PENGENALAN ALAT BANTU, MEDIA DAN DESAIN PRODUK PROMOSI KESEHATAN

Pengertian Promosi Kesehatan 

Promosi kesehatan menurut WHO berdasarkan piagam Ottawa (1986) dalam Heri.D.J. Maulana (2009) hal. 19, mendefinisikan promosi kesehatan adalah suatu proses yang memungkinkan individu meningkatkan kontrol terhadap kesehatan dan meningkatkan kesehatannya berbasis filosofi yang jelas mengenai pemberdayaan diri sendiri. 

Promosi kesehatan merupakan proses pemberdayaan seseorang untuk meningkatkan kontrol dan peningkatan kesehatannya. WHO menekankan bahwa promosi kesehatan merupakan suatu proses yang bertujuan memungkinkan individu meningkatkan kontrol terhadap kesehatan dan meningkatkan kesehatannya berbasis filosofi yang jelas mengenai pemberdayaan diri sendiri (Maulana,2009). 

Istilah promosi kesehatan adalah perwujudan dari perubahan konsep pendidikan kesehatan yang secara structural tahun 1984 WHO dalam salah satu divisinya, yaitu Divisi Pendidikan Kesehatan (Division Health Education) diubah menjadi Divisi Promosi kesehatan dan Pendidikan (Division On Health Promotion and Education).Konsep ini oleh Departemen Kesehatan RI tahun 2000 mulai disesuaikan dengan merubah Pusat Penyuluhan Kesehatan Masyarakat menjadi Direktorat Promosi Kesehatan dan sekarang menjadi pusat promosi kesehatan. 

Promosi kesehatan merupakan revitalisasi pendidikan kesehatan pada masa lalu,di mana dalam konsep promosi kesehatan bukan hanya proses penyadaran masyarakat dalam hal pemberiandan peningkatan pengetahuan masyarakat dalam bidang kesehatan saja,melainkan juga upaya bagaimana mampu menjembatani adanya perubahan perilaku seseorang. Hal ini berarti Promosi Kesehatan merupakan program kesehatan yang dirancang untuk membawa perbaikan yang merupakanperubahan Perilaku,baik dalam masyarakat maupun lingkungan organisasinya,lingkungan fisik dan non fisik, social, budaya, ekonomi, politik,dan sebagainya. 

Pengertian Alat Bantu 

Alat bantu pendidikan adalah suatu alat yang digunakan oleh pendidik dalam menyampaikan bahan pendidikan/pengajaran. Alat bantu ini sering disebut sebagai alat peraga karena berfungsi untuk membantu dan memperagakan sesuatu di dalam proses pendidikan/pengajaran. 

Alat peraga ini disusun berdasarkan prinsip bahwa pengetahuan yang ada pada setiap manusia diterima atau ditangkap melalui panca indra. Semakin banyak indra yang digunakan untuk menerima sesuatu maka semakin banyak dan semakin jelas pula pengertian/pengetahuan yang diperoleh. Dengan kata lain alat peraga ini dimaksudkan untuk mengerahkan indra sebanyak mungkin kepada suatu objek, sehingga mempermudah pemahaman. Tetapi masing-masing alat bantu mempunyai intensitas yang berbeda-beda di dalam membantu permasalahan seseorang. 

Dalam rangka promosi kesehatan, masyarakat sebagai consumer juga dapat dilibatkan dalam pembuatan alat peraga (alat bantu pendidikan). Untuk itu peran petugas kesehatan bukan hanya membimbing dan membina, dalam hal kesehatan mereka sendiri, tetapi jga memotifasi mereka sehingga meneruskan informasi kesehatan kepada anggota masyarakat yang lain. 

