PRINSIP KESEHATAN MASYARAKAT

Definisi sehat menurut WHO

WHO membuat definisi universal yang menyatakan bahwa sehat adalah suatu keadaan kondisi fisik, mental dan kesejahteraan sosial yang merupakan satu kesatuan dan bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan.

Menurut WHO, ada tiga komponen penting yang merupakan satu kesatuan definisi sehat, yaitu:

Sehat jasmani

Sehat jasmani merupakan komponen penting dalam arti dehat seutuhnya, berupa sosok manusia yang berpenampilan kulit bersih, mata bersinar, rambut tersisir rapi, berpakaian rapi, berotot, tidak gemuk, nafas tidak bau, selera makan baik, tidur nyenyak, gesit, dan seluruh fungsi fisiologi tubuh berjalan normal.

Sehat mental

Sehat mental dan sehat jasmani selalu dihubungkan satu sama lain dalam pepatah kuno, “jiwa yang sehat terdapat di dalam tubuh yang sehat” (men sana in corpore sano). Atribut seorang insan yang memiliki mental yang sehat adalah sebagai berikut:

Selalu merasa puas dengan apa yang ada dalam dirinya, selalu gembira, santai, dan menyenangkan serta tidak ada tanda-tanda konflik kejiwaan.

Dapat bergaul dengan baik dan dapat menerima kritik serta tidak mudah tersinggung dan marah, selalu pengertian dan toleransi terhadap kebutuhan orang lain.

Dapat mengontrol diri dan tidak mudah emosi serta tidak mudah takut, cemburu, benci serta menghadapi dan dapat menyelesaikan masalah secara cerdik dan bijaksana.

Kesejahteraan sosial

Batasan kesejahteraan sosial yang ada disetiap tempat atau negara sulit diukur dan sangat tergantung pada kultur, kebudayaan, dan tingkat kemakmuran masyarakat setempat. Dalam arti yang lebih hakiki, kesejahteraan sosial adalah suasana kehidupan berupa perasaan aman damai dan sejahtera, cukup pangan, sandang dan papan. Dalam kehidupan masyarakat yang sejahtera, masyarakat hidup tertib dan selalu menghargai kepentingan orang lain serta masyarakat umum.

Sehat Spiritual

Spiritual merupakan komponen tambahan pada definisi sehat oleh WHO dan memiliki arti penting dalam kehidupan sehari-hari masyarakat.Setiap individu perlu mendapat pendidikan formal maupun informal, kesempatan untuk berlibur, mendengar alunan lagu dan musik, siraman rohani seperti ceramah agama dan lainnya agar terjadi keseimbangan jiwa yang dinamis dan tidak monoton.

Menurut Undang-Undang kesehatan

Menurut batasan ilmiah, sehat atau kesehatan telah dirumuskan dalam Undang-Undang Kesehatan No. 36 Tahun 2009 sebagai berikut: “Keadaan sempurna baik fisik, mental dan sosial, dan tidak hanya bebas dari penyakit dan cacat, serta produktif secara ekonomi dan sosial."

Hal ini berarti, kesehatan seseorang tidak hanya diukur dari aspek fisik, mental, dan sosial saja, tetapi juga diukur dari produktivitasnya dalam arti mempunyai pekerjaan atau menghasilkan sesuatu secara ekonomi. Bagi yang belum memasuki usia kerja, anak dan remaja, atau bagi yang sudah tidak bekerja (pensiun) atau manula, berlaku produktif secara sosial. Misalnya produktif secara sosial ekonomi bagi siswa sekolah ataupun mahasiswa adalah mencapai prestasi yang baik, sedang produktif secara sosial ekonomi bagi lanjut usia atau para manula adalah mempunyai kegiatan sosial dan keagamaan yang bermanfaat, bukan saja bagi dirinya, tetapi juga bagi orang lain atau masyarakat.

Dalam UU Kesehatan No. 23 tahun 1992, kesehatan didefinisikan secara lebih kompleks sebagai keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi.Tidak hanya terbebas dari gangguan secara fisik, mental, dan sosial, tetapi kesehatan dipandang sebagai alat atau sarana untuk hidup secara produktif.Dengan demikian, upaya kesehatan yang dilakukan, diarahkan pada upaya yang dapat mengarahkan masyarakat mencapai kesehatan yang cukup agar dapat hidup produktif.

