Pentingnya Inisiasi Menyusui Dini (IMD) : Mendukung Pertumbuhan Optimal dan Kesehatan Bayi

Pengertian IMD

Inisiasi Menyusu Dini adalah proses menyusu dimulai segera setelah lahir. IMD dilakukan dengan cara kontak kulit ke kulit antara bayi dengan ibunya segera dalam waktu 1 (satu) jam setelah kelahiran dan berlangsung minimal 1 (satu) jam (Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2012; Kemenkes, 2019).


Proses IMD

IMD dilakukan dengan cara meletakkan bayi di dada ibu dalam satu jam pertama segera setelah lahir. Langkah- langkah mempersiapkan dan melakukan IMD oleh dokter/bidan dalam asuhan bayi baru lahir adalah sebagai berikut:

  1. Anjurkan suami atau anggota keluarga mendampingi ibu waktu bersalin
  2. Anjurkan tindakan non farmakologis (pijatan, aromaterapi, cairan, anjuran untuk bergerak) untuk membantu ibu melalui proses persalinan
  3. Biarkan persalinan berlangsung sesuai dengan posisi yang diinginkan ibu.
  4. Keringkan bayi secepatnya, biarkan lapisan putih (verniks) yang melindungi kulit bayi.
  5. Lakukan kontak kulit dengan kulit dengan cara meletakkan bayi di atas dada ibu, menghadap ibu dan tutupi keduanya dengan kain atau selimut.
  6. Ibu membantu memposisikan bayinya lebih dekat dengan payudara agar terstimulasi refleks rooting (tidak memaksakan memasukkan puting susu ibu ke mulut bayi).
  7. Teruskan kontak kulit dengan kulit hingga menyusui pertama kali berhasil diselesaikan dan selama bayi menginginkannya.
  8. Ibu yang melahirkan melalui sectio caesaria juga bisa melakukan kontak kulit dengan kulit setelah bersalin.
  9. Bayi dipisahkan dari ibunya untuk ditimbang, diukur dan diberikan obat preventif setelah menyusu awal selesai. Tunda prosedur yang invasif atau membuat stres seperti menyuntik Vitamin K dan menetesi mata bayi.


Manfaat IMD

Manfaat kontak kulit antara ibu dan bayi pada saat IMD antara lain:

  1. Dada ibu mampu menghangatkan bayi sehingga akan menurunkan kematian karena kedinginan (hypothermia) dan berfungsi mengatur suhu tubuh bayi (termo regulator).
  2. Baik ibu maupun bayi akan merasa lebih tenang.
  3. Pernapasan dan detak jantung bayi lebih stabil dan bayi akan jarang menangis sehingga mengurangi pemakaian energi.
  4. Bayi memindahkan bakteri dari kulit ibunya melalui jilatan dan menelan bakteri menguntungkan dikulit ibu sehingga bakteri ini akan berkembang biak membentuk koloni disusu dan kulit bayi, menyaingi bakteri yang merugikan.
  5. Bonding (ikatan kasih sayang) antara ibu dan bayi akan lebih baik karena pada 1-2 jam pertama, bayi dalam keadaan siaga dan setelah itu bayi akan tidur dalam waktu yang lama.
  6. Membantu/merangsang kontraksi rahim (uterus) sehingga mencegah perdarahan pasca bersalin.

Tantangan IMD

Beberapa tantangan dalam pelaksanaan IMD antara lain:
  1. Pada proses IMD diperlukan komitmen yang kuat dari petugas penolong persalinan untuk pemberian informasi tentang IMD kepada keluarga pada saat ANC/pemeriksaan kehamilan dan kesediaan petugas menyediakan waktu dalam mendukung keberhasilan IMD.
  2. Petugas penolong persalinan juga diharapkan berupaya melibatkan keluarga dalam upaya meningkatkan keberhasilan IMD.

ASI EKSKLUSIF

Pengertian ASI Ekslusif

Pemberian ASI Eksklusif adalah pemberian ASI saja tanpa makanan atau minuman lain, kecuali vitamin, mineral atau obat-obatan dalam bentuk sirup (WHO, 2003). ASI Eksklusif diberikan mulai lahir sampai usia 6 bulan.

Bayi hendaknya disusui tanpa dijadwal, tanpa pembatasan waktu dan frekuensi atau disebut juga menyusu semau bayi (on demand feeding) untuk keberhasilan pemberian ASI Eksklusif. Menyusu sesering mungkin sesuai keinginan bayi 8 (delapan) sampai dengan 12 (dua belas) kali atau lebih dalam 24 jam. Pada saat menyusu biarkan bayi selesai menyusu dari satu payudara sampai bayi melepas sendiri, sebelum memberikan payudara yang lain agar bayi mendapatkan ASI akhir (hind milk) yang kaya akan lemak.