Alat peraga akan sangat membantu dalam melakukan penyuluhan agar pesan-pesan kesehatn dapat disampaikan lebih jelas, dan masyarakat sasaran dapat menerima pesan tersebut dengan jelas dan tepat pula. Dengan alat peraga orang dapat lebih mengerti fakta kesehatan yang dianggap rumit, sehingga mereka data menghargai betapa bernilainya kesehatan itu bagi kehidupan. 

Macam-Macam Alat Bantu Promosi (Kesehatan) 

Alat peraga dibagi menjadi beberapa, diantaranya : 
  • Alat bantu lihat (visual aids). Alat bantu ini digunakan untuk membantu menstimulasi indera mata (penglihatan) pada waktu terjadinya proses pendidikan. Alat ini ada 2 bentuk : 
  1. Alat yang diproyeksikan (misalnya, slide, OHP, dan film strip) 
  2. Alat-alat yang tidak diproyeksikan (misalnya, 2 dimensi, gambar peta, dan bagan) termasuk alat bantu cetak atau tulis, misalnya leaflet, poster, lembar balik, dan buklet. Termasuk tiga dimensi seperti bola dunia dan boneka). 
  • Alat bantu dengar (audio aids), yaitu alat yang dapat membantu untuk menstimulasikan indra pendengar pada waktu proses penyampaian bahan pendidikan/bahan pengajaran. Misalnya : piring hitam, radio, tape, dan CD. 
  • Alat bantu dengar dan lihat atau alat bantu yang lebih dkenal dengan Audio Visual Aids (AVA), seperti TV, film dan video. 

Manfaat Alat Bantu Promosi (Kesehatan) 

Secara rinci, manfaat alat peraga adalah sebagai berikut. 
  1. Menimbulkan minat sasaran 
  2. Mencapai sasaran yang lebih banyak 
  3. Membantu mengatasi banyak hambatan dalam pemahaman 
  4. Merangsang sasaran untuk meneruskan pesan pada orang lain 
  5. Memudahkan penyampaian informasi 
  6. Memudahkan penerimaan informasi oleh sasaran 
  7. Menurut penelitian, organ yang paling banyak menyalurkan pengetahuan adalah mata. Lebih kurang 75-87% pengetahuan manusia diperoleh atau disalurkan melalui mata, dan 13-25% lainnya tersalurkan melalui indra lain. Oleh sebab itu, dalam aplikasi pembuatan media, disarankan lebih banyak menggunakan alat-alat visual karena akan mempermudah cara penyampaian dan penerimaan informasi oleh masyarakat 
  8. Mendorong keinginan untuk mengetahui, mendalami, dan mendapat penegertian yang lebih baik. 
  9. Membantu menegakkan pengertian yang diperoleh, yaitu menegakkan pengetahuan yang telah diterima sehingga apa yang diterima lebih lama tersimpan dalam ingatan. 

Cara Penggunakan Alat Peraga 

Cara menggunakan alat peraga sangat bergantung pada jenis alatnya. Menggunakan alat peraga gambar sudah tentu berbeda dengan menggunakan film strip dan sebagainya. Disamping itu juga dipertimbangkan faktor sasaran pendidikannya. Untuk masyarakat yang buta huruf akan berbeda dengan masyarakat yang telah berpendidikan. Dan yang lebih penting adalah bahwa alat yang digunakan harus menarik sehingga menimbulkan minat pada pesertanya. Pada waktu menggunakan AVA hendaknya memperhatikan hal-hal sebagai berikut : 

  1. Senyum adalah lebih baik, untuk mencari simpati. 
  2. Tunjukkan perhatian bahwa hal yang akan dibicarakan dipergunakan itu adalah penting. 
  3. Pandangan mata hendaknya keseluruh pendengar agar responden tidak kehilangan kontrol pihak pendidik. 
  4. Gaya bicara hendaknya bervariasai agar pendengar tidak bosan dan tidak mengantuk. 
  5. Ikut sertakan para peserta/pendengar dan berikan kesempatan untuk memegang dan atau mencoba alat-alat tersebut. 
  6. Bila perlu berilah selingan humor, guna menghidupkan suasana, dan sebagainya. 