Definisi kesehatan masyarakat berdasarkan Winslow, WHO, dan Institut of Medicine

Definisi kesehatan masyarakat menurut Winslow:

Profesor Winslow (1920) memuat definisi public helath atau kesehatan masyarakat untuk memberikan arah dan tujuan perkembangannya dalam dunia kedokteran sesuai dengan dinamika kehidupan masyarakat dan tuntutan zaman.

Public health atau kesehatan masyarakat adalah ilmu dan seni untuk mencegah penyakit, memperpanjang hidup, dan meningkatkan kesehatan melalui “Usaha-usaha pengorganisasian masyarakat” untuk: perbaikan sanitasi lingkungan, pemberantasan penyakit-penyakit menular, pendidikan untuk kebersihan perorangan, pengorganisasia pelayanan-pelayanan medis, dan perawatan untuk diagnosis dini dan pengobatan. Pengembangan rekayasa sosial untuk menjamin setiap orang terpenuhi kebutuhan hidup yang layak dalam memelihara kesehatan.


Definisi kesehatan masyarakat menurut WHO:

Kesehatan masyarakat mengacu pada semua tindakan terorganisir (apakah publik atau swasta) untuk mencegah penyakit, meningkatkan kesehatan, dan memperpanjang hidup antara penduduk secara keseluruhan.Kegiatannya bertujuan untuk menyediakan kondisi dimana orang bisa sehat dan fokus pada seluruh populasi, bukan pada individu pasien atau penyakit. Dengan demikian, kesehatan masyarakat berkaitan dengan sistem total dan tidak hanya pemberantasan penyakit tertentu. 

Tiga fungsi kesehatan masyarakat utama adalah:

  • Penilaian dan pemantauan kesehatan masyarakat dan populasi yang berisiko untuk mengidentifikasi masalah kesehatan dan prioritas.
  • Perumusan kebijakan publik yang dirancang untuk memecahkan masalah kesehatan lokal dan nasional diidentifikasi dan prioritas.
  • Untuk memastikan bahwa semua populasi memiliki akses ke perawatan yang tepat dan hemat biaya, termasuk promosi kesehatan dan layanan pencegahan penyakit.

Profesional kesehatan masyarakat memantau dan mendiagnosa masalah kesehatan dari seluruh masyarakat dan mempromosikan praktek dan perilaku sehat untuk memastikan bahwa populasi tetap sehat. 

Salah satu cara untuk menggambarkan luasnya kesehatan masyarakat adalah dengan melihat beberapa kampanye kesehatan masyarakat penting:

  • Vaksinasi dan pengendalian penyakit menular
  • Keselamatan kendaraan bermotor
  • Tempat kerja yang lebih aman
  • Lebih aman dan sehat makanan
  • Air minum yang aman
  • Ibu sehat dan bayi dan akses ke keluarga berencana
  • Penurunan kematian akibat penyakit jantung koroner dan stroke
  • Pengakuan tembakau digunakan sebagai bahaya kesehatan.

Istilah kesehatan masyarakat global mengakui bahwa, sebagai akibat dari globalisasi, kekuatan yang mempengaruhi kesehatan masyarakat dapat dan memang berasal dari batas-batas negara luar dan yang menanggapi isu-isu kesehatan masyarakat sekarang memerlukan perhatian risiko kesehatan lintas batas, termasuk akses ke produk berbahaya dan perubahan lingkungan.


Definisi kesehatan masyarakat menurut Institute of medicine:


Kesehatan masyarakat digambarkan sebagai apa yang masyarakat lakukan untuk menjamin kondisi bagi orang untuk menjadi sehat. Untuk melakukan hal ini, dilanjutkan dengan menyarankan, perlu ada melawan melanjutkan sebuah ancaman yang muncul terhadap kesehatan masyarakat.

