MENGENAL KANKER SERVIKS DAN KANKER PROSTAT

Kanker Serviks


Definisi Kanker Serviks

Kanker serviks adalah kanker yang muncul pada leher rahim wanita.Leher rahim sendiri berfungsi sebagai pintu masuk menuju rahim dari vagina. Pada usia berapa pun, semua wanita bisa menderita kanker serviks. Tapi penyakit ini cenderung memengaruhi wanita yang aktif secara seksual antara usia 30-45 tahun. Kanker ini 99,7% disebabkan oleh human papillomavirus (HPV) onkogenik, yang menyerang leher rahim. Berawal terjadi pada leher rahim, apabila telah memasuki tahap lanjut, kanker ini bisa menyebar ke organ-organ lain di seluruh tubuh penderita.

Bahaya Penyakit Kanker Serviks

Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, saat ini penyakit kanker serviks menempati peringkat teratas di antara berbagai jenis kanker yang menyebabkan kematian pada perempuan di dunia. Di Indonesia, setiap tahun terdeteksi lebih dari 15.000 kasus kanker serviks.Sekitar 8000 kasus di antaranya berakhir dengan kematian. Menurut WHO, Indonesia merupakan negara dengan jumlah penderita kanker serviks yang tertinggi di dunia.

Penyebab Kanker Serviks

Pertama, kanker serviks disebabkan oleh virus HPV (Human Papillomavirus). Virus ini memiliki lebih dari 100 tipe, di mana sebagian besar di antaranya tidak berbahaya dan akan lenyap dengan sendirinya. Jenis virus HPV yang menyebabkan kanker serviks dan paling fatal.Akibatnya adalah virus HPV tipe 16 dan 18.
Kedua, selain disebabkan oleh virus HPV, sel-sel abnormal pada leher rahim juga bisa tumbuh akibat paparan radiasi atau pencemaran bahan kimia yang terjadi dalam jangka waktu cukup lama.

Cara Penularan Kanker Serviks

Penularan virus HPV bisa terjadi melalui hubungan seksual, terutama yang dilakukan dengan berganti-ganti pasangan. Penularan virus ini dapat terjadi baik dengan cara transmisi melalui organ genital ke organ genital, oral ke genital, maupun secara manual ke genital.Karenanya, penggunaan kondom saat melakukan hubungan intim tidak terlalu berpengaruh mencegah penularan virus HPV.Sebab, tak hanya menular melalui cairan, virus ini bisa berpindah melalui sentuhan kulit.

Gejala Kanker Serviks

Pada tahap awal, penyakit ini tidak menimbulkan gejala yang mudah diamati. Itu sebabnya, Anda yang sudah aktif secara seksual amat dianjurkan untuk melakukan tes pap smear setiap dua tahun sekali. Gejala fisik serangan penyakit ini pada umumnya hanya dirasakan oleh penderita kanker stadium lanjut.

Gejala kanker serviks tingkat lanjut :

  1. Munculnya rasa sakit dan perdarahan saat berhubungan intim (contact bleeding).
  2. Keputihan yang berlebihan dan tidak normal.
  3. Perdarahan di luar siklus menstruasi.
  4. Penurunan berat badan drastis.
  5. Apabila kanker sudah menyebar ke panggul, maka pasien akan menderita keluhan nyeri punggung.
  6. Juga hambatan dalam berkemih, serta pembesaran ginjal.

Lama Masa Pertumbuhan Kanker Serviks

Masa preinvasif (pertumbuhan sel-sel abnormal sebelum menjadi keganasan) penyakit ini terbilang cukup lama, sehingga penderita yang berhasil mendeteksinya sejak dini dapat melakukan berbagai langkah untuk mengatasinya.
Infeksi menetap akan menyebabkan pertumbuhan sel abnormal yang akhirnya dapat mengarah pada perkembangan kanker. Perkembangan ini memakan waktu antara 5-20 tahun, mulai dari tahap infeksi, lesi pra-kanker hingga positif menjadi kanker serviks.

Faktor Risiko Kanker Serviks

Ada banyak penelitian yang menyatakan hubungan antara kebiasaan merokok dengan meningkatnya risiko seseorang terjangkit penyakit kanker serviks.Salah satunya adalah penelitian yang dilakukan di Karolinska Institute di Swedia dan dipublikasikan di British Journal of Cancer pada tahun 2001.
Menurut Joakam Dillner, M.D., peneliti yang memimpin riset tersebut, zat nikotin serta “racun” lain yang masuk ke dalam darah melalui asap rokok mampu meningkatkan kemungkinan terjadinya kondisi cervical neoplasia atau tumbuhnya sel-sel abnormal pada rahim.
Perempuan yang rawan mengidap kanker serviks adalah yang berusia antara 35-50 tahun, terutama yang telah aktif secara seksual sebelum usia 16 tahun. Hubungan seksual pada usia terlalu dini bisa meningkatkan risiko terserang kanker leher rahim sebesar 2 kali dibandingkan perempuan yang melakukan hubungan seksual setelah usia 20 tahun.
Kanker leher rahim juga berkaitan dengan jumlah lawan seksual.Semakin banyak lawan seksual yang dimiliki, maka kian meningkat pula risiko terjadinya kanker leher rahim.Sama seperti jumlah lawan seksual, jumlah kehamilan yang pernah dialami juga meningkatkan risiko terjadinya kanker leher rahim.
Orang yang terinfeksi virus HIV dan yang dinyatakan memiliki hasil uji Pap Smear abnormal, serta para penderita gizi buruk, juga berisiko terinfeksi virus HPV. Pada orang yang melakukan diet ketat, rendahnya konsumsi vitamin A, C, dan E setiap hari bisa menyebabkan berkurangnya tingkat kekebalan pada tubuh, sehingga mudah terinfeksi.

