Menjalani Persalinan Caesar dengan Metode ERACS: Panduan untuk Pemulihan yang Lebih Cepat dan Baik

Operasi caesar cenderung disukai oleh ibu hamil dibandingkan metode persalinan pervaginam. Proses persalinan pervaginam dinilai sebagai proses persalinan yang sulit dan cenderung berbahaya. Peningkatan minat masyarakat terhadap operasi caesar membuat pelayanan perioperatif juga mengalami peningkatan. Untuk meningkatkan manfaat klinis dari operasi caesar, maka enhanced recovery care merupakan cara yang efektif untuk dilakukan. Hal ini dapat menyebabkan terdorongnya proses rehabilitasi dan pemulangan pasien lebih awal.



Enhanced Recovery After Caesarean Section (ERACS) merupakan program pemulihan pasca operasi caesar yang dinilai dapat memberikan hasil pemulihan fungsional yang lebih cepat, serta manfaat lainnya seperti meminimalisir terjadinya komplikasi, dan pengurangan waktu rawat inap. Penerapan program ERACS juga dinilai dapat memberikan keuntungan lainnya seperti meningkatkan kualitas perawatan dan menurunkan paparan dan kecanduan opioid. 

Terdapat 3 elemen dalam penerapan ERACS, yaitu 

Persiapan preoperatif

Persiapan preoperatif yaitu antenatal care berupa edukasi, pengaturan waktu puasa, pemberian antibiotik, dan optimalisasi hemoglobin. 


  • Edukasi dan konseling serta pengambilan keputusan bersama merupakan hal yang diperlukan untuk keberhasilan program ERACS. Edukasi dan konseling yang diberikan mencakup informasi-informasi mengenai prosedur dan apa yang diharapkan selama pembedahan, rencana manajemen nyeri, tujuan pemberian makan, dan mobilisasi dini. Informasi lain yang diberikan kepada pasien yaitu informasi gizi ibu hamil, menyusui, lama perawatan, dan kriteria untuk dipulangkan. 
  • Puasa dilakukan sebelum dilakukannya induksi anestesi. Lama puasa yang direkomendasikan adalah 6 hingga 8 jam untuk makanan padat, dan 2 jam untuk cairan oral. Asupan minuman berkalori tinggi pada 2 jam sebelum operasi dapat mengurangi rasa haus, lapar, dan kecemasan sebelum operasi. 
  • Pasien mandi dengan sabun antiseptik (terutama daerah operasi yang akan diinsisi). 
  • Berikan ranitidin atau omeprazole kapsul 2 jam sebelum tindakan. 
  • Berikan antibiotik profilaksis sesuai DPJP 30- 60 menit sebelum tindakan. 
  • Direkomendasikan menggunakan antibiotik spektrum luas dosis tunggal. 
  • Melakukan skrining anemia pada pasien dan memberikan suplementasi zat besi pada ibu hamil

Perawatan intraoperatif

Perawatan intraoperatif, yaitu manajemen cairan dan tekanan darah, manajemen suhu, pemberian anestesi, analgesik, dan uterotonika, delayed cord clamping, penjepitan tali tertunda, serta inisiasi menyusui dini (IMD).
  • Diatur suhu kamar operasi di 22-23°C selama bayi masih di kamar operasi. Lakukan active warming system dengan penggunaan penghangat infus/cairan hangat untuk mencegah hipotermia pasien. 
  • Pada wanita dengan persalinan caesar sering terjadi hipotensi akibat vasodilatasi perifer. Oleh karena itu digunakan fenilefrin sebagai vasopressor pilihan untuk pengelolaan hipotensi ibu akibat anestesi neuraksial. 
  • Pasien diberikan anestesi spinal 
  • Pasien diberikan analgesik non-opioid analgesia, paracetamol bolus IV dan NSAID segera setelah bayi lahir. 
  • Pasien diberikan uterotonika optimal dengan dosis rendah secara efektif untuk mencapai kontraksi uterus yang adekuat dan meminimalkan efek samping. Infus oksitosin dosis rendah 15-18 IU/jam diberikan sebagai profilaksis perdarahan post partum. Dosis rendah mengurangi terjadinya efek samping seperti hipotensi dan iskemia miokard. 
  • Sebelum tindakan operasi dimulai, DPJP obgyn menginfokan Delayed Cord Clamping ke DPJP anak, rencana 30 sampai 60 detik dan perawat bayi menyiapkan handuk besar hangat. Dilakukan Delayed Cord Clamping setelah bayi lahir pada bayi bugar dan aterm dengan cara perawat anak menghitung dan mengumumkan waktu DCC per 15 detik selama 60 detik. 
  • DPJP obgyn dan anak dapat memutuskan klem tali pusat bila setelah 20 detik bayi tidak responsif dan memerlukan VTP.
  • Setelah klem tali pusat, bayi ditransfer ke DPJP anak dan resusitasi dilanjutkan dan Lamanya delayed clamping dicatat di status anak.
  • Dilakukan insiasi menyusui dini pada ibu pada kondisi stabil dan bayi bugar selama 30 – 60 menit. Skin to skin dini dapat bermanfaat meningkatkan kecepatan dan durasi menyusui, serta dapat menurunkan kecemasan ibu dan depresi post partum. 


