KETUBAN PECAH DINI

Ketuban pecah dini merupakan penyebab terbesar persalinan prematur. Ketuban pecah dini adalah pecahnya ketuban sebelum terdapat tanda persalinan dan ditunggu satu jam sebelum mulainya tanda persalinan

Kejadian ketuban pecah dini mendekati 10% dari semua persalinan. Pada umur kehamilan kurang dari 34 minggu kejadiannya sekitar 4%. Early ruptura of membran adalah ketuban pecah pada fase laten persalinan



Penyebab ketuban pecah dini :

  • Serviks inkompeten
  • Ketegangan rahim berlebihan karena gemelli, hidramnion
  • Kelainan letak janin dalam rahim, letak sungsang letak lintang
  • Kemungkinan panggul sempit, perut gantung, bagian rendah belum masuk PAP, CPD (cephalo pelvic dispropotional)
  • Kelainan bawaan dari selaput ketuban
  • Infeksi yang menyebabkan terjadi proses biomekanik pada selaput ketuban dalam bentuk proteolitik sehingga memudahkan ketuban pecah.


Mekanisme terjadinya ketuban pecah dini

  • Selaput ketuban tidak kuat sebagai akibat kurangnya jaringan ikat dan vaskularisasi
  • Bila terjadi pembukaan serviks maka selaput ketuban sangat lemah dan mudah pecah dengan mengeluarkan air ketuban


Diagnosis ketuban pecah dini ditegakkan dengan keterangan pengeluaran cairan mendadak disertai bau yang khas.


Langkah Diagnosis Ketuban Pecah Dini

  • Pemeriksaan spekulum untuk mengambil sampel cairan ketuban di forniks posterior dan mengambil sampel cairan untuk kultur dan pemeriksaan bakteriologis
  • Melakukan pemeriksaan dalam dengan hati-hati sehingga tidak banyak manipulasi daerah pelvis untuk mengurangi kemungkinan infeksi asenden dan persalinan prematur


Bahaya ketuban pecah dini adalah kemungkinan terjadinya infeksi dalam rahim dan persalinan prematur yang dapat meningkatkan morbiditas dan mortalitas pada ibu dan janin. Sehingga pemeriksaan dalam (VT) perlu dibatasi.


Penatalaksanaan Ketuban pecah dini

  • Mempertahankan kehamilan sampai cukup matur khususnya maturitas paru sehingga mengurangi kejadian kegagalan perkembangan paru yang sehat
  • Terjadi infeksi rahim yaitu korioamniiiiionitis yang menjadi pemicu sepsis, meningitis janin dan persalinan prematur
  • Dengan perkiraan janin sudah cukup besar dan persalinan diharapkan berlangsung dalam waktu 72 jam dapat diberikan kortikosteroid sehingga kematangan paru janin dapat terjamin
  • Pada umur kehamilan 24 sampai 32 minggu yang menyebabkan menunggu berat janin cukup, perlu dipertimbangkan untuk melakukan induksi persalinan dengan kemungkinan janin tidak dapat diselamatkkan
  • Menghadapi ketuban pecah dini diperlukan informasi terhadap ibu dan keluarga sehingga terdapat pengertian bahwa tindakan mendadak mungkin dilakukan dengan pertimbangan untuk menyelamatkan ibu dan mungkin harus mengorbankan janinnya
  • Pemeriksaan yang penting dilakukan adalah USG untuk mengukur distansia biparietal dan perlu melakukan aspirasi air ketuban untuk melakukan pemeriksaan kematangan pparu melalui perbandingan L?S
  • Waktu terminasi pada kehamilan aterm dapat dianjurkan selang waktu 6jam sampai 24 jam bila tidak terjadi his spontan


Post a Comment

0 Comments