SOAL KOMPETENSI TEKNIS BIDAN


Hai teman-teman bidan di Seluruh Nusantara, kali ini admin akan membagikan soal dan pembahasan ukom kebidanan, pppk kompetensi teknis dan soal skb bidan. Semoga bisa dijadikan referensi belajar kalian semua. Semoga sukses




1. Seorang pasien perempuan usia 27 tahun,datang ke bidan praktik mandiri dengan keluhan terlambat haid selama 4 minggu. Saat bidan melakukan anamnesis, ia mengeluh selalu mual dan muntah dipagi hari. Hasil pemeriksaan diketahui keadaan umum pasien baik, tekanan darah 110/70 mmHg, denyut nadi 84x/menit, frekuensi pernapasan 24 x/menit, suhu tubuh 36C. pemeriksaan penunjang untuk mendukung penegakan diagnosis kasus tersebut adalah….

A. Urine HCG

B. Urine Aseton

C. Urine Reduksi

D. Urine Protein

E. Urine Glukosa

Jawaban : A. Urine HCG 

Pembahasan:

Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan untuk menegakkan diagnosis pasien tersebut adalah pemeriksaan urine HCG. Pemeriksaan ini bertujuan mengetahui kadar HCG dalam tubuh. HCG (Human Chorionic Gonadotropin) adalah suatu hormone yang dihasilkan embrio. Hormone ini akan meningkat dalam urine dan darah seminggu setelah masa konsepsi. Hormon HCG dilepaskan ke dalam indung telur. Hal tersebut mengakibatkan peigkatan progesterone yang berfungsi menahan haid berikutnya.



2. Seorang perempuan usia 27 tahun, status obstetric G1P0A0, usia kehamilan 10 minggu datang ke poliklinik kandungan.ia mengeluh mual muntah setiap makan. Hasil pemeriksaan kondisi umum pasien baik, yakni TD 110/80 mmHg, nadi 88 x/menit, pernapasan 20x/menit, dan suhu tubuh 36.5C. Cara mengatasi keluhan pada kasus tersebut adalah…..

A. Mengonsumsi makanan asam

B. Mengonsumsi makanan pedas

C. Mengonsumsi cokelat sedikit demi sedikit

D. Makan sedikit-sedikit tapi sering

E. Mengonsumsi makanan bersantan

Jawaban: D.Makan sedikit-sedikit tapi sering 

Pembahasan:

Tindakan untuk mengatasi keluhan pasien ialah makan sedikit tapi sering



3. Seorang perempuan berusia 22 tahun, status obstetri G1P0A0, dan usia kehamilan 13 minggu, datang ke BPM mengeluh mual dan muntah. Data yang diperoleh dari pemeriksaan KU ibu baik, tekanan darah 110/80 mmHg, nadi 80 x/menit, frekuensi pernapasan 20 x/menit, dan suhu tubuh 37 C. Pendidikan kesehatan yang diperlukan untuk pasien tersebut adalah.......

A. Senam hamil

B. Perawatan payudara

C. Nutrisi

D. Mobilisasi

E. Kebutuhan istirahat 

Jawaban: C. Nutrisi 

Pembahasan:

Penkes yang diperlukan untuk ibu pada kasus tersebut adalah memberikan penkes tentang nutrisi (gizi). Selama ibu mengalami mual dan muntah, ibu akan mengalami gangguan pemenuhan cairan elektrolit tubuh. Oleh karena itu, bidan harus memberikan konseling nutrisi seperti perlunya ibi mengonsumsi zat besi, karbohidrat kompleks, protein, dan beberapa jenis vitamin.



4. Bidan merujuk pasien usia 28 tahun, status obstetri G1P0A0, dan usia kehamilan 36 minggu ke RSUD dengan kondisi pasien tidak sadar serta mengalami kejang-kejang. Hasil pemeriksaan tekanan darah 160/110 mmHg, denyut nadi 100 x/menit, frekuensi pernapasan 16 x/menit, denyut jantung janin tidak teratur, serta terdapat edema pada wajah, tangan, dan kaki. Berdasarkan data subjektif pasien, diagnosis yang sesuai dengan kasus tersebut adalah.....