Pengertian Media 

Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari “Medium” yang secara harfiah berarti “Perantara” atau “Pengantar” yaitu perantara atau pengantar sumber pesan dengan penerima pesan. Schramm (1977) mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Sementara itu Briggs (1977) berpendapat bahwa media pembelajaran adalah sarana fisik untuk menyampaikan isi. Materi pembelajaran seperti: buku, film, video, dan sebagainya. Sedangkan, National Education Association (1969) mengungkapkan bahwa media pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang – dengar, termasuk teknologi perangkat keras. Dari ketiga pendapat di atas disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang fikiran, perasaan, dan kemauaan audience sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri audience. 


Langkah-Langkah Penetapan Media 

Langkah-langkah dalam merancang pengembangan media promosi kesehatan adalah sebagai berikut : 

1. Menetapkan Tujuan 

Tujuan harus realistis, jelas, dan dapat diukur (apa yang diukur, siapa sasaran yang akan diukur, seberapa banyak perubahan akan diukur, berapa lama dan dimana pengukuran dilakukan). Penetapan tujuan merupakan dasar untuk merancang media promosi dan merancang evaluasi. 

2. Menetapkan Segmentasi Sasaran 

Segmentasi sasaran adalah suatu kegiatan memilih kelompok sasaran yang tepat dan dianggap sangat menentukan keberhasilan promosi kesehatan. Tujuannya antara lain memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya, memberikan kepuasan pada masing-masing segmen, menentukan ketersediaan jumlah dan jangkauan produk, serta menghitung jenis dan penempatan media. 

3. Memposisikan Pesan (Positioning) 

Memposisikan pesan adalah proses atau upaya menempatkan suatu produk perusahaan, individu atau apa saja ke dalam alam pikiran sasaran atau konsumennya. Positioning membentuk citra. 

4. Menentukan Strategi Positioning 

Identifikasi para pesaing, termasuk persepsi konsumen, menentukan posisi pesaing, menganalisis preferensi khalayak sasaran, menetukan posisi merk produk sendiri, serta mengikuti perkembangan posisi. 

5. Memilih Media Promosi Kesehatan 

Pemilihan media didasarkan pada selera khalayak sasaran. Media yang dipilih harus memberikan dampak yang luas. Setiap media akan memberikan peranan yang berbeda. Penggunaan beberapa media secara serempak dan terpadu akan meningkatkan cakupan, frekuensi, dan efektivitas pesan. 

Fungsi dan Manfaat Media 

Fungsi media pendidikan adalah untuk tujuan instruksi dimana informasi yang terdapat dalam media itu harus melibatkan peserta didik baik dalam benak, mental maupun dalam bentuk aktifitas yang nyata sehingga pembelajaran dapat terjadi. 

Menurut “Kemp & Dayton (1985:28)” ada tiga fungsi utama yaitu: memotivasi minat dan tindakan, menyajikan informai dan memberi instruksi. Pada saat ini media pendidikan mempunyai fungsi sebagai berikut: 

  1. Membantu memudahkan belajar bagi siswa atau mahasiswa dan mengajar seperti guru atau dosen. 
  2. Memberikan pemahaman lebih nyata, yang abstrak serta dapat menjadi kongkrit. 
  3. Menarik perhatian sisawa atau mahasiswa, jalanya pelajaran tidak membosankan. 
  4. Semua indra siswa atau mahasiswa dapat diaktifkan, kelemahan satu indra dapat diimbangi oleh kekuatan indra lainnya. 
  5. Lebih menarik perhatian dan minat siswa atau mahasiswa dalam belajar. 
  6. Dapat membangkitkan dunia teori dengan realitanya. 
Berdasarkan pendapat oleh beberapa ahli maka Dr.Azhar Arsyad,M.A. menarik kesimpulan dari penggunaan media pendidikan dalam proses belajar mengajar yaitu anatara lain: 

