Memahami Program Vaksin Rotavirus di Indonesia: Perlindungan Optimal untuk Anak

Vaksinasi merupakan salah satu langkah penting dalam menjaga kesehatan anak-anak. Di Indonesia, program vaksinasi rotavirus telah diperkenalkan sebagai upaya pencegahan terhadap penyakit yang dapat mengancam kesehatan dan kehidupan anak-anak. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi program vaksin rotavirus di Indonesia, manfaatnya, jadwal vaksinasi, dan dampak yang diharapkan.

9,8% kematian pada bayi (<12 bulan) dan 4,55% kematian pada anak balita (12-59 bulan) di Indonesia disebabkan oleh Diare. Data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021 menunjukkan prevalensi diare pada balita 9,8% (Balitbangkes, 2021). Penelitian Balitbangkes, Kemenkes RI juga menyatakan bahwa 5,5% kematian bayi 29 hari - 11 bulan disebabkan oleh diare (Sample Registration System (SRS) Tahun 2018.

Data dari Indonesian Rotavirus Surveillance Network (IRSN) (Soenarto et al, 2017): rotavirus sebagai penyebab utama diare cair akut pada balita diare yang dirawat inap,
2001-2008 sebesar 58%,
2009-2011 sebesar 52%
2012-2016 sebesar 45%.
Dari data rawat jalan di 3 RS (RSHS, RS Sardjito, RS Mataram) tahun 2006 ditemukan rotavirus 41%.

WHO merekomendasikan untuk melakukan pemberian imunisasi Rotavirus (RV) pada bayi ke dalam program imunisasi nasional pada semua negara, terutama di negara- negara dengan tingkat kematian terkait Rotavirus Gastroenteritis (RVGE) yang tinggi. Sampai tahun 2021 terdapat 114 negara telah memasukkan imunisasi RV ke dalam national immunization program (NIP). Pemberian imunisasi RV harus menjadi bagian dari strategi komprehensif pengendalian penyakit diare


Hasil dari penelitian yang dilaksanakan di Meksiko dan Brazil tahun 2021 diketahui terjadinya penurunan angka kematian balita karena diare sebesar 46% di Meksiko dan 22% di Brazil setelah dilaksanakan program imunisasi RV. Pemberian vaksin rotavirus di US menunjukkan penurunan kasus diare yang signifikan sejak RV digunakan tahun 2006, dengan mencegah 40.000 sampai 50.000 kasus diare balita yang dirawat inap (CDC).


1. Apa itu Rotavirus?

Rotavirus adalah penyebab umum infeksi usus pada anak-anak. Penyakit ini ditandai dengan gejala diare yang berat, muntah, demam, dan dehidrasi. Rotavirus dapat menyebar dengan mudah melalui kontak langsung atau tidak langsung dengan tinja individu yang terinfeksi.

2. Program Vaksin Rotavirus di Indonesia

Program vaksin rotavirus di Indonesia bertujuan untuk melindungi anak-anak dari penyakit rotavirus yang berpotensi fatal. Vaksin yang digunakan adalah vaksin rotavirus tipe pentavalen yang mengandung lima strain virus rotavirus yang umum di Indonesia. Vaksin ini dianggap aman dan efektif dalam mencegah infeksi rotavirus.

3. Manfaat Vaksin Rotavirus

  • Mencegah infeksi rotavirus: Vaksin rotavirus dapat mengurangi risiko anak terkena infeksi rotavirus dan mengurangi tingkat keparahan penyakit jika terjadi infeksi.
  • Mengurangi beban penyakit: Dengan mencegah infeksi rotavirus, program vaksinasi dapat mengurangi jumlah kasus diare akibat rotavirus yang memerlukan perawatan di rumah sakit, sehingga mengurangi beban pada sistem perawatan kesehatan.
  • Mencegah komplikasi serius: Rotavirus dapat menyebabkan dehidrasi parah dan komplikasi lainnya. Dengan vaksinasi, risiko komplikasi serius dapat diminimalkan.

