PEMERIKSAAN PADA IBU HAMIL

Pemeriksaan Kehamilan pada Kunjungan Awal harus dilakukan secara lengkap dan sistematis, apa saja yang harus dilakukan pada kunjungan awal kehamilan agar asuhan yang diberikan efektif sesuai dengan kebutuhan pasien, mari kita pelajari lebih lanjut. 

Hal-hal yang harus dilakukan oleh bidan ialah: 
  • Anamnesa: meliputi identitas ibu hamil, riwayat Kesehatan reproduksi, riwayat kehamilan sekarang, riwayat obstetric, riwayat kesehatan, data psikosial dan pola kebutuhan sehari-hari 
  • Pemeriksaan umum: meliputi pemeriksaan fisik, pemeriksaan khusus kebidanan. 
  • Pemeriksaan laboratorium 
  • Pemberian obat-obatan, imunisasi Tetanus Toxoid (TT) dan tablet besi (Fe). 
  • KIE tentang gizi,personal hygiene, olah raga, pekerjaan dan perilaku sehari-hari, perawatan payudara dan ASI, tanda-tanda bahaya, pencegahan anemia dan imunisasi selanjutnya, persalinan oleh tenaga terlatih, KB setelah melahirkan serta pentingnya kunjungan pemeriksaan kehamilan ulang dan P4K

Kunjungan Awal

anamnesis dilakukan untuk menggali data secara lengkap, yang meliputi: 


Data subyektif (Data umum)

Biodata (Nama pasien dan suami, Umur, Suku dan Bangsa, Agama, Pendidikan, Pekerjaan, Alamat)

Keluhan utama

Pengkajian Keluhan utama untuk mempermudah bidan dalam memberikan asuhan dan menegakkan diagnosa pada tahap selanjutnya, apakah keluhan pasien merupakan hal yang fisiologis atau patologis. Dalam mengkaji keluhan pasien agar efektif maka gunakan (PQRST)

P : Provokatif / Paliatif (Faktor Penyebab keluhan yang dirasakan)
Q : Qualitas / Quantitas ( Kualitas dari masalah/ keluhan yang dirasakan klien) 
R : Region / Radiasi (Area atau tempat terjadinya masalah/keluhan yang dirasakan klien) 
S : Scale (Seberapa besar keluhan atau masalah yang dirasakan klien) 
T : Timing (Waktu keluhan/ masalah muncul atau berapa lama durasi) 

Contoh : Ibu mengatakan terlambat haid sejak 2 bulan yang lalu mengeluh mual muntah≥ 5 kali sehari terutama pada pagi hari Akademi Kebidanan Palapa Husada Medan 31 Seri Modul Asuhan Kebidanan Kehamilan 2017 disertai pusing, nyeri ulu hati dan kurang nafsu makan, ibu merasa lemah dan sulit untuk beraktivitas. 

P : terlambat haid sejak 2 bulan yang lalu 
Q : mengeluh mual muntah ≥ 5 kali sehari 
R : disertai pusing, nyeri ulu hati dan kurang nafsu makan 
S : ibu merasa lemah dan sulit untuk beraktivitas. 
T : mual muntah terutama pada pagi hari 

Riwayat kesehatan reproduksi 

  1. Haid (Menarche, Siklus haid, Lamanya, Keluhan, Volume) 
  2. Riwayat pemakaian kontrasepsi yang meliputi jenis kontrasepsi yang pernah dipakai, lama pemakaian, keluhan/efek samping dari penggunaan kontrasepsi.

Riwayat kehamilan sekarang 

Hari pertama haid terakhir (HPHT) 

Hari pertama pada haid terakhir (HPHT) sangat penting untuk dikaji agar dapat menentukan umur kehamilan danperkiraan tanggal persalinan, mengetahui usia kehamilan sangat berguna untuk memantau perkembangan kehamilan sesuai dengan usia kehamilan sedangkan taksiran persalinan berguna untuk menentukan apakah pada saat persalinan kehamilan dalam keadaan aterm, preterm atau posterm 

Taksiran Persalinan (TP) 

Untuk menentukan taksiran persalinan dengan memakai rumus Naegele. Rumus Neagele dihitung berdasarkan asumsi bahwa usia kehamilan normal adalah 266 hari sejak ovulasi (38 minggu / 9 bulan 7 hari). Rumus ini akurat jika digunakan pada siklus menstruasi yang normal, yaitu 28 hari. 