Keuntungan menyusui semau bayi, antara lain:

a. Produksi ASI lebih banyak

b. Berat badan bayi naik lebih cepat

c. Mencegah payudara bengkak

d. Pola menyusui lebih mudah terbentuk


Manfaat ASI dan Menyusui

a. Manfaat ASI bagi Bayi:

1) ASI meningkatkan daya tahan tubuh bayi
ASI mengandung zat kekebalan yang akan melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi bakteri, virus, parasit, dan jamur.

2) Mendapatkan anti tumor dari ibu (Human Alpha- Lactalbumin Made Lethal to Tumor Cell).
Zat anti tumor tersebut dapat membunuh 40 jenis sel tumor berbeda tanpa mengganggu sel yang sehat.

3) ASI sebagai sumber zat gizi
ASI merupakan sumber zat gizi yang sangat ideal dengan komposisi yang seimbang dan sesuai dengan kebutuhan pertumbuhan bayi.

4) ASI meningkatkan jalinan kasih sayang antara ibu dan anak
Kontak kulit saat menyusui berpengaruh terhadap perkembangan bayi. Interaksi yang timbul waktu proses menyusui antara ibu dan bayi menimbulkan rasa aman dan nyaman.
Perasaan aman sangat penting untuk membangun dasar kepercayaan bayi (basic sense of trust) yaitu dengan mulai mempercayai orang lain (ibu), maka selanjutnya akan timbul rasa percaya pada diri sendiri.

5) ASI mudah dicerna dan diserap secara efisien ASI mengandung protein whey yang mudah diserap dan kasein dalam jumlah sedikit.

6) Mengupayakan pertumbuhan yang baik
Bayi yang mendapat ASI mempunyai kenaikan berat badan yang baik dan mengurangi risiko obesitas. Frekuensi menyusu yang sering (tidak dibatasi) juga dibuktikan bermanfaat karena volume ASI yang dihasilkan lebih banyak sehingga penurunan berat badan bayi hanya sedikit.


b. Manfaat Menyusui bagi Ibu

1) Mempercepat rahim kembali ke ukuran semula Sewaktu menyusui, perut ibu terasa sakit yang menandakan terjadinya kontraksi dengan demikian pengecilan rahim terjadi lebih cepat.

2) Mencegah perdarahan pasca persalinan sehingga meminimalkan kejadian anemia pada ibu menyusui
Perangsangan pada payudara ibu oleh isapan bayi akan diteruskan ke otak dan ke kelenjar hipofisis yang akan merangsang terbentuknya hormon oksitosin. Oksitosin membantu rahim berkontraksi, mencegah terjadinya perdarahan pasca persalinan dan mempercepat keluarnya sisa plasenta.

3) Mengurangi terjadinya kanker payudara karena pada saat menyusui hormon estrogen mengalami penurunan, sementara itu tanpa aktivitas menyusui, kadar hormon estrogen tetap tinggi dan inilah yang diduga menjadi salah satu pemicu kanker payudara karena tidak adanya keseimbangan hormon estrogen dan progesteron.

4) Menyusui secara eksklusif dapat digunakan sebagai Metode Amenorrhea Laktasi (MAL) yang harus dipenuhi dengan 3 syarat:

  1. Amenorrhea (tidak menstruasi) setelah 6 minggu pasca persalinan
  2. Menyusui secara eksklusif tidak lebih dari 4 jam antara waktu menyusui dan hanya satu kali dalam satu hari tidak lebih dari 6 jam (dalam kurun 24 jam) diantara waktu menyusui
  3. Usia bayi kurang dari 6 bulan

5) Mempercepat kembali ke berat badan semula Lemak tubuh yang tersimpan dibawah kulit selama hamil, akan dipakai untuk membentuk ASI, sehingga apabila ibu tidak menyusui, lemak tersebut akan tetap tersimpan dalam tubuh.

6) Memudahkan ibu karena ASI selalu tersedia dengan suhu yang sesuai dengan bayi.


Manfaat ASI bagi Keluarga


1) Ibu dan anak tidak mudah sakit sehingga meminimalisir pengeluaran untuk berobat

2) Tidak ada biaya untuk membeli susu formula dan bahan bakar serta alat untuk pemberian susu formula

3) Meminimalisir risiko kehamilan karena kelahiran bisa dijarangkan bila ibu memberikan ASI eksklusif

4) Menghemat waktu karena tidak perlu membeli dan mempersiapkan susu formula


Manfaat menyusui bagi tempat kerja

1) Mengurangi tingkat ketidakhadiran ibu di tempat bekerja. Pengurangan ketidakhadiran menyebabkan penghematan biaya untuk perusahaan dan meningkatkan loyalitas karyawan