  1. Memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar 
  2. Menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung antara siswa atau mahasiswa dan lingkungannya dan kemungkinan sisawa atau mahasiswa untuk belajar sendiri-sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya. 
  3. Dapat mengatasi keterbatasan indra, ruang dan waktu. 
  4. Memberikan kesamaan pengalaman tentang peristiwa-peristiwa yang dialami siswa atau mahasiswa di lingkungan mereka, serta memungkinkan terjadinaya interaksi langsung dengan guru atau dosen, masyarakat dan lingkungannya. 

Macam-Macam Media 

Berdasarkan Jenis 

  1. Media auditif adalah media yang hanya mengandalkan kemampuan suara saja, seprti radio, cassette recorder, piringan hitam. Media tidak cocok untuk orang tua atau mempunyai kelainan dengan pendengaran, 
  2. Media visual adalah media yang hanya mengandalkan indra penglihatan. Media visual ini ada yang menampilkan gambar diam seprti film setrip (film rangkai), slide (film bingkai), foto, gambar atau lukisan, cetakan. Ada pula media visual yang menampilkan gambar atau simbol yang bergerak seperti film bisu, film kartun. 
  3. Media audio visual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar, media ini di bagi dalam : 
  • Audiovisual diam yaitu media yang menampilkan suara dan gambar diam sepeti film bingkai suara, film rangkai suara, cetak suara. 
  • Audiovisual gerak yaitu media yang dapat menampikkan unsur-unsur suara dan gambar yang bergerak seperti film suara dan video cassette. Pembagian lain dari media ini adalah 
- Audiovisual murni yaitu ; baik unsur suara maupun unsur gambar berasal dari suatu sumber seperti film, video cassette. 
- Audiovisual tidak murni yaitu yang unsur suara dan unsur gambarnya berasal dari sumber yang berbeda, misalnya film bingkai suara dan unsur gambarnya bersumber dari slide proyektor. 

Berdasarkan Daya Liput 

Dilihat dari daya liputnya, media dibagi dalam : 
  1. Media dengan daya liput luas dan serentak, penggunaan media ini tidak terbatas oleh tempat dan ruang serta dapat menjangkau jumlah anak dididk yang banyak dalam waktu yang sama. 
  2. Media dengan daya liput yang terbatas oleh ruang dan tempat, media ini dalam penggunaannya membutuhkan ruang dan tempat yang khusus sepeti film, sound slide, dan lain-lain. 
  3. Media untuk pengajaran individual, media ini penggunaannya hanya untuk seorang diri, termasuk media ini adalah modul berprogram dan pengajaran melalui komputer. 

Berdasarkan Bahan Pembuatan 

Dilihat dari bahan pembuatannya, media dibagi dalam: 
  1. Media sederhana, media ini bahan dasarnya mudah diperoleh dan harganya murah, cara pembuatannya mudah, dan penggunaannya tidak sulit. 
  2. Media komplek, media ini adalah media yang bahan dan alat pembuatannya sulit di peroleh serta mahal harganya, sulit membuatntya, dan penggunaannya memerlukan ketrampilan yang memadai. 

Berdasarkan Fungsinya 

Media Cetak 

1. Booklet. 

Media untuk menyampaikan pesan-pesan kesehatan dalam bentuk buku, baik berupa tulisan maupun gambar. Sasaran buklet adalah masyarakat yang dapat membaca. 