Pada siklus menstruasi 28 hari, ovulasi selalu terjadi secara konstan 14 hari setelah HPH. Sehingga rumus neagle menambahkan 14 hari pada usia kehamilan normal sehingga menjadi HPHT + 9 Bulan – 7 hari (+14 hari), sehingga HPHT + 9 bulan + 7 hari 

Menghitung HPHT /Taksiran Persalinan (Rumus Naegle) 
Hari + 7), (Bulan + 9), (Tahun + 0) 

Contoh : 
HPHT 12 – 02 – 2015 
TP : 12+7, 02+9, 15+0 
Jadi Tafsiran Persalinan/partus adalah tangal 19 November 2015 

Jika HPHT Ibu ada pada bulan Januari – Maret Rumusnya: (Tanggal + 7 hari), (bulan + 9), (tahun + 0). Misal, 
HPHT 10 Januari 2015
maka perkiraan lahir (10+7), (1+9),(2015+0) = 17-10-2015 atau 17 Oktober 2015. 

Jika HPHT Ibu ada pada bulan April – Desember 
Rumusnya: (Tanggal + 7 hari), (bulan – 3),(Tahun + 1). 
Misal, HPHT 10 Oktober 2014, maka perkiraan lahir (10+7), (10 – 3), (2014 + 1) = 17-7-2015 atau 17 Juli 2015 

Bagaimana untuk siklus yang pendek atau panjang? Parikh’s Formula (2007) 
Dengan menghitung kapan terjadinya ovulasi pada siklus tertentu yaitu Lama siklus Haid - 14 hari 

Sehingga : TP = HPHT + 9 bulan - 7 hari + (Lama siklus haid – 14 hari) HPHT + 9 bulan + (Lama siklus haid – 21 hari) 

Contoh :
Jika HPHT 1 Januari 2015 dan siklus haid 40 hari, 
maka taksiran persalinannya menjadi : HPHT + 9bulan + (40-21)hari = HPHT + 9bulan + 19hari = 20 Oktober 2015 3)

Usia Kehamilan  

Cara menghitung usia kehamilan 
  • Tanggal Kunjungan – HPHT x 4 1/3 
  • Misal, Tanggal kunjungan 2 - 05 - 2015 
  • HPHT 10 - 01 - 2015 - 15 4x 4 1/3 = 16 minggu 1 minggu 3 hari 2 minggu 1 hari + 19 minggu 4 hari 
  • Apabila HPHT lupa dapat dilakukan dengan pemeriksaan TFU(Tinggi fundus Uteri) dalam (cm) 
  • Usia kehamilan dalam minggu :8 7 x TFU dalam (cm) 
  • Usia Kehamilan dalam bulan :2 7 x TFU dalam (cm) 
  • Misal : TFU 28 cm Minggu :8 7 x 28 cm = 32 minggu Bulan : 2 7 x 28 = 8 bulan.

Imunisasi TT  

Gerak Janin pertama kali

ditanyakan untuk mengetahui gerak janin yang pertama kali dirasakan ibu pada usia kehamilan berapa dan mengetahui masalah yang mungkin terjadi pada janin.
 

Obat –obatan yang dikonsumsi selama hamil

untuk mengetahui paparan penyakit yang dialami selama/sejak hamil untuk mengetahui efek yang dapat ditimbulkan dari masalah tersebut pada kehamilan. 

Masalah dan tanda-tanda bahaya


Riwayat Obstetrik yang lalu 

Pengkajian pada riwayat kehamilan yang lalu bertujuan untuk melakukan asuhan kehamilan ( konseling, tindakan lanjut dan perencanaan persalinan) pengkajian pada riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu meliputi : 
  1. Jumlah persalinan dengan G.. P.. A.. yaitu Gravida (Jumlah Kehamilan), Para (Jumlah Persalinan dan Abortus (Jumlah Keguguran), anak yang lahir hidup, persalinan aterm, persalinan premature, keguguran, persalinan dengan tindakan (Forcep, Vakum Ekstraksi dan Sectio Caesaria) 
  2. Riwayat perdarahan pada kehamilan, persalinan atau nifas sebelumnya 
  3. Hipertensi disebabkan kehamilan pada kehamilan sebelumnya
  4. Berat bayi kurang dari 2500 gram atau lebih dari 4000 gram 
  5. Masalah-masalah lain yang dialami 


Riwayat kesehatan 

  1. Riwayat Kesehatan Ibu Untuk mengetahui karakteristik personal, riwayat penyakit menular/keturunan dan riwayat pengobatan. 
  2. Riwayat kesehatan keluarga Untuk mengetahui adaya resiko penyakit menular/keturunan dan kelainan-kelainan genetik.

