MENDETEKSI
TANDA-TANDA BAHAYA PADA BAYI
Sebagian
besar bayi akan menangis atau bernapas sepontan dalam waktu 30 detik setelah
lahir.
·
Bila bayi tersebut menangis atau
bernapas (terlihat dari pergerakan dada paling sedikit 30 kali per menit),
biarkan bayi tersebut dengan ibunya.
·
Bila bayi tersebut tidak bernapas dalam
waktu 30 detik Segeralah cari bantuan, dan mulailah langkah-langkah resusitasi
bayi tersebut.
·
Penanganan; persiapkan penanganan
resusitasi untuk setiap bayi dan siapkan rencana untuk meminta bantuan,
khususnya bila ibu tersebut memiliki riwayat eklamsia, pendarahan persalinan
lama atau macet, persalinan dini atau infeksi.
·
Jika bayi tidak segera bernapas, lakukan
hal-hal sebagai berikut :
o
Keringkan bayi dengan selimut atau
handuk yang hangat
o
Gosoklah punggung bayi tersebut dengan lembut.
o
Jika bayi masih juga belum bernapas
setelah 60 detik mulai resusitasi
o
Apa bila bayi sianasis (bayi biru) atau sukar
bernapas·
(frekuensi pernapasan kurang dari 30 atau lebih dari 60 kali permenit), berilah
oksigen kepada bayi dengan kateter nasal atau nasal prongs.
Tanda-tanda
bahaya dibagi menjadi dua;
Tanda-tanda
bahaya yang harus dikenali oleh ibu yaitu
·
Pemberian ASI sulit, sulit menghisap,
atau hisapan lemah
·
Kesulitan bernapas, yaitu pernapasan
cepat·
>60/menit atau menggunakan otot napas tanbahan
·
Letargi bayi terus – menerus tidur tanpa
bangun untuk makan Warna abnormal kulit
atau bibir biru (sianosis) atau bayisangat kuning
·
Suhu terlalu panas (febris) atau terlalu
dingiin (hipotermia)
·
Tanda atau perilaku abnormal atau tidak biasa.
·
Gangguan gastrointertinal, misalnya
tidak bertinja selama 3 hari pertama setelah lahir, muntah terus menerus,
muntah dan perut bengkah, tinja hijau tua atau berdarah atau lender.
·
Mata bengkak atau mengeluarkan cairan
Tanda-tanda
yang harus diwaspadai pada bayi baru lahir
·
Pesnafasan sulit atau lebih dari 60 kali
permenit
·
Kehangatan terlalu panas (·>380
c atau terlalu dingin
·
Warna kuning (terutama pada 24 jam
pertama), biru atau pucat, memar
·
Pemberian makan, hisapan lemah,
mengantuk berlebihan, banyak muntah
·
Tali pusat merah, bengkak, keluar cairan
(nanah), bau busuk, pernafsan sulit
·
Tinja atau kemih tidak berkemih dalam 24
jam, tinja lembek, sering, hijau tua, ada lender atau darah pada tinja
·
Aktivitas menggigil atau tangis tidaak
biasa, sangat mudah tersinggung, lemas, terlalu mengantuk, lunglai, kejang,
kejang halus, tidak bias tenang, menangis terus menerus.
Penanganan
·
Beri ASI sesuai dengan kebutuhan setiap
2-3 jam (paling sedikit setiap 4 jam) mulai dari hari pertama.
·
Pertahankan agar bayi selalu dengan ibu
·
Jaga bayi dalam keadaan bersih, hangat
dan kering degan mengambil popok dan selimut sesuai dengan keperluan.
·
Pastiikan bayi tidak terlalu panas dan
terlalu dingin (dapat menyebabkan dehidrasi, ingat bahwa pengaturan suhu bayi
masih dalam perkembangan).
·
Apa saja yang dimasuukkan kedalam mulut
harus bersih.
·
Jaga tali pusat dalam keadaan bersih dan
kering
·
Peganglah, sayangi dan nikmati kehidupan
bersama bayi
·
Awasi masalah dan kesulitan pada bayi
dan miinta bantuanjika perlu.
·
Jaga keamanan bayi terhadap traumadan
penyakit atau infeksi
·
Ukur suhu tubuh bayi jika tampak sakit
atau menyusu kurang baik.
0 Comments