2) Mengurangi pergantian karyawan dan pelatihan karyawan baru


e. Manfaat ASI bagi Negara

1) Menurunkan Angka Kesakitan dan Kematian Anak

2) Mengurangi subsidi untuk rumah sakit

3) Mengurangi devisa untuk membeli susu formula

4) Meningkatkan kualitas generasi penerus bangsa


Pemberian ASI pada Ibu Bekerja


Dalam usaha mempertahankan praktik menyusui bagi ibu bekerja, terdapat dukungan pemerintah berupa Peraturan Bersama untuk mendukung pemberian ASI selama waktu bekerja di tempat kerja yaitu Peraturan Bersama antara Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan Departemen Kesehatan No.48/MenPP/XII/2008; PER.27/MEN/XII/2008; No.1177/Menkes/PB/XII/2008 tentang Peningkatan Pemberian Air Susu Ibu Selama Waktu Kerja di Tempat Kerja, telah ditandatangani pada tanggal 22 Desember 2008. Meskipun UU yang mengatur cuti melahirkan bagi ibu hanya memberi waktu selama 3 bulan, namun akan lebih membantu jika ibu mengambil waktu cuti lebih dekat dengan waktu persalinan agar dapat lebih lama menyusui bayi sesering mungkin dan semau bayi.

Edukasi yang diberikan pada ibu menyusui yang bekerja antara lain:

1) Ibu menyusui secara eksklusif dan sesering mungkin selama cuti melahirkan

2) Ibu belajar memerah ASI segera setelah bayi lahir

3) Ibu memerah ASI sebelum pergi bekerja dan meninggalkan ASI perah tersebut pada pengasuh untuk diberikan kepada bayi

4) Ibu mengajarkan pengasuh untuk memberikan ASI perah pada bayi dengan benar yaitu menggunakan cangkir

5) Ibu selalu mengutamakan bayi dapat menyusu terlebih dahulu kemudian ASI perah

6) Ibu menghindari memulai cara lain untuk memberi ASI misalnya pemberian ASI melalui botol

7) Ibu tidak memberikan makanan lain sebelum waktunya

8) Pemberian susu formula dilakukan dengan indikasi medis dan perlu diperhatikan cara penyiapan, pembuatan, penyimpanan dan penyajian yang tepat



Ibu Memerah ASI

Manfaat memerah ASI bagi ibu dan bayi antara lain:

a) Mengurangi bengkak atau sumbatan atau stasis ASI pada payudara

b) Memudahkan bayi menyusu pada payudara yang terlalu penuh

c) Memberi ASI bayi BBLR yang tidak bisa menyusu

d) Memberi ASI bayi sakit, yang tidak dapat menyusu dengan cukup

e) Memberi ASI bayi yang mengalami kesulitan dalam koordinasi proses menyusu

f) Memberi ASI bayi sementara bayi belajar mengisap dari puting yang terbenam

g) Memberi ASI bayi yang ’menolak’ menyusu, sementara ia belajar menyukai kegiatan menyusu

h) Mempertahankan pasokan ASI dan mencegah ASI menetes/rembes

i) Menyediakan ASI untuk bayi ketika ibu bekerja



Ibu memerah ASI 2-3 kali setiap hari kurang lebih 3 jam sekali. Seberapa sering ibu sebaiknya memerah ASI:

a) Ibu sebaiknya mulai memerah pada hari pertama, bila mungkin dalam 6 jam setelah persalinan

b) Ibu harus memerah sekurangnya tiap 3 jam

c) Perahlah sesering mungkin selama beberapa hari (tiap 1/2-1 jam), dan sekurangnya tiap 3 jam pada malam hari

d) Perahlah ASI sebelum pergi bekerja (cara penyimpanan ASI perah)

    Penyiapan dan pemberian ASI perah sebagai berikut:

  • ASI perah disimpan dalam wadah yang bersih dan ditutup serta diberikan label tanggal ASI diperah.
  • ASI perah disimpan sebanyak 15-60 ml per wadah atau sekali minum sesuai usia bayi untuk menghindari ASI perah terbuang karena tidak habis diminum oleh bayi.
  • Apabila ASI yang baru diperah tidak digunakan dalam 72 jam (3 hari), ASI perah didinginkan terlebih dahulu di lemari pendingin sebelum dibekukan di freezer.
  • Penggunaan ASI sebelum dihangatkan, ASI perah dikeluarkan dari freezer terlebih dahulu, disimpan selama 12 jam di rak bagian bawah kulkas agar menghindari perubahan suhu terlalu ekstrem.
  • ASI perah yang akan diberikan ke bayi dikeluarkan dari kulkas, dimasukkan ke dalam cangkir/gelas kaca bersih, direndam di dalam mangkuk berisi air hangat
  • ASI perah diberikan kepada bayi dengan cangkir/gelas atau sendok. ASI perah dituangkan ke dalam cangkir atau sendok secukupnya. Dekatkan cangkir atau sendok ke bibir bawah bayi dan biarkan bayi menghisap sedikit demi sedikit dengan lidahnya. Jangan menuangkan ASI ke dalam mulut bayi.
  • Botol dan dot tidak aman digunakan untuk memberi ASI perah karena sulit dibersihkan dan mudah terkontaminasi
  • ASI perah beku yang diberikan pada bayi adalah ASI yang terakhir diperah.
  • ASI perah beku yang sudah dicairkan selama 24 jam tidak boleh diletakkan di suhu ruang selama lebih dari 2 jam.
e) Selama di tempat kerja upayakan tetap memerah ASI kurang lebih 3 jam sekali