Menurut laporan Institute of Medicine (IOM) tahun 1988 menawarkan definisi kental kesehatan masyarakat sebagai "Memenuhi kepentingan masyarakat dalam kondisi menjamin orang untuk bisa sehat, "(Komite untuk Studi Masa Depan Kesehatan Masyarakat, 1988, p.19) dan Turnock (2001) kemudian menjelaskan kesehatan masyarakat sebagai "Upaya kolektif untuk mengidentifikasi dan mengatasi realitas yang tidak dapat diterima yang menghasilkan pencegahan dan hasil-hasil kesehatan dihindari, dan itu adalah gabungan dari upaya dan kegiatan yang dilakukan oleh orang-orang berkomitmen untuk tujuan ini "(p.19). Sedangkan definisi dan praktek kesehatan masyarakat berkembang dari waktu ke waktu, masalah kompleksitas yang harus ditangani tetap konstan.


Fungsi utama kesehatan masyarakat


Menurut (Riegelman R 2009) fungsi utama kesehatan masyarakat pertama yaitu,

  1. Memperpanjang hidup serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Maksudnya adalah tim kesehatan masyarakat membuat seseorang tetap hidup dalam waktu yang lama, selain itu juga perlu untuk tetap menjaga kesehatan baik tiap individu maupun kelompok hal tersebut karena akan percuma apabila seseorang dapat bertahan hidup lama namun semasa hidupnya mengalami penyakit terus-menerus sehingga orang tersebut tidak akan produktif dan bahkan akan menyulitkan kehidupan orang lain.
  2. Kedua, melakukan perlindungan kesehatan dengan cara promosi kesehatan ketika penyakit tersebut beresiko. Perlindungan kesehatan perlu dijaga untuk mencegah adanya penyakit yang memiliki potensi untuk menyebar atau memperparah keadaan kesehatan.
  3. Ketiga adalah menggunakan tekhnologi baru seperti internet untuk mendefinisikan ulang arti dari “masyarakat” serta menawarkan cara-cara baru untuk berkomunikasi. Penggunaan teknologi baru sangatlah penting hal ini karena dalam penyampaikan promosi dalam bidang kesehatan perlu suatu media agar penyampaian informasi menjadi efektif dan menyeluruh.

Sedangkan menurut Notoatmodjo S (2012). Kesehatan masyarakat memiliki fungsi :

  1. Utama yaitu untuk mencegah penyakit, memperpanjang usia hidup, dan meningkatkan kesehatan penduduk (masyarakat). Pencegahan terhadap penyakit merupakan salah satu upaya agar penyakit tidak menyerang dirinya maupun menular kepada orang lain, pencegahan juga merupakan hal yang lebih baik dilakukan dibanding dengan melakukan upaya setelah terjadinya penyakit. Hal tersebut dikarenakan, apabila seseorang telah mengalami sakit, pasti terdapat dampak yang negatif dari penyakit tersebut baik dampak kecil ataupun dampak besar. Contohnya ialah terganggunya aktifitas ataupun kematian. Sehingga tim kesehatan memainkan peran penting dalam hal pencegahan penyakit.
  2. Fungsi dari tim kesehatan masyarakat ialah memperpanjang usia hidup seseorang atau masyarakat hal tentunya dapat dilakukan berdasarkan upaya mencegahan penyakit seperti yang telah disebutkan.
  3. Fungsi yang terakhir yaitu meningkatkan kesehatan masyarakat yang dilakukan dengan penerapan sistem hygiene hal tersebut dilakukan untuk menjaga atau meningkatkan kualitas hidup manusia.

Perbedaan kesehatan masyarakat dan kedokteran

Kesehatan Masyarakat

  1. Sasaran adalah masyarakat bukan perorangan dan merupakan orang sehat.
  2. Menggunakan pendekatan proaktif, artinya tidak menunggu masalah datang tetapi mencari masalah. Petugas turun di lapangan/masyarakat mencari dan mengidentifikasi masalah dan melakukan tindakan.
  3. Melihat klien sebagai makhluk yang utuh, dengan pendekatan holistik. Terjadinya penyakit tidak semata karena terganggunya sistem biologis tapi aspek bio-psiko-sosial.
  4. Intervensi berbasis kelompok dan masyarakat diarahkan pada promosi kesehatan (promotif) dan pencegahan penyakit (preventif).
  5. Tenaga terdiri atas Kesmas, sanitarian, perawat kesmas, Bidan di Desa, Kader Kesehatan, dan sebagainya.