A. Eklampsia

B. Preeklampsia berat

C. Preeklampsia ringan

D. Preeklampsia sedang

E. Superimposed preeklampsia 

Jawaban: A. Eklampsia 

Pembahasan:

Berdasarkan hasil pemeriksaan, yaitu TD 160/110 mmHg, nadi 100 x/menit, pernapasan

16 x/menit, DJJ irreguler, serta terdapat edeme pada wajah, tangan, dan kaki maka diagnosis kasus pasien tersebut adalah eklampsia. Eklampsia adalah kelainan akut pada ibu hamil yang diikuti dengan kejang akibat hipertensi gestasional yang terjadi sebagai kelanjutan dari gejala preeklampsia.



5. Seorang pasien perempuan usia 25 tahun, dengan usia kehamilan 36 minggu, datang ke BPM diantar oleh suaminya. Kondisi pasien tidak sadar dan mengalami kejang-kejang. Hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh bidan, didapatkan tekanan darah 180/110 mmHg, nadi 100 x/menit, pernapasan 15 x/menit, DJJ irregular, terdapat edema pada wajah, tangan, dan kaki. Pemeriksaan penunjang yang harus dilakukan pada kasus tersebut adalah.....

A. Aseton urine

B. HCG urine

C. Protein urine

D. Reduksi urine

E. Glukosa urine

Jawaban: C. Protein urine 

Pembahasan:

Pemeriksaan penunjang yang harus dilakukan adalan protein urine. Dikatakan mengalami proteinuria apabila kosentrasi protein dalam urine sebesar 0,19 gr/L (> + 2 dengan cara dipstick) atau ditemukan kadar protein lebih dalam dua kali pemeriksaan spesimen urine yang diberi jarak minimal 6 jam. Pada spesimen urine 24 jam, dikatakan proteinuria apabila kosentrasi protein mencapai 0,3 gr per 24 jam. Kadar protein dalam urine yang tinggi pada ibu hamil merupakan salah satu gejala preeklampsia dan eklampsia.





6. Seorang perempuan usia 32 tahun, status obstetri G2P1A0, datang ke puskesmas untuk memeriksakan kehamilannya. Dari hasil pemeriksaan abdomen, diketahui TFU pasien setinggi pusat. Usia kehamilan pasien tersebut adalah......

A. 20 minggu

B. 24 minggu

C. 28 minggu

D. 30 minggu

E. 32 minggu

Jawaban: B. 24 minggu 

Pembahasan:



Metode penentuan usia kehamilan diatas menggunakan metode perkiraan TFU melalui palpasi fundus dan membandingkan dengan patokan sebagai berikut:

12 minggu = 1/3 diatas sympisis 

16 minggu = ½ simfisis – pusat 

20 minggu = 2/3 diatas simfisi 

24 minggu = setinggi pusat

28 minggu = 1/3 diatas pusat

34 minggu = ½ pusat prosessus xifoideus 

36 minggu = setinggi prosessus xifoideus

40 minggu = 2 jari dibawah prosessus xifoideus


Berdasarkan ketentuan diatas, apabila TFU setinggi pusat maka usia kehamilan diperkirakan 24 minggu.


7. Seorang perempuan usia 20 tahun, usia kehamilan 34 minggu, datang ke BPM diantar oleh keluarganya dalam kondisi tidak sadar dan mengalami kejang-kejang. Hasil pemeriksaan TD 180/110, nadi 100 x/menit, pernapasan 16x/menit, DJJ irregular, serta terdapat penimbunan cairan pada wajah, tangan dan kaki. Penatalaksanaan yang tepat pada kasus itu adalah....

A. Merujuk ke rumah sakit

B. Memberikan MgSO4 dan rujuk ke RS

C. Memberikan diazepam dan rujuk ke RS

D. Pasang infus dan dirawat di BPM sampai sehat

E. Memberikan MgSO4 dan diazepam serta merujuk ke RS


Jawaban: B. Memberikan MgSO4 dan rujuk ke RS 

Pembahasan:

Penatalaksanaan yang tepat pada kasus tersebut adalah dengan memberikan MgSO4 dan kemudian merujuk pasien ke RS. Pemberian MgSO4 ini diutamakan untuk pasien dengan gangguan fungsi organ-organ penting. Misalnya, untuk mengatur tekanan darah, memperbaiki asidosis, mencegah terjadinya dekompensasi kordis, dan mempertahankan ventilasi paru paru.