4. Pelaksanaan Imunisasi Rotavirus (RV)

  • Pelaksanaan imunisasi Rotavirus akan dimulai tanggal 15 Agustus 2023 sehingga sasaran di awal pelaksanaan pemberian imunisasi RV dosis pertama adalah bayi usia 2 bulan yang lahir mulai tanggal 16 Mei 2023.
  • Imunisasi RV diberikan secara oral dengan dosis 0,5 ml (5 tetes) sebanyak 3 (tiga) dosis pada bayi usia 2, 3 bulan dan 4 bulan dengan interval minimal 4 minggu antar dosis. Imunisasi RV dosis terakhir diberikan pada bayi usia 6 bulan 29 hari.
  • Vaksin RV kemasan multi dosis (5 dosis per vial) disimpan di freezer pada suhu -150C sampai -250C di Provinsi dan Kabupaten/Kota (ED sesuai dengan tanggal yang tertera dalam kemasan vaksin) dan di Puskesmas pada suhu 20C sampai 80C (bertahan 6 bulan).
  • IP vaksin RV adalah 3,85, untuk itu maksimalkan penggunaan vaksin RV sesuai IPyang telah ditetapkan.
  • Ketentuan lebih lanjut untuk pelaksanaan imunisasi RV mengacu pada SK Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Nomor : HK.02.02/C/4978/2022 tentang Petunjuk Teknis Pemberian Imunisasi Rotavirus.




DOSIS DAN CARA PEMBERIAN VAKSIN RV
  • Vaksin RV diberikan secara ORAL, dengan dosis 0,5 ml (5 tetes)
  • Lakukan skrining kesehatan, pastikan bayi dalam kondisi sehat dan tidak memiliki kontra indikasi
  • Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau menggunakan hand sanitizer sebelum dan sesudah melakukan imunisasi pada setiap sasaran imunisasi
  • Siapkan vaksin RV yang akan digunakan
  • Bayi diposisikan yang nyaman, digendong dengan posisi bayi setengah duduk sehingga pada saat diteteskan tidak tersedak dan tidak muntah. Berikan dahulu imunisasi oral yaitu OPV lalu RV dan dilanjutkan imunisasi suntik yaitu Penta, PCV/IPV
  • Catat hasil layanan imunisasi RV dengan menuliskan tanggal pemberian dan no batch vaksin pada buku register kohort/rekam medis dan buku KIA, dan dicatat secara elektronik dalam Aplikasi Sehat IndonesiaKu (ASIK).


5. Efektivitas dan Keamanan Vaksin Rotavirus

Vaksin rotavirus telah melalui uji klinis yang melibatkan ribuan anak di berbagai negara, termasuk Indonesia. Uji coba menunjukkan bahwa vaksin ini efektif dalam mencegah infeksi rotavirus dan tidak menyebabkan efek samping serius. Namun, seperti vaksin lainnya, efek samping ringan seperti demam ringan atau diare dapat terjadi pada beberapa anak.

Pemberian Imunisasi RV dengan imunisasi lain pada saat bersamaan aman diberikan pada bayi, dengan manfaat imunisasi ganda adalah:
  • Menghemat waktu, tenaga, dan efisien
  • Meningkatkan cakupan imunisasi
  • Melindungi anak dari diare berat yang dapat menyebabkan kematian

6. Tantangan dalam Program Vaksinasi

Terdapat beberapa tantangan dalam implementasi program vaksinasi rotavirus di Indonesia, seperti aksesibilitas ke daerah pedesaan, tingkat kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang vaksinasi, serta koordinasi antara pihak kesehatan dan orang tua dalam memberikan vaksinasi secara tepat waktu.

7. Kontraindikasi Vaksinasi RV

  • Hipersensitifitas terhadap komponen vaksin
  • Severe combined immunodeficiency disease (SCID). Riwayat intususepsi
Perhatian Khusus
  • Penderita defisiensi imun dan kontak erat dengan penderita defisiensi
  • imun, pemberian imunisasi dapat dikonsultasikan dengan dokter ahli. Demam, infeksi saluran pencernaan, maka pemberian imunisasi ditunda

8. Pencatatan dan Pelaporan





Program vaksin rotavirus di Indonesia memberikan perlindungan yang penting dan efektif bagi anak-anak melawan infeksi rotavirus. Dengan memahami manfaat vaksinasi, mengikuti jadwal vaksinasi yang disarankan, dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya vaksinasi, kita dapat melindungi generasi muda dari penyakit yang dapat dicegah ini. Dengan demikian, kita berupaya menciptakan generasi yang lebih sehat dan kuat di masa depan.

Post a Comment

0 Comments