Kedokteran


  1. Dilakukan terhadap sasaran individu dan merupakan orang sakit.
  2. Cenderung bersifat reaktif (menunggu masalah datang), misal dokter menunggu pasiendatang di Puskesmas/tempat praktek.
  3. Melihat dan menangani klien/pasien lebih kepada sistem biologis manusia/ pasien hanya dilihat secara parsial (padahal manusia terdiri dari bio-psiko-sosial yang terlihat antara aspek satu dengan lainnya.
  4. Layanan kesehatan diberikan pada individu yang ditujukan untuk pencegahan, penyembuhan, paliatif, dan rehabilitasi.
  5. Tenaga terdiri atas dokter dan perawat (Medis dan Paramedis)

Sejarah perkembangan kesehatan masyarakat di dunia dan di Indonesia

Sejarah perkembangan kesehatan masyarakat di dunia


Sejarah perkembangan dunia sudah dimulai sejak awal peradaban manusia, tercatat dalam survey global pertama Rosen, A History of Public Health (1958), dimana telah ditemukan system drainase dan MCK empat ratus tahun lalu di daerah Pakistan oleh arkeolog Mohenjo Daro. (Public Health in History, 2011).Konsep pengobatan dengan melihat penyebaran penyakit dibanding pengobatan individu juga telah di temukan sejak zaman yunani kuno.

Perkembangan selanjutnya di abad 19, pada tahun 1842 seorang pegawai sipil dan penulis survey kesehatan masyarakat di Inggris, Edwin Chadwik, meyakini bahwa kesehatan masyarakat harus sejalan dengan pengendalian lingkungan.Saluran air, saluran pembuangan, dan udara yang bersih adalah prioritasnya, meskipun ketika itu teori kuman sebagai penyebab penyakit belum mengalami kemajuan.

Pada abad itu juga banyak bermunculan para ahli pengobatan yang diakui pemerintah dan sangat berbeda dengan tukang obat biasa yang sebelumnya banyak ada.Mengacu pada teori kuman Louis Pasteur, ilmu pengobatan menemukan banyak terapi baru, termasuk vaksin cacar, obat anastesi untuk operasi, infus dan antitoksin difteri.Pada abad 20 mencul vaksin BCG untuk tuberculosis, antibiotic, dan chlorpromazine (obat anti psikotiik).Pada abad ini juga telah difokuskan untuk membangun system pembuangan kotoran dan system pembersihan udara termasuk juga dilakukan imunisasi campak, penetapan dokter bidang kesehatan masyarakat, dan pembangunan rumah sakit isolasi.

Penyebab mortalitas karena infeksi juga menurun di era ini, mengacu pada buku Public Health In History, 2011, terdapat penurunan tiga kali lipat (dari 350 per 100.000 populasi pada tahun 1917, menjadi 150 per 100.000 populasi di 1937 dan menurun kemali menjadi 10-20 per 100.000 populasi di 1957) . Pelayanan kesehatan dalam bidang preventif dan kuratif sudah terpadu dan diaplikasikan di banyak hal, seperti di sekolah-sekolah kesehatan masyarakat, perlakuan kepada bayi, dan untuk kesejahteraan ibu.Aktifitas kesehatan masyarakat sudah diterapkan dari level terkecil.