Cara Mendeteksi Dan Pencegahan Kanker Serviks

Pap smearadalah metode pemeriksaan standar untuk mendeteksi kanker Serviks atau kanker leher rahim. Namun, pap smear bukanlah satu-satunya cara yang bisa dilakukan untuk mendeteksi penyakit ini. Ada pula jenis pemeriksaan dengan menggunakan asam asetat (cuka).        Menggunakan asam asetat cuka adalah yang relatif lebih mudah dan lebih murah dilakukan.Jika menginginkan hasil yang lebih akurat, kini ada teknik pemeriksaan terbaru untuk deteksi dini kanker leher rahim, yang dinamakan teknologi Hybrid Capture II System (HCII).
Meski menempati peringkat tertinggi di antara berbagai jenis penyakit kanker yang menyebabkan kematian, kanker serviks merupakan satu-satunya jenis kanker yang telah diketahui penyebabnya.Karena itu, upaya pencegahannya pun sangat mungkin dilakukan. Yaitu dengan cara :

  • Tidak berhubungan intim dengan pasangan yang berganti-ganti.
  • Rajin melakukan pap smear setiap dua tahun sekali bagi yang sudah aktif secara seksual.
  • Melakukan vaksinasi HPV bagi yang belum pernah melakukan kontak secara seksua dan memelihara kesehatan tubuh.

Pentingnya Vaksinasi HPV dan Efek Samping


Pada pertengahan tahun 2006 telah beredar vaksin pencegah infeksi HPV tipe 16 dan 18 yang menjadi penyebab kanker serviks. Vaksin ini bekerja dengan cara meningkatkan kekebalan tubuh dan menangkap virus sebelum memasuki sel-sel serviks.
Selain membentengi dari penyakit kanker serviks, vaksin ini juga bekerja ganda melindungi perempuan dari ancaman HPV tipe 6 dan 11 yang menyebabkan kutil kelamin.Yang perlu ditekankan adalah, vaksinasi ini baru efektif apabila diberikan pada perempuan berusia 9 sampai 26 tahun yang belum aktif secara seksual.
Vaksin telah diujikan pada ribuan perempuan di seluruh dunia.Hasilnya tidak menunjukkan adanya efek samping yang berbahaya.Efek samping yang paling sering dikeluhkan adalah demam dan kemerahan, nyeri, dan bengkak di tempat suntikan.
Efek samping yang sering ditemui lainnya adalah berdarah dan gatal di tempat suntikan.Vaksin ini sendiri tidak dianjurkan untuk perempuan hamil.Namun, ibu menyusui boleh menerima vaksin ini.

1. Faktor Alamiah

Faktor alamiah adalah faktor-faktor yang secara alami terjadi pada seseorang dan memang kita tidak berdaya untuk mencegahnya. Yang termasuk dalam faktor alamiah pencetus kanker serviks adalah usia diatas 40 tahun. Semakin tua seorang wanita maka makin tinggi risikonya terkena kanker serviks.Tetapi hal ini tidak hanya sekedar orang yang sudah berumur saja, yang berusia muda pun bisa terkena kanker serviks. Tentu kita tidak bisa mencegah terjadinya proses penuaan. Akan tetapi kita bisa melakukan upaya-upaya lainnya untuk mencegah meningkatnya risiko kanker serviks.Tidak seperti kanker pada umumnya, faktor genetik tidak terlalu berperan dalam terjadinya kanker serviks.

2.Faktor Kebersihan

Keputihan yang dibiarkan terus menerus tanpa diobati. Ada 2 macam keputihan,  yaitu yang normal dan yang tidak normal. Keputihan normal bila lendir berwarna bening, tidak berbau, dan tidak gatal. Bila salah satu saja dari ketiga syarat tersebut tidak terpenuhi berarti keputihan tersebut dikatakan tidak normal. Segeralah berkonsultasi dengan dokter bila mengalami keputihan yang tidak normal.

  • Penyakit Menular Seksual (PMS). PMS merupakan penyakit-penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual. PMS yang cukup sering dijumpai antara lain sifilisgonore, herpes simpleks,HIV-AIDS, kutil kelamin, dan virus HPV.
  • Membasuh kemaluan dengan air yang tidak bersih, misalnya di toilet-toilet umum yang tidak terawat. Air yang tidak bersih banyak dihuni oleh kuman-kuman.

3. Faktor Pilihan

Faktor ketiga adalah faktor pilihan, mencakup hal-hal yang bisa di tentukan sendiri, diantaranya berhubungan seksual pertama kali di usia terlalu muda. Berganti-ganti partner seks. Lebih dari satu partner seks akan meningkatkan risiko penularan penyakit kelamin, termasuk virus HPV. Memiliki banyak anak (lebih dari 5 orang). Saat dilahirkan, janin akan melewati serviks dan menimbulkan trauma pada serviks.

Patogenesis

1.Tahap Inkubasi

Kanker berkembang menjadi stadium 1 dimana Human papillomavirus(HPV) menginvasi serviks pada bagian lebih dalam.

2.Tahap penyakit dini

Setelah Human Papillomavirus (HPV) menginveksi (stadium satu) berlanjut pada stadium 2.Pada stadium 2 ini kanker mulai menyebar di sekitar leher rahim.Stadium 3, kanker menyebar ke daerah panggul (Syuhada, 2011).