8. Seorang perempuan usia 30 tahun, status obstetri G2P1A0, usia kehamilan 28 minggu datang ke RSUD dengan keluhan mengeluarkan darah banyak berwarna merah segar dari jalan lahir, namun tidak disertai nyeri perut. Hasil pemeriksaan keadaan umum lemah, pucat, dan DJJ reguler 155 x/menit. Berdasarkan pemeriksaan USG, plasenta terletak di segmen bawah rahim. Diagnosis yang tepat untuk pasien tersebut adalah....

A. Plasenta akreta

B. Plasenta previa

C. Solusio plasenta

D. Plasenta inkreta

E. Retensio plasenta 

Jawaban: B. Plasenta previa 

Pembahasan:

Diagnosis yang tepat untuk pasien tersebut, yaitu plasenta previa. Plasenta previa terjadi ketika plasenta berada pada segmen bawah uterus. Hal tersebut menyebabkan tertutupnya sebagian atau seluruh pembukaan jalan lahir. Seharusnya, plasenta terletak dibagian fundus atau diatas rahim, namun bisa juga sedikit ke kanan atau ke kiri.



9. Seorang perempuan usia 27 tahun, dengan usia kehamilan 38 minggu, datang ke puskesmas diantar oleh ibunya. Saat dilakukan anamnesis, pasien mengeluh mulas yang semakin sering. Hasil pemeriksaan diketahui KU baik, TD 110/70 mmHg, nadi 80 x/menit, pernapasan 24 x/menit, TFU 30 cm, dan kepala sudah masuk 2/5. Berdasarkan hasil VT diketahui portio tipis lunak, pembukaan serviks 8 cm, selaput ketuban masih utuh, presentasi kepala, dan penurunan di H-III. Diagnosis untuk kasus tersebut adalah....

A. Inpartu kala I fase laten

B. Inpartu kala I fase aktif

C. Inpartu kala I fase aktif akselerasi

D. Inpartu kala I fase aktif deselerasi

E. Inpartu kala I fase laten memanjang 

Jawaban: B. Inpartu kala I fase aktif 

Pembahasan:

Diagnosis untuk pasien tersebut adalah inpartu kala I fase aktif. Pasien dapat dikatakan telah mengalami inpartu kala I apabila sudah ada pembukaan serviks dan kontraksi teratur minimal 2 kali dalam 10 menit selama 40 detik.



10. Seorang perempuan usia 21 tahun, usia kehamilan hamil 40 minggu, datang ke BPM. Pasien mengeluh mulas-mulas yang semakin sering. Hasil pemeriksaan diketahui KU baik, TD 100/70mmHg, nadi 89 x/menit, pernapasan 24 x/menit, TFU 30 cm, kepala sudah masuk 2/5, hasil VT pembukaan serviks 8 cm, dan selaput ketuban masih utuh. Perkiraan penurunan kepala janin sesuai dengan kasus diatas adalah. ....

A. Hodge I

B. Hodge II

C. Hodge III

D. Hodge IV

E. Hodge V


Jawaban: C. Hodge III 

Pembahasan:

Berdasarkan kondisi inpartu pasien tersebut, dengan kepala janin sudah masuk 2/5 maka diperkirakan telah terjadi penurunan hodge III atau bagian terbesar kepala janin sudah masuk ke panggul pasien. Bidang hodge berfungsi untuk menentukan seberapa jauh bagian terdepan janin yang masuk ke rongga panggul dan di tentukan dengan bidang khayal panggul sebagai berikut:

a. Hodge I adalah ketika posisi bagian terdepan janin sejajar dengan PAP

b. Hodge II adalah ketika posisi bagian terdepan janin sejajar dengan posisi hodge I melalui pinggir simfisis

c. Hodge III adalah ketika posisi bagian terdepan janin sejajar dengan posisi hodge I setinggi spina ischiadica

d. Hodge IV adalah ketika posisi bagian terdepan janin sejajar dengan posisi hodge I setinggi os coccygis.

Post a Comment

0 Comments