-11 BULAN 

Pemberian makan pada bayi usia 9-11 bulan adalah sebagai berikut:
  • Teruskan pemberian ASI
  • Berikan MP-ASIyang lebih padat, contohnya: bubur nasi, nasi tim dan nasi lembek
Selain hal tersebut, anak juga berikan aneka makanan yang terdiri dari: 
  • Makanan pokok, seperti: nasi, ubi, sagu 
  • Lauk hewani: ikan, telur, hati, ayam dan daging
  • Lauk nabati: tempe, tahu, kacang-kacangan 
  • Sayur dan buah-buahan 
  • Beri makanan selingan 2 kali sehari , contoh: bubur kacang hijau, pisang, biskuit, kue tradisional dan kue lain 

KEBUTUHAN NUTRISI PADA BAYI UMUR 12-24 BULAN DAN ANAK PRASEKOLAH

Kelompok yang rawan gizi adalah bayi, balita dan anak prasekolah. Ketidak tahuan tentang cara pemberian makanan yangbaik dari jumlah, jenis frekuensi makanan menjadi suatu penyebab terjadinya masalah kurang gizi pada bayi dan anak. 

Oleh karena itu sebagai tenaga kesehatan harus memiliki kemampuan melakukan KIE (Konsultasi, Informasi dan Edukasi) tentang kebutuhan gizi pada anak . Dalam pemenuhan gizi pada anak Ibu dan keluarga harus membiasakan memberi asupan gizi yang terbaik untuk buah hatinya dan disesuaikan dengan kemampuan finansial dan kemudahan memperolehnya. Hal yang perlu diperhatikan adalah: pemilihan bahan makanan, pengolahan, termasuk kebersihannya pada saat proses memasak dan penyajiannya serta cara pemberiannya kepada anak. 

Untuk mengurangi rasa bosan anak, ibu sebaiknya memiliki beraneka resep masakan untuk anak sehingga bisa menghidangkan berbagai masakan.Pemenuhan gizi pada anak dapat dilihat pada tabel berikut




  • Utamakan memberikan MP-ASI dari makanan lokal. Jika mengunakan MP-ASI buatan pabrik, baca cara pakainya dan perhatikan tanggal kadaluwarsanya 
  • Ajari anak makan sendiri dengan sendok 
  • Ajari anak minum dengan menggunakan gelas





Post a Comment

0 Comments