Data psikososial 

  1. Riwayat perkawinan 
  2. Respon suami dan keluarga terhadap kehamilan ini 
  3. Respons ibu terhadap kehamilan 
  4. Hubungan ibu dengan anggota keluarga suami dan anggota keluarga yang lain 
  5. Adat setempat yang dianut dan berhubungan dengan kehamilan 

Pola pemenuhan kebutuhan sehari-hari 

  1. Nutrisi 
  2. Eliminasi 
  3. Pola Istirahat 
  4. Personal hygiene
  5. Aktivitas 
  6. Hubungan seksua

Pemeriksaan Umum


  • Keadaan Umum
  • Kesadaran
Bertujuan untuk menilai status kesadaran ibu. Composmentis adalah status kesadaran dimana ibu mengalami kesadaran penuh dengan memberikan respons yang cukup terhadap stimulus yang diberikan (Handayani, 2017).

  • Keadaan Emosional
  • Tinggi Badan

Untuk mengetahui apakah ibu dapat bersalin dengan normal. Batas tinggi badan minimal bagi ibu hamil untuk dapat bersalin secara normal adalah 145 cm. Namun, hal ini tidak menjadi masalah jika janin dalam kandungannya memiliki taksiran berat janin yang kecil (Handayani, 2017).

  • Berat Badan

Penambahan berat badan minimal selama kehamilan adalah ≥ 9 kg (Handayani, 2017). Pada ibu hamil akan mengalami BB bertambah, penambahan BB bisa diukur dari IMT (Indeks Masa Tubuh) / BMI (Body Mass Index) sebelum hamil.

IMT dihitung dengan cara BB sebelum hamil dalam kg dibagi TB (dalam m2).

Tabel 2.8 Kenaikan BB berdasarkan IMT sebelum hamil

Kategori BMI

Rentang Kenaikan BB yang dianjurkan

Rendah ( BMI < 19,8 )

12,5 - 18 kg

Normal ( BMI 19,8 - 26 )

11,5 - 16 kg

Tinggi ( BMI > 26 - 29 )

7 - 11,5 kg

Obesitas ( BMI > 29 )

< 6 kg


Sumber : Tyastuti & Wahyuningsih, 2016. Asuhan Kebidanan Kehamilan, Bagian Kebutuhan Fisik Ibu Hamil, Jakarta, halaman 47.

  • LILA, Batas minimal LILA bagi ibu hamil adalah 23,5 cm 

  • Tanda-tanda Vital

Rentang tekanan darah normal pada orang dewasa sehat adalah 100/60 – 140/90 mmHg, tetapi bervariasi tergantung usia dan variable lainnya. WHO menetapkan hipertensi jika tekanan sistolik ≥ 160 mmHg dan tekanan diastolic ≥ 95 mmHg. Pada wanita dewasa sehat yang tidak hamil memiliki kisaran denyut jantung 70 denyut per menit dengan rentang normal 60-100 denyut per menit. Namun selama kehamilan mengalami peningkatan sekitar 15-20 denyut per menit. Nilai normal untuk suhu per aksila pada orang dewasa yaitu 35,8-37,3° C. Sedangkan pernapasan orang dewasa normal adalah antara 16-20×/menit (Handayani, 2017).



Pemeriksaan Fisik


1) Muka


Muncul bintik-bintik dengan ukuran yang bervariasi pada wajah dan leher (Chloasma Gravidarum) akibat Melanocyte Stimulating Hormone. Selain itu, penilaian pada muka juga ditujukan untuk melihat ada tidaknya pembengkakan pada daerah wajah serta mengkaji kesimetrisan bentuk wajah (Handayani, 2017).

2) Mata


Pemeriksaan sclera bertujuan untuk menilai warna, yang dalam keadaan normal berwarna putih. Sedangkan pemeriksaan konjungtiva dilakukan untuk mengkaji munculnya anemia. Konjungtiva yang normal berwarna merah muda. Selain itu, perlu dilakukan pengkajian terhadap pandangan mata yang kabur terhadap suatu benda untuk mendeteksi kemungkinan terjadinya pre-eklampsia (Handayani, 2017).

3) Mulut


Untuk mengkaji kelembaban mulut dan mengecek ada tidaknya stomatitis (Handayani, 2017).