Perawatan post operatif

Perawatan post operatif, meliputi asupan oral dini, pemberian analgetik, mobilisasi dini, dan pelepasan kateter urin dini. 
  • Berikan cairan jernih dalam 0-30 menit post operatif bila kondisi baik dan tidak ada mual muntah. 
  • Berikan multimodal analgesia (Opiod Sparing: Paracetamol dan NSAID). Morfin merupakan gold standard pengendalian nyeri selama dan pasca operasi caesar. Direkomendasikan menggunakan analgetik kombinasi dengan mekanisme kerja yang berbeda. 
  • Dilakukan mobilisasi dini mulai di ruang perawatan. Mobilisasi dini dapat meningkatkan fungsi dan oksigenasi jaringan pulmoner, meningkatkan resistensi insulin, dan mengurangi risiko terjadinya tromboemboli, serta memperpendek durasi rawat inap. 
    • Mobilisasi Level 1: duduk bersandar di tempat tidur selama 15 s.d 30 menit 
    • Mobilisasi Level 2: duduk di sisi tempat tidur dengan kaki menjuntai selama 5 s.d 15 menit
    • Mobilisasi Level 3: Mobilisasi berdiri
    • Mobilisasi Level 4: Mobilisasi berjalan 
  • Pelepasan kateter urin dini. Lepas kateter paling lambat 6 jam pasca tindakan untuk mengurangi risiko terjadinya infeksi saluran kemih. 
  • Bila terjadi breakthrough pain diberikan tambahan terapi berupa opioid intravena, misalnya petidin. 
  • Pasien diberikan asupan oral dini. Asupan oral secara dini dapat mendorong kembalinya fungsi usus dan ambulansi dini, menurunkan risiko sepsis, mengurangi waktu menyusui, dan memperpendek lama rawat inap. Jadi, berikan makanan bebas 4 jam pasca tindakan

Apa Kelebihan Metode Persalinan ERACS


ERACS memungkinkan pasien untuk melakukan pergerakan tubuh lebih cepat. Yakni, sekitar dua jam pasca operasi caesar dengan nyeri yang minimal. Agar proses pemulihan berjalan semulus mungkin, pendekatan ERACS melibatkan kolaborasi tim dokter handal yang terdiri dari tim dokter ahli kandungan, dokter ahli anestesi, dokter ahli anak, para bidan dan perawat, ahli gizi, dimana semua berkolaborasi dengan sangat baik dalam menjalankan metode ini dengan menggunakan teknik terbaru dan teraman dalam penanganan terhadap bunda dan bayinya sehingga diperoleh hasil maksimal dengan pemulihan yang sangat cepat bagi bunda dan bayi.

  1. konseling psikologi secara terperinci dari protokol ERACS akan membantu mengurangi stres psikologis dan meningkatkan kepatuhan pasien terhadap protokol tersebut. 
  2. Pengurangan waktu puasa dan peningkatan asupan karbohidrat untuk menghilangkan stres akibat kelaparan dan kecemasan sebelum operasi caesar dilakukan, serta menurunkan resistensi insulin dan hilangnya nutrisi yang terjadi setelah operasi dilakukan. 
  3. protokol ERACS menganjurkan pelepasan kateter urin dan mobilisasi secara lebih cepat, hal ini akan mengurangi risiko terjadinya infeksi saluran kemih dan tromboemboli vena pasca operasi. 
  4. Praktik perawatan terstandar, standarisasi penggunaan antibiotik profilaksis, serta mobilisasi dini dalam protokol ERACS menurunkan kejadian infeksi pasca operasi seperti infeksi situs bedah, infeksi paru-paru, dan infeksi saluran kemih. 
  5. Penggunaan analgetik yang baik, dan pemanasan intraoperatif, dapat meningkatkan kenyamanan pasien saat berlangsungnya operasi maupun sesudah operasi, 
  6. Pemberian makanan oral pasca operasi secara dini sangat penting untuk mempercepat pemulihan melalui pemeliharaan homeostasis tubuh sehingga pasien bisa beraktivitas kembali. \

Kenapa Metode Persalinan ERACS lebih cepat pulih daripada Operasi Caesar Konvesional?