Kelebihan : 
  1. Keunggulan dari booklet itu adalah bahwa booklet ini menggunakan media cetak sehingga biaya yang dikeluarkannya itu bisa lebih murah jika dibandingkan dengan menggunakan media audio dan visual serta juga audio visual. 
  2. Proses booklet agar sampai kepada obyek atau masyarakat bisa dilakukan sewaktu-waktu 
  3. Proses penyampaiannya juga bisa disesuaikan dengan kondisi yang ada 
  4. Lebih terperinci dan jelas, karena lebih banyak bisa mengulas tentang pesan yang disampaikannya 
Kekurangan
  1. Booklet ini tidak bisa menyebar ke seluruh masyarakat, karena disebabkan keterbatasan penyebaran booklet 
  2. Tidak langsungnya proses penyampaiannya, sehingga umpan balik dari obyek kepada penyampai pesan tidak secara langsung (tertunda) 
  3. Memerlukan banyak tenaga dalam penyebarannya 


2. Leaflet.

Bentuk penyampaian informasi atau pesan-pesan kesehatan yang terdiri dari 200-400 kata dengan tulisan cetak melalui lembaran yang dilipat. Isi informasi dapat berupa kalimat, gambar, atau kombinasi. Biasanya leaflet diberikan kepada sasaran setalah selesai kuliah atau ceramah agar dapat digunakan sebagai pengingat pesan atau dapat juga diberikan sewaktu ceramah untuk memperkuat pesan yang sedang disampaikan. 

Kelebihan
  1. Menarik untuk dilihat 
  2. Mudah untuk dimengerti 
  3. Merangsang imajinasi dalam pemahaman isi leaflet. 
  4. Lebih ringkas dalam penyampaian informasi. 
Kekurangan
  1. Salah dalam desain tidak akan menarik pembaca 
  2. Leaflet hanya untuk dibagikan, tidak bisa dipajang/ ditempel 

3. Flyer (selebaran)

bentuk seperti leaflet, tetapi tidak dilipat. 
Kelebihan
  1. Dari segi biaya relatif murah. Media ini berisi informasi yang lengkap, serta mudah dibawa. 
  2. Dapat memberi gambaran yang ditawarkan perusahaan 
  3. Dapat mengatur tempo dalam membaca. 
  4. Karena sifatnya yang tercetak pesan-pesannya bersifat permanen dan kekuatan utamanya adalah dapat dijadikan bukti. 
  5. Penyerapan informasi lebih menyeluruh, karena ada kesempatan bagi komunikan untuk mempertimbangkan secara kritis apa makna informasi yang dibaca 
Kekurangan
  1. Untuk menikmatinya diperlukan kemampuan membaca dan attensi atau perhatian 
  2. Karena tidak bersifat auditif dan visual, ia memintakan pula kemampuan imajinasi pembaca untuk menikmati dan memahaminya 
  3. Membutuhkan proses penyusunan dan penyabaran yang kompleks serta membutuhkan waktu yang cukup lama. 
  4. Jenis bahan yang digunakan biasanya mudah sobek 
  5. Orang cenderung mengabaikan informasi yang diberikan apabila bentuk flyer kurang menarik 

4. Flip chart (lembar balik)

biasanya dalam bentuk buku (menyerupai kalender), setiap lembar (halaman) berisi gambar yang diinformasikan dan lembar baliknya (belakangnya) berisi kalimat sebagai pesan atau informasi yang berkaitan dengan gambar tersebut. Lembar balik ini biasanya digunakan untuk pertemuan kelompok dengan jumlah maksimal peserta 30 orang. Flip chart biasanya digunakan untuk pendidikan individu atau kelompok yang lebih kecil (kurang dari 5 orang). 

Kelebihan
  1. Mampu menyajikan pesan secara ringkas 
  2. Pada umumnya berukuran lebih kecil dari ukuran white board maka pesan pembelajaran yang disajikan harus ringkas hanya mencakup pokok-pokok pembelajaran 
  3. Dapat digunakan di dalam ruangan atau luar ruangan 
  4. Penggunaan media flip chart adalah cara yang paling mudah untuk pengajaran 
  5. Merupakan suatu cara lain agar siswa tidak bosan sehingga siswa lebih berimajinasi dalam mengembangkan ide-idenya dalam belajar 
  6. Menghemat waktu pendidik untuk tidak menulis di papan tulis 
Kekurangan
  1. Membutuhkan waktu untuk mempersiapkan media dalam melaksanakan pembelajaran 
  2. Media ini menggunakan penyangga dari kayu sehingga sulit untuk di bawa kemana-mana 