3.Tahap penyakit lanjut

Tahap penyakit dini, penyakit kanker serviks mulai menunjukkan gejala. Menurut Syuhada (2011), pada awalnya kanker serviks tidak menimbulkan tanda dan gejala, namun apabila kanker serviks telah berada pada stadium lanjut maka akan menimbulkan gejala sebagai berikut :
a.    Nyeri dan pendarahan selama berhubungan seksual.
b.   Pendarahan vagina yang abnormal.
c.    Pendarahan vagina pada periode antar menstruasi.
d.   Pendarahan vagina setelah menopause.
e.    Kaki sakit atau bengkak.
f.    Sakit pada bagian punggung.
g.   Kelelahan.
h.   Keputihan yang tidak biasa dan berbau.

4.Tahap akhir

Dengan disertai pengobatan, pada tahap awal infasif kanker serviks memiliki harapan hidup selama 5 tahun kedepan sebesar 92%, dan secara keseluruhan dari semua stadium memiliki harapan hidup selama 5 tahun sebesar 72%. Kemungkinan ini dapat diperbaiki bila penderita yang baru terdiagnosis segera diberikan informasi pentingnya pengobatan kanker serviks.Dengan pengobatan, 80-90% dari wanita dengan stadium I dan 50 – 65% dari perempuan pada stadium II masih hidup 5 tahun setelah diagnosis. Sedangkan 25-35% dari wanita dengan kanker stadium III dan 15% atau lebih dari perempuan dengan kanker stadium IV masih hidup setelah 5 tahun terdiagnosis stadium tersebut.

Komplikasi

Komplikasi yang mungkin terjadi karena efek dari penyakit kanker yang sudah stadium lanjut.

1.Nyeri

Jika sel kanker sudah menyebar pada ujung saraf, tulang, atau otot, biasanya menimbulkan nyeri yang berat.Dapat diatasi dengan obat pengurang rasa sakit, tergantung dari berat ringan nyeri yang dirasakan.Obat yang digunakan bisa dari parasetamol dan NSAID (obat anti inflamasi non steroid) seperti ibuprofen, hingga pereda nyeri yang lebih besar seperti golongan opiat contohnya kodein dan morfin.

2.Gagal Ginjal

Ginjal manusia berfungsi menyaring “sampah” dari darah. Produk sisa ini akan dikeluarkan dari tubuh melalui urin melalui saluran bernama ureter. Pada beberapa kasus kanker serviks stadium lanjut, sel kanker dapat menekan ureter sehingga mengganggu aliran urin dari ginjal. Urin yang terganggu penyalurannya akan menumpuk dalam ginjal atau disebut juga dengan hidronefrosis. Hal ini bisa menyebabkan ginjal membengkak dan membesar.
Pada kasus hidronefrosis yang berat, ginjal bisa rusak dan tidak bisa menjalankan fungsinya.Hal ini disebut juga gagal ginjal. Gejala gagal ginjal antara lain:
-       Perasaan lelah
-       Bengkak pada pergelangan kaki, kaki, atau tangan karena penumpukan cairan
-       Nafas pendek (atau sesak)
-       Perasaan tidak nyaman/fit
-       Darah dalam urin (hematuria)
Penanganan gagal ginjal yang disebabkan oleh kanker serviks bisa dilakukan dengan pembuatan saluran untuk mengeluarkan urin yang menumpuk dari ginjal dengan selang yang dimasukkan melalui kulit ke masing-masing ginjal (nefrostomi perkutan).Selain itu bisa juga dengan melebarkan saluran ureter dengan memasukkan cincin logam (stent) di dalamnya.

3.Penggumpalan Darah

Sebagaimana halnya dengan kanker-kanker lainnya, kanker serviks dapat menyebabkan darah menjadi lebih kental sehingga mudah terjadi penggumpalan.Tirah baring (bed rest) setelah operasi dan kemoterapi juga dapat meningkatkan risiko pembentukan gumpalan.
Tumor yang besar dapat menekan pembuluh darah vena di panggul sehingga menyebabkan lambatnya aliran darah.Hal ini menyebabkan penggumpalan darah di daerah kaki.
Gejala adanya penggumpalan darah antara lain:
-       Nyeri dan bengkak di salah satu kaki (biasanya di betis).
-       Nyeri hebat di daerah yang terdapat gumpalan darah.
-       Kulit teraba hangat di area gumpalan darah.
-       Kulit kemerahan di bagian belakang kaki, di bawah lutut.
Hal yang sangat diwaspadai dari terjadinya gumpalan darah ini adalah gumpalan ini dapat mengalir terbawa aliran darah ke paru-paru dan menyumbat aliran darah di sana. Kasus ini dikenal dengan embolisme paru. Efeknya fatal, bisa menyebabkan kematian.

4.Perdarahan

Jika kanker menyebar ke vagina, usus besar, atau kandung kemih, dapat menyebabkan kerusakan parah dan menghasilkan perdarahan.Perdarahan bisa terjadi di vagina, rektum (usus besar sebelum anus), atau bisa juga keluar bersama urin.

5.Fistula

Fistula adalah saluran yang tidak normal yang menghubungkan dua bagian pada tubuh.Pada kebanyakan kasus kanker serviks, fistula terbentuk di antara kandung kemih dan vagina.Kelainan ini menyebabkan adanya cairan urin yang keluar terus menerus dari vagina (berasal dari kandung kemih).Selain itu fistula juga dapat terbentuk antara vagina dan rektum.
Fistula merupakan komplikasi yang tidak umum terjadi pada kanker serviks.Kejadiannya 1 berbanding 50 kasus kanker stadium lanjut.Penanganannya adalah dengan operasi.Meskipun kadang ini sulit dilakukan untuk penderita kanker serviks karena kondisinya yang rapuh sehingga tidak sanggup menghadapi efek operasi.Selain operasi, gejala fistula bisa diatasi dengan penggunaan obat untuk mengurangi cairan yang keluar serta penggunaan krim atau lotion untuk mengatasi kerusakan jaringan di sekitarnya dan mencegah iritasi.