Sejarah perkembangan di Indonesia


Sejarah perkembangan kesehatan masyarakat di Indonesia mengalami perjalanan yang panjang hingga dapat berkembang menjadi seperti sekarang.Awal mula perjuangan kesehatan masyarakat dialami di masa orde baru.Menurut buku Sejarah Pembangunan Kesehatan Indonesia 1973-2012, tokoh yang ketika itu berjuang adalah Menteri Kesehatan Prof. DR. Gerritz A. Siwabessy (1973-1978).Setelah gejolak peralihan kekuasaan dari sebelumnya Presiden Soekarno menjadi Presiden Soeharto, Siwabessy diangkat menjadi seorang Menteri Kesehatan.Siwabessy banyak melakukan gerakan-gerakan untuk mengembangkan kesehatan masyarakat di Indonesia, seperti membangun kembali kerjasama dengan organisasi-organisasi internasional setelah Indonesia menjadi anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) kembali pada 1967 (Sejarah Pembangunan Kesehatan Indonesia 1973-2012, 2012).Salah satu organisasi tersebut adalah UNICEF dalam Program Perbaikian Gizi Keluarga (Applied Nutrition Program).Siwabessy juga berhasil membebaskan seluruh wilayah Indonesia dari ancaman penyakit cacar yang diakui WHO pada tahun 1974.Perjuangan diawali dengan kepesertaan Indonesia dalam Global Smallpox Eradication Programme (SEP) pada tahun 1967 yang berlanjut dua tahun kemudian dilancarkan pemberantasan penyakit cacar secara menyeluruh selama enam tahun (Sejarah Pembangunan Kesehatan Indonesia 1973-2012, 2012).

Pada masa Siwabessy, Pusat Kesehatan Masyarakat mulai dikembangkan dan rumah sakit pun mengalami berbagai penambahan akomodasi seperti pembangunan laboratorium di Rumah Sakit Hasan Sadikin, Bandung, Intensive Care (Gawat Darurat) di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta, Floating Hospital (Kapal Rumah Sakit) di Maluku, fasilitas dan peralatan kesehatan di Rumah Sakit Umum Semarang dan Purwokerto.

Catatan sejarah kesehatan masyarakat tak lepas dari program Repelita (Rencana Pembangunan Lima Tahun) yang dicanangkan Kabinet Pembangunan. Siwabessy mengadakan Rapat Kerja Kesehatan Nasional pada 22-29 April 1968 di Jakarta. Rapat menghasilkan Program Kesehatan Nasional yang kemudian dijadikan sebagai landasan Repelita pertama bidang kesehatan, sebagai bagian dari pembangunan jangka pendek dan jangka panjang Kabinet Pembangunan yang dimulai pada 1 April 1969 (Sejarah Pembangunan Kesehatan Indonesia 1973-2012, 2012)

Melanjutkan perjuangan Siwabessy, Menteri Kesehatan berikutnya Dr. Soewardjono Soerjaningrat merumuskan Sistem Kesehatan Nasional pada tahun 1980. SKN digagas sebagai falsafah dasar dan dapat memberi arah pembangunan kesehatan di Indonesia yang ideologinya tidak lepas dari Pancasila dan UUD 1945 yang bertujuan menciptakan kesejahteraan umum bagi rakyat Indonesia.

Dr. Soewardjono adalah pelaksana program nasional KB yang merupakan agenda utama gerakan pembangunan orde baru. Program nasional tersebut tak lepas dari masalah kependudukan di Indonesia yang harus dikendalikan pola penyebaran, tingkat kepadatan, dan struktur umur penduduknya. Pada 17 Oktober 1968 dibentuklah Lembaga Keluarga Berencana Nasional (LKBN).Komitmen pemerintah untuk menjadikan program KB sebagai bagian dari pembangunan menuntut penyempurnaan LKBN.Atas dasar itulah, pada 1970 memlalui Keputusan Presiden No.8/1970 lembaga ini diubah menjadi Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).(Sejarah Pembangunan Kesehatan Indonesia 1973-2012, 2012).

Perkembangan selanjutnya mengenai Pekan Imunisasi Nasional (PIN) yang didasari oleh jumlah kasus polio yang masih tetap ada di Indonesia dan berpotensi menimbulkan wabah atau kejadian luar biasa. PIN terselenggara pada tahun 1995, 1996 dan 1997 secara serentak diberikan kepada semua anak di bawah lima tahun setiap bulan September dan Oktober.

Seiring bertambahnya ilmu pengetahuan dan teknologi, bertambah pula kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan. Di awal tahun 2000an, umur harapan hidup masyarakat Indonesia meningkat dari 66,2 tahun pada tahun 2004 menjadi 70,7 tahun 2009, menurunnya angka kematian ibu (AKI) dari 307 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2002 menjadi 228 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2007, dan berkurangnya angka kematian bayi dari 35 per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2002 menjadi 34 per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2007 (Sejarah Pembangunan Kesehatan Indonesia 1973-2012, 2012).