5. Rubrik 

atau tulisan-tulisan pada surat kabar atau majalah yang membahas suatu masalah kesehatan, atau hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan. 
Kelebihan
  1. Tahan lama 
  2. Mencakup banyak orang 
  3. Biaya tidak tinggi 
  4. Tidak perlu listrik 
  5. Dapat di bawa kemana-mana 
  6. Dapat mengungkit efek keindahan 
Kekurangan
  1. Media ini tidak dapat menstimulir efek suara dan efek gerak 
  2. Mudah terlipat 

6. Poster. 

Bentuk media yang berisi pesan-pesan atau informasi kesehatan yang biasanya ditempel didinding, tempat-tempat umum, atau kendaraan umum. Biasanya isinya bersifat pemberitahuan dan propaganda. Biasanya isinya bersifat pemberitahuan atau propaganda. Poster sesuai untuk tindak lanjut dari pesan yang sudah disampaikan pada waktu lalu. Jadi tujuan poster adalah untuk megingatkan kembali dan mengarahkan pembaca kearah tindakan tertentu atau sebagai bahan diskusi kelompok. 

Kelebihan
  1. Poster dapat dibuat dikertas,kain, kayu, seng dan sebagainya. 
  2. Ukurannya terserah tergantung kebutuhan 
  3. Dapat di pasang dimana saja terutama di tempat-tempat strategis dan ramai baik di dalam kelas, di luar kelas ataupun di jalan-jalan 
  4. Dengan bahasa yang simpel, adat dan menarik, memudahkan pemahaman peseerta terhadap suatu pesan 
  5. Dapat disimpan dan digunakan lagi pada kesempatan lain 
  6. Dapat membantu daya ingat peserta didik 
Kekurangan
  1. Media ini tetap 
  2. Sulit untuk dipindahkan 
  3. Diperlukan keahlian dalam bahasa dan ilustrasi dalam membuat poster 
  4. Dapat menimbulkan salah tafsir dari kata-kata atau simbol yang singkat 
  5. Membutuhkan proses penyusunan dan penyebaran yang kompleks dan membutuhkan waktu yang relatif lama 

7. Foto yang mengungkap informasi kesehatan. 


Media Elektronik 

Jenis-jenis media elektronik yang dapat digunakan sebagai media pendidikan kesehatan, antara lain adalah sebagai berikut : 

1. Televisi. 

Penyampaian pesan kesehatan melalui media televisi dapat berbentuk sandiwara, sinetron, forum diskusi, pidato (ceramah), TV sport, dan kuis atau cerdas cermat. 

Kelebihan dari media ini adalah : 
  1. Dapat dinikmati siapa saja 
  2. Dapat menjangka daerah yang luas 
  3. Waktu siarannya sudah tertentu 
  4. Memiliki daya penyampaian dan pengaruh yang kuat karena dapat memberikan kombinasi antara suara dengan gambar yang bergerak 
  5. Memudahkan para audiensnya untuk memahami yang diiklankan 
  6. Tidak memerlukan keahlian dan kemampuan membaca seperti pada media cetak. Dengan gambar-gambar semua orang sudah cukup mengerti maknanya. 
Kekurangan
  1. Biaya relatif tinggi 
  2. Hanya dapat dinikmati sebentar (pesan berlalu sangat cepat) 
  3. Khalayak yang selektif (tidak setajam media lainnya kemungkinan menjangkau segmen tidak tepat karena pemborosan geografis) 
  4. Kesulitan teknis 
  5. Tidak semua tempat dapat dicapai gelombang penyiaran televisi 
  6. Tidak semua orang memiliki pesawat televisi melihta harganya yang relatif mahal. 