6.Cairan Berbau dari Vagina

Komplikasi lainnya yang tidak umum terjadi tapi mengganggu adalah keluarnya cairan berbau tidak sedap dari vagina.Keluarnya cairan ini bisa disebabkan oleh berbagai hal seperti kerusakan jaringan, kebocoran dari kandung kemih atau rektum melalui vagina, atau infeksi bakteri pada vagina.
Penanganannya adalah dengan memberikan gel antibakteri yang mengandung metronidazol dan menggunakan pakaian yang mengandung karbon (arang).Karbon atau arang efektif dalam menyerap bau yang tidak sedap.

7.Terapi Paliatif

Kanker serviks stadium lanjut yang sudah sangat berat, sulit untuk disembuhkan.Terapi pengobatan yang dilakukan memiliki efektifitas yang sangat kecil untuk menyembuhkan penyakit. Pada kondisi seperti ini, penanganan yang diberikan oleh tim medis tidak lagi bertujuan untuk mengobati penyakit tapi lebih pada menangani gejala yang muncul dan membantu pasien untuk merasakan kenyamanan sebisa mungkin. Terapi yang bertujuan meningkatkan kualitas hidup pasien ini disebut juga terapi paliatif (palliative care).
Terapi paliatif termasuk di dalamnya terapi dukungan psikologi, sosial, dan spritual untuk pasien juga keluarganya.Pasien atau keluarganya bisa mendiskusikan dengan dokter perawatan bagaimana yang dirasa terbaik untuk akhir hidup pasien, apakah di rumah sakit atau dibawa pulang ke rumah.Dukungan dari orang terdekat sangat penting pada fase ini.

Kanker Prostat

Definisi Kanker Prostat

Kanker prostat adalah bentuk kanker yang berkembang di prostat, sebuah kelenjar dalam sistem reproduksi laki-laki.kanker prostat Kebanyakan lambat berkembang, namun terdapat kasus kanker prostat agresif. Sel-sel kanker dapat metastasis (menyebar) dari prostat ke bagian tubuh lainnya, terutama tulang dan kelenjar getah bening.kanker prostat dapat menyebabkan rasa sakit, kesulitan buang air kecil, masalah selama hubungan seksual, atau disfungsi ereksi. Gejala lain yang berpotensi dapat mengembangkan selama stadium penyakit.
Harga deteksi kanker prostat sangat bervariasi di seluruh dunia, dengan Asia Selatan dan Timur deteksi lebih jarang daripada di Eropa, dan khususnya Amerika Serikat. Kanker prostat cenderung untuk mengembangkan pada pria berusia lebih dari lima puluh dan meskipun ini adalah salah satu jenis kanker yang paling umum pada laki-laki, banyak yang tidak pernah mengalami gejala, menjalani terapi tidak, dan akhirnya meninggal karena penyebab lainnya.
Hal ini karena kanker prostat adalah, dalam banyak kasus, lambat berkembang, gejala-bebas, dan karena laki-laki dengan kondisi yang lebih tua mereka sering mati karena sebab-sebab yang tidak terkait dengan kanker prostat, seperti jantung / penyakit peredaran darah, pneumonia, lainnya tidak terkait kanker, atau usia tua. Sekitar 2/3 dari kasus lambat tumbuh “kucing”, yang lain ketiga lebih agresif, cepat berkembang secara informal dikenal sebagai “macan”.
Prostat adalah suatu kelenjar eksokrin dari sistem reproduksi pria.Fungsi utamanya adalah untuk menyimpan dan mensekresi cairan bersih yang terdiri dari sepertiga volume semen.Prostat sehat berukuran sedikit lebih besar dari buah kenari.Ia terletak di bagian depan anus, tepat di bawah kandung kemih tempat urin ditampung, dan mengelilingi saluran kemih (uretra) yang mengeluarkan air kemih dari dalam tubuh. Kelenjar tersebut berperan sebagai bagian dari sistem reproduksi pria dengan memproduksi cairan putih yang mengandung sperma.Prostat juga terdiri dari otot polos yang membantu mengeluarkan sperma sewaktu ejakulasi, dengan demikian masalah prostat dapat menyebabkan impotensi.
Kelenjar prostat memiliki empat wilayah kelenjar yang berbeda:

  1. Zone Periferal (ZP) – Bagian sub-kapsular dari aspek posterior kelenjar prostat yang mengitari uretra distal dan meliputi hingga 70% kelenjar prostat normal pada lelaki muda. Dari bagian kelenjar inilah lebih dari 70% penyakit kanker prostat berasal.
  2. Zona Sentral (ZS) – Zona ini terdiri dari sekitar 25% kelenjar prostat normal dan mengitari saluran-saluran ejakulasi. Tumor-tumor Zona Sentral bertanggung jawab terhadap lebih dari 25% penyakit kanker prostat seluruhnya.
  3. Zona Transisi (ZT) – Zona ini bertanggung jawab terhadap 5% volume prostat dan sangat jarang terkait dengan karsinoma. Zona Transisi mengitari uretra proksimal dan merupakan wilayah kelenjar prostat yang bertumbuh sepanjang hidup Anda.Zona ini terlibat dalam pembesaran prostat jinak.
  4. Zona Jaringan-Otot Anterior- Zona ini bertanggung jawab atas sekitar 5% berat prostat, biasanya tanpa komponen kelenjar, dan hanya terdiri dari, sebagaimana namanya, otot dan jaringan (fibrosa).