Faktor determinan dalam kesehatan masyarakat menurut H.L. Blum dan konsep Big Gems


Faktor determinan adalah faktor-faktor yang menetukan atau mempengaruhi status kesehatan dari individu ataupun masyarakat.

Dr. Henrik L Bloom yang biasa di sebut HL Bloom menjelaskan ada 4 faktor utama atau determinant factors yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat yaitu lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan, dan genetik.



Lingkungan

Lingkungan memegang peranan terbesar dalam menentukan derajat kesehatan suatu masyarakat.Karena sebagian besar penyebab penyakit dan masalah berasal dari lingkungan.Unsur unsur yang termasuk kedalam lingkungan ini seperti tanah, air, udara, makhluk hidup, dan bakteri. Lingkungan yang bermasalah akan sangat berdampak pada kesehatan individu ataupun mayarakat yang berada di lingkungan tersebut, misalnya masyarakat yang tinggal di lingkungan yang airnya tercemar limbah pabrik yang mengandung zat kimia ataupun bakteri maka hal itu akan berbahaya bagi kesehatan masyarakat sekitarnya karena akan menimbulkan penyakit dan masalah kesehatan lainnya.


Perilaku/ gaya hidup

Perilaku manusia juga merupakan faktor penting ke 2 yang menentukan apakah suatu masyarakat itu sehat atau tidak.Perilaku manusia juga dipengaruhi oleh adat istiadat, budaya, kebiasaan, kepercayaan, pendidikan, dan social ekonomi. Misalnya masyarakat atau indivudu yang sering makanan cepat saji akan meningkatkan kejadian obesitas, kebiasaan merokok dapat meningkatkan penyakit jantung koroner dan masyarakat yang tinggal dipinggiran sungai selalu membuang sampah di sungai sehinggaterjadi menumpukan sampah yang dapat membuat air sungai tecemar bakteri dan zat kimia berbahaya, dan banjir serta masalah masalah lain yang berkelanjutan.


Pelayanan Kesehatan

Pelayanan kesehatan mempengaruhi kesehatan masyarakat karena fasilitas pelayanan kesehatan sangat menentukan dalam pelayanan pemulihan kesehatan, pencegahan penyakit, pengobatan, dan perawatan masyarakat yang memelukan pelayanan kesehatan.Ketersediaan fasilitas dipengaruhi oleh lokasi, apakah dapat dijangkau atau tidak, tenaga kesehatan pemberi pelayanan, informasi dan motivasi masyarakat untuk mendatangi fasilitas dalam memperoleh pelayanan serta program pelayanan kesehatan itu sendiri apakah sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang memerlukan.


Genetik

Faktor keturunan juga dapat mempengaruhi kesehatan individu.Namun ada beberapa penyakit yang diturunkan secara genetis namun tidak menjadi penyakit kepada anak tersebut karena pola hidup dan lingkungn yang sehat.Contohnya seseorang yang memiliki penyakit DM dapat menurunkan penyakit tersebut kepada anak-anaknya kelak, namun anaknya tidak menderita penyakit DM karena pola hidup yang sehat.


Konsep BIG GEMS


Konsep BIG GEMS merupakan alat atau cara yang digunakan untuk memudahkan dalam mengingat faktor determinan yang mempengaruhi kesehatan. BIG GEMS merupakan singkatan dari faktor-faktor tersebut yaitu:

Behavior
Infection
Genetic
Geography
Environment
Medical care
Sosio-economic-cultural

Ini merupakan faktor dari teori blum yang diperluas sehingga terdapat beberapa penambahan dari 4 faktor menjadi 7 faktor yaitu infection, Geography, dan Sosio-economic-cultural.

  • Infection: infeksi sering menjadi penyebab langsung sebuah penyakit. Penanganan/pencegahan dini pemaparan suatu infeksi dapat berpengaruh terhadap perkembangan penyakit atau cara pencegahan penyakit tersebut.