2. Radio. 

Bentuk penyampaian informasi diradio dapat berupa obrolan (tanya jawab), konsultasi kesehatan, sandiwara radio, dan radio spot. 

Kelebihan
  1. Dalam hal penyampaian informasi atau berita lebih cepat bahkan bisa saat itu juga. 
  2. Biasanya media ini bisa dinikmati sambil melakukan aktifitas yang lainnya. Jadi pendengar tidak harus memantau di depan radio, tetapi bisa menemani aktifitas pendengarnya di mana pun. 
  3. Biaya produksi ataupun biaya yang diperlukan khalayak untuk mendengarkan radio relatif murah, bahkan bisa didengar tanpa menggunakan listrik tetapi menggunakan baterai. Hal inilah mengapa sampai sekarang radio masih digemari oleh khalayak apalagi yang ada di pedesaan. 
  4. Pendengar yang buta huruf pun bisa memahami apa yang disampaikan oleh siaran radio. Jadi khalayak yang tidak berpendidikan pun bisa menikmati media ini, berbeda dengan koran yang memang khalayaknya harus bisa membaca. 
  5. Bahasa yang digunakan bersifat bahasa tutur, jadi mudah dimengerti oleh pendengarnya. 
  6. Pendengar tidak terbatas baik dari segi umur, pendidikan, wilayah dan sebagainya. Meskipun sekarang sudah banyak radio yang tersegmentasi. 
Kekurangan
  1. Informasi yang disampaikan hanya sekilas dan tidak bisa diulang, jadi pendengar tidak bisa mengerti secara detail tentang berita yang disampaikan, karena memang bahasanya sederhana dan tidak didukung oleh visualisasi. Pendengar hanya bisa membayangkan saja. 
  2. Jumlah berita yang disampaikan oleh radio terbatas, tidak sebanyak media cetak (koran). Dalam waktu satu jam mungkin hanya tersaji 2 atau 3 berita, itu pun berita yang paling penting dan sensasional. 
  3. Karena radio penyebarannya melalui alat pemancar, maka khalayak pun juga hanya bisa menikmati radio selama terjangkau oleh daya pancar radio tersebut. Apalagi kalau cuaca yang kurang baik biasanya radio agak melemah daya pancarnya. Sehingga khalayak yang jauh tidak bisa menikmati siaran radio. 
  4. Saat mendengarkan berita di radio kita harus mengikuti jadwal atau waktu dimana radio tersebut akan menyajikan siaran berita. 

3. Video. 

Penyampaian informasi kesehatan melalui video. 

Kelebihan
  1. Dapat menarik perhatian untuk periode-periode singkat dari rangsangan luar lainnya. 
  2. Dengan alat perekam pita video sejumlah besar penonton dapat memperoleh informasi dari ahli-ahli atau spesialis. 
  3. Demonstrasi yang sulit bisa dipersiapkan dan direkam sebelumnya, sehingga dalam waktu mengajar guru bisa memusatkan perhatian pada penyajinya. 
  4. Kamera TV bisa mengamati lebi dekat objek yang lagi bergerak / objek yang berbahaya seperti harimau. 
  5. Kontrol sepenuhnya ditangan guru. 
  6. Ruangan tak perlu digelapkan 
  7. Menghemat waktu dan rekaman dapat direkam secara berulang-ulnag 
  8. Keras lemah suara yang bisa diatur dan disesuaikan bila akan disisipi komentar yang akan didengarkan. 
Kekurangan
  1. Seabagaimana media audio visual yang lain, video juga terlalu menekankan pentingnya materi ketimbang proses pengembangan materi tersebut. 
  2. Pemanfaatan media ini juga terkesan memakan biaya yang tidak murah 
  3. Penangannya juga terkait peralatan lainnya seperti video player, layar bagi kelas besar bserta LCD nya. 