Gangguan Prostat

Tiga macam gangguan dapat terjadi dalam kelenjar prostat yaitu: peradangan atau infeksi (prostatitis), pembesaran prostat jinak (benign prostatic hyperplasia – BPH), dan kanker.
Normal MeradangMembesar :
1. Prostatis (Peradangan atau Infeksi)

  1. Prostatitis merupakan istilah klinis untuk menjelaskan luasnya spektrum gangguan yang merentang dari infeksi bakteri hingga sindrom-sindrom nyeri kronis. Hal ini tidak menular (umumnya tidak menular melalui hubungan seks)
  2. Prostatitis Bakterial Akut merupakan gangguan yang kurang lazim namun mudah didiagnosa dan diobati. Penyebabnya adalah bakteri dan muncul tiba-tiba disertai menggigil dan demam, nyeri di bawah punggung dan daerah alat kelamin, dan rasa terbakar atau nyeri ketika berkemih.Indikasi-indikasi lainnya adalah kelebihan sel darah putih dan bakteri di dalam urin.
  3. Prostatitis (Non bakterial) Kronis (sindroma nyeri panggul kronis) merupakan bentuk prostatitis yang paling lazim, namun kurang dipahami. Ditemukan pada pria mulai dari akhir umur belasan, gejala-gejalanya menghilang lalu kembali muncul tanpa tanda, dan bisa saja berupa inflamasi atau non inflamasi.Dalam bentuk inflamasi, urin, semen, dan cairan lainnya dari prostat tidak menunjukkan bukti adanya suatu organisme penyebab infeksi yang telah dikenal, tetapi memang mengandung jenis-jenis sel yang biasanya dihasilkan tubuh untuk melawan infeksi.Dalam bentuk non-inflamasi, tidak terdapat bukti peradangan, termasuk adanya sel-sel yang melawan infeksi.
  4. Prostatitis inflamasi asimtomatik adalah diagnosis berupa tidak adanya gejala-gejala, namun di dalam sperma pasien terdapat sel-sel yang melawan infeksi. Hal ini sering ditemukan ketika dokter sedang mencari penyebab ketidaksuburan atau sedang melakukan pengujian kanker prostat.
2. BPH (benign prostatic hyperplasia)
Merupakan masalah lazim ke dua yang dapat terjadi di dalam prostat. “Benign / Jinak” berarti “bukan kanker” dan “hyperplasia” berarti “pertumbuhan berlebih atau pembesaran.” Dengan bertambahnya usia pria, kelenjar prostat perlahan-lahan membesar. Kelenjar tersebut cenderung meluas di daerah yang tidak ikut membesar bersamanya, menyebabkan tekanan pada saluran kemih, yang dapat menyebabkan masalah berkemih.
Desakan untuk sering berkemih, aliran kemih yang lemah, aliran kemih terputus-putus dan menetes, seluruhnya merupakan gejala pembesaran prostat. Paling buruk, BPH dapat menyebabkan kandung kemih lemah, atau infeksi ginjal, sumbatan total aliran air kemih, dan gagal ginjal.
3. Kanker Prostat
Merupakan salah satu penyakit kanker yang paling lazim pada pria Amerika.Tidak ada tanda-tanda peringatan dini gejala kanker prostat. Setelah tumor ganas menyebabkan kelenjar prostat membengkak secara signifikan, atau setelah kanker menyebar luas melampaui prostat, gejala-gejala berikut ini mungkin akan muncul:
-   Kebutuhan untuk sering berkemih, terutama pada malam hari.
-   Kesulitan memulai atau menghentikan aliran kemih.
-   Pancaran air kemih lemah atau terputus-putus.
-   Sensasi nyeri atau terbakar pada saat berkemih atau ejakulasi.
- Ada darah dalam air kemih atau sperma.

Etiologi Penyakit Kanker Prostat

Penyebabnya tidak diketahui, meskipun beberapa penelitian telah menunjukkan adanya hubungan antara diet tinggi lemak dan peningkatan kadar hormon testosteron. Kanker prostat merupakan penyebab kematian akibat kanker no 3 pada pria dan merupakan penyebab utama kematin akibat kanker pada pria diatas 74 tahun.Kanker prostat jarang ditemukan pada pria berusia kurang dari 40 tahun.Pria yang memiliki resiko lebih tinggi untuk menderita kanker prostat adalah pria kulit hitam yang berusia diatas 60 tahun, petani, pelukis dan pemaparan kadmium.Angka kejadian terendah ditemukan pada pria Jepang dan vegetarian.
Kanker prostat dikelompokkan menjadi :

  • Stadium A: benjolan/tumor tidak dapat diraba pada pemeriksaan fisik, biasanya ditemukan secara tidak sengaja setelah pembedahan prostat karena penyakit lain.
  • Stadium B: tumor terbatas pada prostat dan biasanya ditemukan pada pemeriksaan fisik atau tes PSA.
  • Stadium C: tumor telah menyebar ke luar dari kapsul prostat, tetapi belum sampai menyebar ke kelenjar getah bening.
  • Stadium D: kanker telah menyebar (metastase) ke kelenjar getah bening regional maupun bagian tubuh lainnya (misalnya tulang dan paru-paru).
Penyebab yang pasti belum diketahui, tetapi ada beberapa hal yang dapat meningkatkan risiko seseorang untuk terkena kanker prostat yaitu usia dan riwayat keluarga. Hormon, diet tinggi lemak dan toksin juga disebutkan sebagai faktor risiko kanker prostat walaupun kaitannya belum jelas.