4) Gigi/Gusi


Gigi merupakan bagian penting yang harus diperhatikan kebersihannya sebab berbagai kuman dapat masuk melalui organ ini. Karena pengaruh hormon kehamilan, gusi menjadi mudah berdarah pada awal kehamilan (Handayani, 2017).


5) Leher


Dalam keadaan normal, kelenjar tyroid tidak terlihat dan hampir tidak teraba sedangkan kelenjar getah bening bisa teraba seperti kacang kecil (Handayani, 2017).

6) Payudara


Payudara menjadi lunak, membesar, vena-vena di bawah kulit lebih terlihat, puting susu membesar, kehitaman dan tegak, areola meluas dan kehitaman serta muncul strechmark pada permukaan kulit payudara. Selain itu, menilai kesimetrisan payudara, mendeteksi kemungkinan adanya benjolan dan mengecek pengeluaran ASI (Handayani, 2017).

7) Perut

1) Inspeksi

Muncul Striae Gravidarum dan Linea Gravidarum pada permukaan kulit perut akibat Melanocyte Stimulating Hormon (Handayani, 2017).

2) Palpasi

(1) Leopold 1

Pemeriksa menghadap ke arah muka ibu hamil, menentukan tinggi fundus uteri dan bagian janin yang terdapat pada fundus. (Tinggi fundus uteri yang normal untuk usia kehamilan 20-36 minggu dapat diperkirakan dengan rumus: (usia kehamilan dalam minggu + 2 cm)

(2) Leopold 2

Menentukan batas samping rahim kanan dan kiri, menentukan letak punggung janin dan pada letak lintang, menentukan letak kepala janin.

(3) Leopold 3

Menentukan bagian terbawah janin dan menentukan apakah bagian terbawah tersebut sudah masuk ke pintu atas panggul atau masih dapat digerakkan.

(4) Leopold 4

Pemeriksa menghadap ke arah kaki ibu hamil dan menentukan konvergen (Kedua jari-jari pemeriksa menyatu yang berarti bagian terendah janin belum masuk panggul) atau divergen (Kedua jari-jari pemeriksa tidak menyatu yang berarti bagian terendah janin sudah masuk panggul) serta seberapa jauh bagian terbawah janin masuk ke pintu atas panggul (Handayani, 2017).



Gambar 2.7 Pemeriksaan Leopold

Sumber : Kemenkes RI, 2013. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu Di Fasilitas Kesehatan Dasar Dan Rujukan, Bagian Asuhan Antenatal, Jakarta. halaman 27.

Tinggi Fundus Uteri

  

3) Auskultasi


Denyut jantung janin normal adalah antara 120-160x/menit. (Handayani, 2017). Menggunakan fetoscope atau doppler saat usia >16 minggu (Kemenkes RI, 2013).

Tafsiran Berat Janin dapat ditentukan dengan rumus Lohnson, yaitu:

Jika kepala janin belum masuk ke pintu atas panggul Berat janin = (TFU – 12) × 155 gram

Jika kepala janin telah masuk ke pintu atas panggul Berat janin = (TFU – 11) × 155 gram

8) Ano-Genetalia


Pengaruh hormon estrogen dan progesteron adalah pelebaran pembuluh darah sehingga dapat terjadi varises pada sekitar genetalia. Namun tidak semua ibu hamil mengalami varises pada daerah tersebut. Pada keadaan normal, tidak terdapat hemoroid pada anus (Handayani, 2017).

9) Ektremitas


Tidak ada edema, tidak ada varises dan refleks patella menunjukkan respons positif (Handayani, 2017).

c) Pemeriksaan Penunjang


1) Hemoglobin


Wanita hamil dikatakan anemia jika kadar hemoglobin-nya <10gram/dL. Jadi, wanita hamil harus memiliki hemoglobin >10gr/dL.

2) Golongan darah


Untuk mempersiapkan calon pendonor darah jika sewaktu-waktu diperlukan karena adanya situasi kegawatdaruratan.

3) USG


Pemeriksaan USG dapat digunakan pada kehamilan muda untuk mendeteksi letak janin, perlekatan plasenta, lilitan tali pusat, gerakan janin, denyut jantung janin, mendeteksi tafsiran berat janin dan tafsiran tanggal persalinan serta mendeteksi adanya kelainan pada kehamilan

4) Protein urine dan glukosa urine


Urine negative untuk protein dan glukosa (Handayani, 2017).


Post a Comment

0 Comments