4. Slide.

Slide dapat juga digunakan untuk menyampaikan informasi-informasi kesehatan. 

Kelebihan
  1. Urutan gambar dapat diubah-ubah sesuai kebutuhan 
  2. Isi pelajaran yang sama terdapat dalam gambar-gambar film bingkai dapat disebarkan dan digunakan tempat secara bersamaan. 
  3. Gambar pada film bingkai tertentu dapat ditayangkan lebih lama dan dapat menarik perhatian dan membangun persepsi siswa yang sama terhadap konsep/ pesan ynag ingin disampaikan. 
  4. Film bingkai dapat digunakan sendidri atau digabung dengan suara atau rekaman 
  5. Film bingkai dapat ditayangkan pada ruangan yang masih terang. Jika tidak terdapat layar khusus dindingpun dapat digunakan sabagai proyeksi gambar. 
Kekurangan
  1. Gambar dan grafik visual yang disajikan tidak bergerak sehingga daya tariknya tidak sekuat TV atau film. 
  2. Film bingkai terlepas-lepas dan ini merupakan suartu titik keunggulan sekaligus kelemahannya karena memerlukan perhatian untuk penyimpanannya agar film-film itu tidak hilang atau tercecer. 
  3. Meskipun biaya reproduksinya tidak mahal, film bingkai masih memerlukan baiaya lebih besar daripada pembuatan media foto, gambar, grafik, yang tidk diproyeksikan. 

5. Film strip. 

Film strip dapat digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan kesehtan.
 
Kelebihan
  1. Memberikan pesan yang dapat diterima secara lebih merata oleh siswa. 
  2. Sangat bagus untuk menerangkan suatu proses. 
  3. Mengatasi keterbatasan ruang dan waktu. 
  4. Lebih realistis, dapat diulang-ulang dan dihentikan sesuai dengan kebutuhan. 
  5. Memberikan kesan yang mendalam, yang dapat mempengaruhi sikap siswa 
Kekurangan
  1. Harga produksinya cukup mahal. 
  2. Pembuatannya memerlukan banyak waktu dan tenaga. 
  3. Memerlukan operator khusus untuk mengoperasikannya. 

6. Media papan (billboard) 

Media papan yang dipasang ditempat-tempat umum dapat diisi pesan-pesan atau informasi kesehatan. Media ini juga mencakup pesan-pesan yang ditulis pada lembaran seng dan ditempel di kendaraan umum (bus dan taksi) 

Media hiburan Penyampaian informasi kesehatan dapat dilakukan melalui media hiburan, baik di luar gedung (panggung terbuka) maupun dalam gedung, biasanya dalam bentuk dongeng, sosiodrama, kesenian tradisional, dan pemeran

Daftar Pustaka

Departemen Kesehatan RI. Jakarta: Bursa Buku FK-UI 
Iqbal Mubarak, Wahit. 2007. Promosi Kesehatan. Yogyakarta : Graha Ilmu 
Kholid, ahmad. 2014. Promosi kesehatan. Jakarta: rajawali pers 
Maulana, Herry.( 2007 ). Promosi Kesehatan. Jakarta : EGC 
Mediamassakekurangan.blogspot.ca/?m=l 
Notoatmodjo, soekidjo. 2007. Promosi kesehatan dan ilmu perilaku. Jakarta : PT Asdi Mahasatya 
Notoatmodjo, soekidjo. 1986. Komponen-komponen Pendidikan dalam Penyuluhan 
Notoatmodjo, 1990. Pengantaar Perilaku Kesehatan. Jakarta : Jurusan PKIP FKM-UI 
Rima-putri13.blogspot.ca/2014/07/media-flip-chart-media-gambar-dan-media.html?n=l 
Sulaiman-ump.blogspot.ca/2011/06/kekurangan-dan-kelebihan-slide.html?m=l

Post a Comment

0 Comments