Gejala Penyakit Kanker Prostat

Biasanya kanker prostat berkembang secara perlahan dan tidak menimbulkan gejala sampai kanker telah mencapai stadium lanjut.Kadang gejalanya menyerupai BPH, yaitu berupa kesulitan dalam berkemih dan sering berkemih.Gejala tersebut timbul karena kanker menyebabkan penyumbatan parsial pada aliran air kemih melalui uretra.
Kanker prostat bisa menyebabkan air kemih berwarna merah (karena mengandung darah) atau menyebabkan terjadinya penahanan air kemih mendadak.Pada beberapa kasus, kanker prostat baru terdiagnosis setelah menyebar ke tulang (terutama tulang panggul, iga dan tulang belakang) atau ke ginjal (menyebabkan gagal ginjal).Kanker tulang menimbulkan nyeri dan tulang menjadi rapuh sehingga mudah mengalami fraktur (patah tulang).Setelah kanker menyebar, biasanya penderita akan mengalami anemia.Kanker prostat juga bisa menyebar ke otak dan menyebabkan kejang serta gejala mental atau neurologis lainnya.
Gejala-Gejala Kanker Prostat sebagai berikut:
a) Sulit berkemih
Bisa berupa perasaan ingin berkemih tapi tidak ada yang keluar, berhenti saat sedang berkemih, ada perasaan masih ingin berkemih atau harus sering ke toilet untuk berkemih karena keluarnya sedikit–sedikit. Gejala ini akibat membesarnya kelenjar prostat yang ada di sekitar saluran kemih karena ada tumor di dalamnya sehingga mengganggu proses berkemih.
b) Nyeri saat berkemih
Problem ini juga disebabkan adanya tumor prostat yang menekan saluran kemih.Namun, nyeri ini juga bisa merupakan gejala infeksi prostat yang disebut prostatitis.Bisa juga tanda hiperplasia prostat yang bukan merupakan kanker.
c) Keluar darah saat berkemih
Gejala ini jarang terjadi, namun jangan diabaikan.Segeralah periksa ke dokter meski darah yang dikeluarkan hanya sedikit, samar–samar atau hanya berwarna merah muda.Kadangkala infeksi saluran kemih juga bisa menyebabkan gejala ini.
d) Sulit ereksi atau menahan ereksi
Tumor prostat bisa saja menyebabkan aliran darah ke penis yang seharusnya meningkat saat terjadinya ereksi menjadi terhalang sehingga susah ereksi. Bisa juga menyebabkan tidak bisa ejakulasi setelah ereksi.Tapi, pembesaran prostat bisa saja menyebabkan munculnya gejala ini.
e) Sulit Buang Air Besar
Kelenjar prostat terletak di bawah kandung kemih dan di depan rektum. Akibatnya, bila ada tumor, pencernaan akan terganggu. Namun perlu diingat, sulit BAB yang terus menerus terjadi juga bisa menyebabkan pembesaran prostat karena terjadi tekanan pada kelenjar secara terus menerus.Sulitnya BAB dan gangguan saluran pencernaan bisa juga mengindikasikan kanker usus besar.
f) Nyeri terus menerus
Di punggung bawah, panggul atau paha dalam bagian atas.
Sering kali, kanker prostat menyebar di wilayah-wilayah ini, yaitu pada punggung bawah, panggul dan pinggul sehingga nyeri yang sulit dijelaskan di bagian ini bisa menjadi tanda adanya gangguan.
g) Sering berkemih di malam hari
Jika Anda sering terbangun di malam hari lebih dari sekali hanya untuk berkemih, periksalah segera ke dokter.
h) Urin yang menetes atau tidak cukup kuat
Gejala ini mirip inkontinensia urin (ngompol).Urin tidak dapat ditahan hingga perlahan keluar dan menetes.Atau kalau pun keluar aliran tidak cukup kuat.

Epidemiologi Penyakit Kanker Prostat

Kanker merupakan suatu penyakit akibat adanya pertumbuhan yang abnormal dari sel-sel jaringan tubuh yang dapat melakukan invasi ke jaringan-jaringan normal atau menyebar ke organ-organ yang jauh.Definisi yang paling sederhana yang dapat diberikan untuk kanker adalah pertumbuhan sel-sel yang kehilangan pengendaliannya.Penyakit kanker dapat diklasifikan menjadi dua bagian, yaitu karsinoma dan retikulosis
Kelenjar prostat, tempat di mana tumbuh kanker, adalah salah satu kelenjar khusus untuk pria, terletak persis di bawah (leher bawah) kandung kemih (vesica urinaria).Prostat mengelilingi bagian atas pertama saluran kemih (urethra).Salah satu peran prostat dalam perkemihan adalah membantu menyalurkan/menyemprotkan urine keluar dari kandung kemih. Peran utamanya yang penting adalah berkaitan dengan fungsi mengeluarkan semen (cairan sperma) dan hormone seksualnya2, dalam hal ini Prostat adalah penghasil sebagian besar cairan di dalam air mani (semen) yang menjaga sperma agar tetap hidup.
Kelenjar prostat mulai berkembang sebelum bayi lahir dan akan terus berkembang hingga mencapai usia dewasa. Perkembangan prostat dipengaruhi oleh hormon seks pria, yaitu androgen.Hormon androgen yang utama adalah testosteron3.Secara umum kanker prostat dibagi menjadi 2 golongan besar yaitu kanker yang masih terbatas dalam organ prostat (kanker dini) dan yang sudah menyebar keluar prostat baik ke organ sekitar maupun metastasis (penyebaran) jauh (kanker lanjut).        Sebagai umumnya kanker, diagnosis awal sangat dubutuhkan dalam penanggulngan kanker prostat. Sebagai tanda bahaya (Warning sign) kanker prostat adalah :
-   Sering kali merasa ingin kencing, terutama di malam hari.
-   Nyeri atau rasa terbakar (burning) selama miksi.
-   Bermasalah sewaktu memulai atau menghentikan kencing, atau kencing lemah.
-   Urine (air kencing) berdarah.
-   Nyeri saat ejakulasi.
-   Cairan ejakulasi berdarah.
-   Gangguan ereksi.
-   Nyeri pinggul atau punggung.