Dengan metode ERACS, jadwal puasa bunda diatur lebih efisien dan tidak berkepanjangan, Dokter kandungan menggunakan teknik operasi paling update dan meminimalkan manipulasi operasi yang tidak diperlukan, penggunaan obat secara efektif dan efisien, suhu kamar operasi dijaga tidak terlalu dingin dan bunda selama operasi diberikan selimut penghangat dan cairan infus hangat sehingga bunda tidak akan kedinginan dan menggigil seperti yang sering dialami pada pasien yang menjalani prosedur operasi Caesar biasa, dokter anestesi memberikan penanganan nyeri maksinal dengan kombinasi teknik dan obat nyeri yang aman bagi bunda dan bayinya serta efek samping sangat minimal, dan dokter anak melakukan penanganan bayi baru lahir yang komprehensif serta aman dengan melakukan inisiasi menyusui dini (IMD), perawat melakukan asuhan keperawatan dengan efektif sehingga diharapkan pemulihan bunda dapat dipercepat, bunda bisa bergerak lebih dini dan pasien bisa segera pulang ke rumah Bersama buah hati tercinta.




Meski begitu, metode persalinan ERACS juga dapat menimbulkan komplikasi. Sebagian pasien dapat mengalami pusing, mual, muntah, hingga pendarahan. Maka dari itu, bila ibu kini tengah mengandung, sebaiknya bicarakan terlebih dahulu terkait metode persalinan yang tepat kepada dokter spesialis kandungan.



SIAPA YANG TIDAK DIPEROLEHKAN MENJALANI METODE ERACS
  • Preeklamsi/ eklamsi
  • Tekanan darah tidak terkontrol
  • Anemia erat
  • Diabetus tidak terkontrol
  • Pasien dengan gangguan kecemasan tinggi

persalinan eracs
persalinan eracs adalah
metode persalinan eracs
persalinan eracs bpjs
biaya persalinan eracs
biaya persalinan eracs di hermina
persalinan eracs di surabaya
apakah persalinan eracs ditanggung bpjs
persalinan eracs ditanggung bpjs
biaya persalinan eracs di surabaya
berapa biaya persalinan eracs
persalinan metode eracs artinya
apa itu persalinan eracs
persalinan eracs biaya
persalinan eracs dengan bpjs
persalinan eracs di bandung
persalinan metode eracs ditanggung bpjs
biaya persalinan eracs bpjs
biaya persalinan eracs di hermina bekasi
biaya persalinan eracs di rs bunda menteng
biaya persalinan eracs di bali
persalinan caesar eracs
melahirkan caesar eracs
biaya persalinan caesar eracs
harga persalinan caesar eracs
persalinan sc eracs
persalinan caesar metode eracs
perbedaan persalinan caesar dan eracs
persalinan eracs di jogja
persalinan eracs di cikarang
persalinan eracs di medan
persalinan eracs di solo
persalinan eracs di pekanbaru
persalinan dengan eracs
persalinan dengan metode eracs
elemen preoperatif pada persalinan sc dengan metode eracs
persalinan erac
harga persalinan eracs
persalinan eracs itu apa
lp persalinan sc
lp persalinan preterm
lp persalinan prematur
lp persalinan normal
lp persalinan spontan
persalinan metode eracs
melahirkan metode eracs biaya
melahirkan metode eracs di bandung
melahirkan metode eracs di surabaya
berapa biaya persalinan metode eracs
biaya persalinan metode eracs
proses persalinan eracs
paket persalinan eracs
puasa persalinan eracs
pertanyaan seputar persalinan eracs
review persalinan eracs
persalinan sc metode eracs
biaya persalinan sc eracs
persalinan teknik eracs
teknik persalinan eracs
vt persalinan adalah
woc persalinan normal
persalinan metode eracs adalah
metode persalinan eracs adalah
melahirkan 6 bulan
persalinan 7 bulan
melahirkan 8 bulan apakah normal

Post a Comment

0 Comments