KEHAMILAN DENGAN HIPERTENSI

Hipertensi dalam kehamilan berarti tekanan darah meninggi saat hamil. Keadaan ini biasanya mulai pada trimester ketiga, atau tiga bulan terakhir kehamilan. Kadang-kadang timbul lebih awal, tetapi hal ini jarang terjadi.

Tidak diketahui mengapa tekanan darah bisa meninggi di saat hamil. Keadaan ini paling sering terjadi pada hamil anak pertama, dan lebih jarang pada hamil anak selanjut nya. Dikatakan tekanan darah tinggi dalam kehamilan jika tekanan darah sebelum hamil (saat periksa hamil) lebih tinggi dibandingkan tekanan darah di saat hamil.

Pengobatan hipertensi dalam kehamilan tergantung pada sejumlah faktor, yaitu usia kehamilan, beratnya hipertensi, dan kemampuan bayi mentoleransi peningkatan tekanan darah. Pengobatan biasanya hanya istirahat dan pemantauan tekanan darah yang lebih sering.

Pemeriksaan lain yang dilakukan adalah :

  • pemeriksaan darah
  • pemantauan denyut jantung janin
  • pemeriksaan urine (protein urine)
  • penentuan volume cairan amnion
  • Keadaan pertumbuhan bayi jika perlu.

Satu-satunya hal yang dapat mengatasi hipertensi dalam kehamilan adalah melahirkan. Setelah melahirkan, gangguan ini bisa langsung sembuh, atau bertahan beberapa jam sampai beberapa minggu.






Klasifikasi Diagnosa

1. Gestasional hipertensi

  • Tekanan darah 140/90 mm Hg pertama kali selama hamil
  • Tidak ada proteinuria
  • Tekanan darah kembali ke normal < 12 minggu postpartum
  • Diagnosa akhir dibuat postpartum
  • Mungkin memperlihatkan tanda-tanda lain preeklampsia, misalnya nyeri epigastrium


2. Pre eklampsia

1. Kriteria minimal:
  • TD 140/90 mmHg setelah gestasi 20 minggu
  • Proteinuria 300 mg/24 jam atau 1+ pada dipstick

2. Peningkatan kepastian Pre eklampsia

  • TD 160/110 mmHg
  • Proteinuria 2 gram/ 24 jam atau 2+ pada dipstik
  • Kreatinin serum > 1,2 mg/dl
  • Trombosit < 100000/mm3
  • Hemolisis mikroangiopatik
  • Nyeri kepala menetap atau gangguan serebrum atau penglihatan lainnya
  • Nyeri epigastrium menetap

Trias (tiga tanda klinis klasik PE)

1. Hipertensi

  • TD 140/90 atau lebih
  • Tekanan sistole naik 30 mm Hg, diastole naik 15 mm Hg
  • Tekanan arteri rata2 sama/ lebih dari 105 mm Hg Yang di ukur dalam 6 jam secara terpisah
  • Menghitung rata2 tek arteri; MAP : (Diagnosa 2)+S dibagi 3
  • MAP : tek arteri rata2
  • D : tek diastole
  • S : tek sistolik

2. Protein urine

konsentrasi prot > 0,3 g dalam 24 jam, protein dalam urine > 1 g/L ( clean-catch acak, diambil 2x dengan selang waktu 6 jam)

3. Oedema

Retensi urine ditandai dengan BB meningkat, oedema anasarka

2. Eklampsia 

Kejang yang tidak disebabkan oleh hal lain pada seorang wanita dengan preeklampsia

3. Pre eklampsia pada hipertensi kronik (superimposed preeklampsia)

  • Proteinuria awitan baru 300 mg/24 jam pada wanita pengidap hipertensi tapi tanpa proteinuria sebelum gestasi 20 minggu
  • Terjadi peningkatan proteinuria atau tekanan darah atau hitung trombosit < 100000/mm3 secara mendadak pada wanita dengan hipertensi dan proteinuria sebelum gestasi 20 minggu

4. Hipertensi kronik

  • TD 140/90 mmHg sebelum kehamilan atau didiagnosis sebelum gestasi 20 minggu
  • Hipertensi yang pertama kali di diagnosa sebelum gestasi 20 minggu dan menetap setelah 12 minggu postpartum.


Predisposisi

  • Wanita yang beresiko antara lain :
  • Sudah mengidap penyakit vascular
  • Secara genetik rentan terhadap hipertensi yang timbul saat hamil
  • Penyakit trofoblas
  • Kehamilan multiple
  • Penyakit renal
  • DM
  • Usia > 35 tahun
  • Riwayat PE sbelumnya


Menurut Sibai (2003) terdapat beberapa penyebab potensial, yaitu :
  • Invasi trophoblas abnormal
  • Faktor imunologis
  • Maladaptasi maternal terhadap perubahan ahan kardiovaskular dan peradangan dari kehamilan
  • Faktor nuteri risi.
  • Faktor genetik.


Pencegahan

Manipulasi diet dan usaha farmakologis. (pembatasan konsumsi garam, pemberian aspirin dosis rendah dan anti oksidan).


Penatalaksanaan


Tujuan dasar penatalaksanaan setiap kehamilan dengan penyulit preeklampsia adalah:

  • Terminasi kehamilan dengan trauma sekecil mungkin bagi ibu dan bayinya
  • Lahirnya bayi yang kemudian dapat berkembang.
  • Pemulihan sempurna kesehatan ibu.


Deteksi prenatal dini :


  • Secara tradisional waktu pemeriksaan perinatal dijadwalkan setiap 4 minggu sampai usia kehamilan 28 minggu, kemudian setiap 2 minggu sampai usia kehamilan 36 minggu.
  • Peningkatan kunjungan prenatal selama trimester terakhir memungkinkan kita mendeteksi dini pre eklampsia.
  • Yang harus diperhatikan pada setiap ANC;
    • Riwayat sakit kepala, pandangan kabur
    • Oedeme pada wajah, tangan, seluruh tubuh
    • TD
    • BB
    • Reflek
    • Uji lab

Terminasi kehamilan

  • Kelahiran janin adalah penyembuhan bagian pre eklampsia. Bila janin dicurigai atau diketahui premature penundaan persalinan dengan harapan tambahan beberapa minggu in uteri ero akan menurunkan resiko kematian atau morbiditas serius pada neonatus.
  • Pada preeklampsia yang sedang atau berat yang tidak membaik setelah rawat inap biasanya dianjurkan pelahiran janin demi kesejahteraan ibu dan janinnya. Persalinan sebaiknya di indikasi dengan oksitosin intravena. Apabila tampaknya indikasi persalinan hampir pasti gagal atau upaya indikasi persalinan gagal, di indikasi persalinan seksio caesaria kasus-kasus yang lebih parah

Post a Comment

0 Comments