  • Geography : lokasi geografi berpengaruh terhadap frekuensi dan adanya suatu penyakit. Misalnya penyakit yang disebabkan karena infeksi malaria hanya terjadi di wilayah tertentu. Geografi juga menunjukan kondisi geologi wilayah, contohnya tempat/daerah yang memiliki kadar radiasi dalam level yang tinggi berdampak pada perkembangan penyakit kanker paru-paru.

  • Sosio-economic-cultural : di amerika serikat, faktor sosial ekonomi mencakup pendidikan, pemasukan dan status pekerjaan. Ukuran-ukuran ini semuanya telah terbukti sebagai faktor yang mempengaruhi berbagai penyakit yang bervariasi seperti kanker payudara, tuberculosis, dan kecelakaan kerja. Faktor agama dan budaya termasuk juga kedalam faktor yang mempengaruhi suatu penyakit karena keyakinan terkadang mempengaruhi terhadap pengambilan keputusan untuk perawatan yang akan mempengaruhi perkembangan penyakit pula. Walaupun kebanyakan penyakit lebih sering terjadi pada kelas tang sosial ekonominya rendah, beberapa seperti kanker payudara kebanyakan dan lebih sering terjadi pada masyarakat kelas sosial ekonominya tinggi.



Contoh upaya kesehatan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari


a. Pencegahan dan Pemberantasan penyakit Menular

Penyakit menular adalah penyakit infeksi yang dapat dipindahkan dari orang atau hewan sakit, dari resevior ataupun dari benda – benda yang mengandung bibitr penyakit lainnya ke manusia – manusia yang sehat. Penyakit infeksi dapat berupa virus, bakteri,dll. Pencegahanya dapat berupa imunisasi pada balita maupun orang dewasa.

b. Kesejahteraan Ibu dan Anak


Contoh usaha – usaha peningkatan kesehatan Ibu:

  • Perawatan ante – partum ( waktu hamil )
  • Perawatan intra – partum ( saat melahirkan)
  • Perawatan post – partum ( setelah melahirkan)

Sedangkan usah untuk meningkatkan kesehatan anak adalah dengan rutin datang ke posyandu, memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan dan menyusu sampai usia 2 tahun.

c. Hygiene dan Sanitasi Lingkungan

Hygiene dan Sanitasi Lingkungan adalah pengawasan lingkungan fisik, biologi, kimia, social, dan ekonomi yang mempengaruhi kesehatan manusia, dimana lingkungan yang berguna ditingkatkan atau diperbanyak, sedangkan yang merugikan diperbaiki atau dimusnahkan.

Contoh usaha – usaha peningkatan kesehatan pada lingkungan :

  • Penyediaan air bersih
  • Perawatan atau penanaman pohon di sekitar pekarangan rumah agar dapat menghasilkan oksigen atau udara yang bersih
  • Melakukan pembersihan di lingkungan sekitar, baik itu selokan, tempat sampah, jamban, dll.

d. Pendidikan Kesehatan Kepada Masyarakat

Pendidikan kesehatan adalah suatu penerapan konsep pendidikan dalam bidang kesehatan. Konsep pendidikan kesehatan adalah suatu proses belajar yang berarti di dalam pendidikan terjadi proses pertumbuhan, perkembangan, atau perubahan kea rah yang lebih dewasa.

Contoh usaha – usaha peningkatan kesehatan dalam pendidikan kesehatan kepada masyarakat, yaitu:
  • Penyuluhan tentang pentingnya kesehatan kepada masyarakat
  • Mengajarkan perilaku hidup yang sehat kepada masyarakat

e. Usaha Kesehatan Gigi

Penyakit Gigi dan mulut, khususnya penyakit caries Dentis merupakan suatu penyakit yang tersebar luas pada sebagian besar penduduk di seluruh dunia sehingga betul – betul menjadi masalah Kesehatan Masyarakat.Untuk itu perlu adanya usaha peningkatan kesehatan di bidang kesehatan bagian Gigi. 

Contoh usaha yang dilakukan :

  • Melakukan pembersihan gigi ( sikat gigi ) setelah habis makan dan sebelum tidur malam
  • Pendidikan kesehatan terutama gigi
  • Pencabutan gigi yang tidak berfungsi seperti semula
  • Penambalan gigi yang berlubang

Post a Comment

0 Comments