Faktor Risiko Kanker Prostat

Pada kanker prostat walaupun belum ditemukan faktor penyebab utamanya, tetapi ada beberapa faktor risiko yang diyakini sebagai penyebab terjadinya kanker prostat yaitu :
Faktor risiko yang mendapatkan dukungan ilmiah (established risk factors) :

a) Usia Lanjut

Usia merupakan faktor risiko terbesar kanker prostat. Kanker prostat jarang terjadi pada pria di bawah 40 tahun, namun risiko kanker prostat akan meningkat setelah usia 50 tahun. Dua dari tiga kasus kanker prostat ditemukan pada pria usia 65 tahun. Hal ini disebabkan karena risiko penyakit pada usia lanjut meningkat seiring dengan proses penuaan dan menurunnya berbagai fungsi fisiologis tubuh.
Semakin lanjut usia, risiko terjadinya kanker prostat meningkat secara bermakna. Pria pada usia 50 tahun sekitar 33% memiliki tumor prostat kecil. Sedangkan pada usia 80 tahun sekitar 70% pria dapat dibuktikan secara histopatologi memiliki kanker prostat. Menurut American Cancer Society, pada umumnya, kanker prostat berkembang dengan perlahan.

b) Hormon Testosterone

Testosteron secara alami memacu pertumbuhan kelenjar prostat.Pria yang menggunakan terapi testosteron, biasanya cenderung mengidap kanker prostat. Banyak dokter menganggap, terapi testosteron akan mempercepat berkembangnya kanker prostat yang awalnya sudah tumbuh. Terapi testosteron jangka panjang pun akan menyebabkan pembesaran kelenjar prostat.

c) Ras

Orang dari ras kulit hitam memiliki risiko dua kali lebih besar untuk terjadi kanker prostat disbanding ras lain. Namun peningktan risiko ini dianggap tidak independen, tetapi berhubungan dengan factor lain (counfounding factors) yang berhubungan dengan ras. Misalnya ditemukan titer hormone testosterone yang tinggi di kalangan kulit hitam berisiko kanker.

d) Riwayat keluarga

Bila ada satu anggota keluarga yang mengidap penyakit ini maka risiko meningkat menjadi dua kali bagi yang lain dan bila ada dua anggota keluarga yang menderita penyakit ini maka risiko penyakit ini menjadi 2-5 kali. Faktor ini berhubungan dengan faktor genetic oleh karena itu factor ini merupakan faktor yang tidak dapat diubah dan dihindari.
Tingginya kanker prostat pada ras tertentu (kaum kulit hitam) membawa kecurigaan adanya peran factor genetic. Salah satu gen yang paling dicurigai penyebab kanker prostat adalah mutasi gen p53. Menurut American Cancer Society, kanker prostat paling jarang di pria Asia dan paling sering terjadi di orang hitam, dan orang Eropa di tengahnya.

e) Pola makan

Pola makan merupakan changeable risk factor terjadinya kanker prostat. Konsumsi makanan yang mengandung lemak jenuh yang tinggi utamanya lemak hewani akan meningkatkan resiko terkena kanker prostat. Peranan lemak dalam meningkatkan risiko kanker prostat terjadi dengan beberapa mekanisme. Pertama lemak dapat mempengaruhi kadar testosterone, suatu hormone yang diperlukan untuk sel-sel prostat baik jinak maupun ganas.
Pria yang mengkonsumsi sedikit lemak akan mempunyai kadar hormone testosterone yang relative rendah. Kedua, lemak adalah sumber radikal bebas, dan yang ketiga adalah hasil metabolisme asam lemak diduga merupakan zat karsinogenik, contohnya adalah asam lemak tidak jenuh omega-6 yang dapat memacu pertumbuhan sel kanker prostat.

f) Virus

Jenis retrovirus, dikenal sebagai XMRV diidentikasi kemungkinan sebagai penyebab kanker prostat.

g) Chemoprevention

Berbagai bahan kimiawi obat dan zat lainnya yang diidentifikasi dapat merangsang kanker.Yang tergolong bahan kimia salah satunya adalah logam berat seperti cadmium yang terdapat pada baterai bekas yang memang bisa memicu kanker prostat.

h) Banyak Duduk

Duduk berjam-jam di belakang meja ternyata meningkatkan risiko kanker prostat.Hal ini didasarkan pada kesimpulan penelitian yang dilakukan ilmuwan di Inggris baru-baru ini. Tim peneliti the university of Athens mencoba menganalisis keterkaitan antara level aktivitas fisik di tempat kerja dan tumbuhnya tumor. Peneliti menganalisis 320 pasien kanker prostat dan dibandingkan dengan kelompok pria sehat.Seluruh partisipan kemudian ditanyai tentang tipikal pekerjaan mereka.
Terungkap, pria yang bekerja sebagai pegawai, guru, atau pekerja kantoran berisiko lebih tinggi ketimbang mereka yang lebih banyak menghabiskan waktunya dengan berdiri atau bergerak ke sanakemari seperti buruh pabrik, tukang roti, dan tukang cukur. Setiap pria yang memasuki usia 45 tahun berpeluang mengalami pembesaran kelenjar prostat. Jika pembesaran terjadi secara berlebihan hingga membengkak sebesar buah jeruk, efeknya dapat menekan aliran kemih yang melalui uretra.Kondisi inilah yang disebut BPH.