inisiasi menyusui dini inisiasi menyusui dini adalah inisiasi menyusui dini pdf inisiasi menyusui dini menurut who inisiasi menyusui dini jurnal makalah inisiasi menyusui dini leaflet inisiasi menyusui dini
pengertian inisiasi menyusui dini pertanyaan tentang inisiasi menyusui dini inisiasi menyusui dini berapa lama inisiasi menyusui dini dan asi eksklusif inisiasi menyusui dini asi eksklusif dan manajemen laktasi nisiasi menyusui dini artinya inisiasi menyusu dini artinya inisiasi menyusui dini seperti apa
bayi inisiasi menyusu dini adalah inisiasi menyusu dini itu apa panduan inisiasi menyusui dini dan asi eksklusif apa inisiasi menyusui dini apa itu inisiasi menyusui dini apakah imd inisiasi menyusui dini
aturan inisiasi menyusui dini apa yang di maksud inisiasi menyusui dini apakah inisiasi menyusui dini
artinya inisiasi menyusui dini inisiasi menyusui dini untuk bayi baru lahir sebaiknya dilaksanakan pada
inisiasi menyusui dini pada bayi baru lahir inisiasi menyusui dini pada ibu bersalin buku inisiasi menyusui dini pdf buku inisiasi menyusui dini latar belakang inisiasi menyusui dini bab 2 inisiasi menyusui dini berapa lama inisiasi menyusui dini jelaskan tahapan inisiasi menyusui dini pada bayi baru lahir inisiasi menyusui dini caesar cara inisiasi menyusui dini inisiasi menyusui dini pada kelahiran caesar inisiasi menyusui dini dapat mencegah kematian bayi minimal sebesar inisiasi menyusui dini depkes pdf inisiasi menyusui dini di indonesia skripsi inisiasi menyusui dini download
hubungan inisiasi menyusu dini dengan keberhasilan asi eksklusif data inisiasi menyusu dini di indonesia maksud ungkapan inisiasi menyusu dini dalam teks tersebut adalah daftar tilik inisiasi menyusui dini inisiasi menyusui dini di dunia yang dilakukan saat inisiasi menyusui dini inisiasi menyusui dini in english inisiasi menyusui dini fungsi fakta inisiasi menyusui dini gambar inisiasi menyusui dini hambatan inisiasi menyusui dini inisiasi menyusui dini idai inisiasi menyusu dini (imd) adalah imd inisiasi menyusui dini itu inisiasi menyusui dini indikator mutu inisiasi menyusui dini judul skripsi tentang inisiasi menyusui dini jurnal inisiasi menyusui dini inisiasi menyusui dini kemenkes pdf
kuesioner inisiasi menyusui dini keuntungan inisiasi menyusui dini kenapa inisiasi menyusui dini inisiasi menyusui dini latar belakang nama lain inisiasi menyusui dini inisiasi menyusui dini maksudnya inisiasi menyusui dini saat melahirkan nisiasi menyusu dini setelah melahirkan manfaat inisiasi menyusui dini makalah inisiasi menyusui dini pdf materi inisiasi menyusui dini mengapa inisiasi menyusui dini makalah tentang inisiasi menyusui dini materi penyuluhan inisiasi menyusui dini
jurnal inisiasi menyusu dini pdf pentingnya inisiasi menyusui dini permenkes tentang inisiasi menyusui dini poster inisiasi menyusui dini proposal inisiasi menyusui dini panduan inisiasi menyusui dini program inisiasi menyusui dini peraturan tentang inisiasi menyusui dini regulasi inisiasi menyusui dini
inisiasi menyusui dini sebaiknya skripsi inisiasi menyusui dini syarat inisiasi menyusui dini inisiasi menyusui dini tips tujuan inisiasi menyusui dini tindakan inisiasi menyusui dini jurnal tentang inisiasi menyusui dini skripsi tentang inisiasi menyusui dini urutan inisiasi menyusui dini undang undang inisiasi menyusui dini pa yang dimaksud inisiasi menyusui dini inisiasi menyusu dini menurut who inisiasi menyusui dini 2015 

Post a Comment

0 Comments