Pencegahan Atau Penanggulangan Penyakit Kanker Prostat

Pencegahan Penyakit Kanker Prostat

Kanker prostat sendiri merupakan salah satu penyakit dengan tingkat keganas yang tidak bisa diragukan lagi. Ada yang menyebutkan kanker prostat sendiri sebagai penyakit utama kematian manusia diatas 74 tahun.
Untuk kita sebagai manusia perlu mengenal lebih dini apa itu penyakit kanker prostat. Blogiztic akan mengulas cara ampuh mencegah penyakit kanker prostat sebagai berikut. Adapun gejala penyakit kanker prostat seperti yang sering dialami si penderita terbangun tengah malam untuk hajat membuang air kecil.Dalam sehariannya si penderita kanker prostatbisa membuang hajat 8 kali setiap harinya dan bisa muncul darah pada air seni maupun sperma, disfungsi dan keluhan sakit pada bagian belakang.
Adapun cara ampuh pencegahan penyakit kanker prostat bisa anda dapatkan sekarang juga. Berikut poin-poin yang diperlukan dalam penanganan pencegahan masalah kanker prostatselengkapnya sebagai berikut :

  • Memperbaiki keadaan kesehatan umum
Menjaga agar berat badan berada pada berat ideal.Jika anda mempunyai penyakit obesitasmaka dianjuran mengatur diet yang seimbang.Disamping memperbaiki keadaan kesehatan ditambhakan untuk melakukn kegiatan olahraga.

  • Minum banyak air

Minuman air sangatlah esensial untuk kesehatan karena membantu mengurangi racun-racun dari dalam tubuh. Konsumsi air yang ideal setiap hari adalah 6 – 8 gelas sehari.Hindari kopi dan teh secara berlebihan.

  • Mengurangi minuman beralkohol
  • Memakan makanan yang banyak mengandung likopen, contohnya tomat dan buah bit.
  • Makanlah makanan yang mengandung asam lemak omega-3 seperti kacang kedelai dan produknya seperti tofu, atau susu kacang kedelai, salmon, tuna dan sarden.
  • Dianjurkan makan makanan yang mengandung beta karoten seperti wortel
  • Mengurangi konsumsi daging-dagingan dan lemak berlebihan
  • Mendapat cukup asupan selenium dan vitamin E
  • Kurangi stres dan depresi dar sekarang.

Penanggulangan Atau Pengobatan Penyakit Kanker Prostat

Cara pengobatan kanker prostatyang tepat masih diperdebatkan.Pilihan pengobatan bervariasi, tergantung kepada stadiumnya:
-   Pada stadium awal bisa digunakan prostatektomi (pengangkatan prostat) dan terapi penyinaran
-   Jika kanker telah menyebar, bisa dilakukan manipulasi hormonal (mengurangi kadar testosteron melalui obat-obatan maupun pengangkatan testis) atau kemoterapi.
Pembedahan untuk kanker prostat :
-   Prostatektomi radikal (pengangkatan kelenjar prostat)
   Seringkali dilakukan pada kanker stadium A dan B. Prosedurnya lama dan biasanya dilakukan dibawah pembiusan total maupun spinal. Sebuah sayatan dibuat di perut maupun daerah perineum dan penderita harus menjalani perawatan rumah sakit selama 5-7 harai.
-   Orkiektomi (pengangkatan testis, pengebirian)
   Pengangkatan kedua testis menyebabkan berkurangnya kadar testosteron, tetapi prosedur ini menimbulkan efek fisik dan psikis yang tidak dapat ditolerir oleh penderita.
   Orkiektomi adalah pengobatan yang efektif, tidak memerlukan pengobatan ulang, lebih murah dibandingkan dengan obat-obatan dan sesudah menjalani orkiektomi penderita tidak perlu menjalani perawatan rumah sakit.Orkiektomi biasanya dilakukan pada kanker yang telah menyebar.
     Terapi penyinaran untuk pengobatan kanker prostat.Terapi penyinaran terutama digunakan untuk mengobati kanker stadium A, B dan C. Biasanya jika resiko pembedahan terlalu tinggi, maka dilakukan terapi penyinaran. Terapi penyinaran terhadap kelenjar prostat bisa dilakukan melalui beberapa cara:
a) Terapi penyinaran eksterna, dilakukan di rumah sakit tanpa perlu menjalani rawat inap. Efek sampingnya berupa penurunan nafsu makan, kelelahan, reaksi kulit (misalnya kemerahan dan iritasi), cedera atau luka bakar pada rektum, diare, sistitis (infeksi kandung kemih) dan hematuria.Terapi penyinaran eksterna biasanya dilakukan sebanyak 5 kali/minggu selama 6-8 minggu.
b) Pencangkokan butiran yodium, emas atau iridium radioaktif langsung pada jaringan prostat melalui sayatan kecil. Keuntungan dari bentuk terapi penyinaran ini adalah bahwa radiasi langsung diarahkan kepada prostat dengan kerusakan jaringan di sekitarnya yang lebih sedikit.
Pengobatan menggunakan obat :
-       Manipulasi hormonal
Tujuannya adalah mengurangi kadar testosteron. Penurunan kadar testosteron seringkali sangat efektif dalam mencegah pertumbuhan dan penyebaran kanker. Manipulasi hormonal terutama digunakan untuk meringankan gejala tanpa menyembuhkan kankernya, yaitu misalnya pada penderita yang kankernya telah menyebar

Post a Comment

0 Comments