PLASENTA PREVIA (PLASENTA LETAK RENDAH)

Plasenta yang terletak menutupi atau sangat dekat dengan ostium uteri interna. diketahui ada 4 derajat plasenta previa

  1. Plasenta previa totalis, ostium uteri internum serviks seluruhnya tertutupi oleh plasenta.
  2. Plasenta previa parsialis. sebagian ostium interna tertutup oleh plasenta.
  3. Plasenta previa marginalis,tapi plasenta terletak dibatas ostium interna
  4. Plasenta letak rendah, plasenta tertanam di segmen bawah uterus sedemikian rupa sehingga tepi plasenta sebenarnya tidak mencapai ostium intera tetapi sangat dekat dengannya



Keadaan lain disebut juga dengan vasa previa, yaitu keadaan dengan pembuluh darah janin berjalan melewati selaput ketuban dan terdapat di os. interna. kondisi ini merupakan penyebab perdaharan antepartum yang jarang tetapi memiliki angka kematian yang tinggi. 


Derajat plasenta previa tergantung pada pembukaan serviks saat diperiksa. contoh, plasenta letak rendah pada pembukaan 2 cm dapat menjadi plasenta previa parsial pada pembukaan plasenta 8 cm karena serviks yang berdilatasi akan memajankan plasenta.


ETIOLOGI PLASENTA PREVIA


Implantasi plasenta di segmen bawah rahim disebabkan oleh :

  1. Endometrium di fundus uterus belum siap menerima implantasi
  2. Endometrium yang tipis sehingga diperlukan perluasan plasenta untuk mampu memberikan nutrisi janin
  3. Vili korialis pada korion leave yang persisten.


Faktor-faktor yang meningkatkan kejadian plasenta previa:

  1. Usia Ibu, usia lanjut meingkatkan resiko plasenta previa
  2. Multiparitas
  3. Riwayat seksio sesaria.


PLASENTA AKRETA, INKRETA, DAN PERKRETA

Plasenta previa mungkin disertai dengan plasenta akreta/inkreta/perkreta.

  1. Plasenta akreta : plasenta melekat pada otot polos rahim/myometrium (75%)
  2. Plasenta inkreta : plasenta menembus myometrium (18%)
  3. Plasenta perkreta : plasenta menembus dinding luar rahim bahkan sampai ke organ sekitar terutama kandung kemih (7%)


GAMBARAN KLINIS

Hal yang paling khas pada plasenta previa adlah perdarahan yang tidak nnyeri dan biasanya belum muncul sampai menjelang akhir trimester kedua atau setelahnya. Namun, beberapa jenis abortus dapat terjadi akibat lokasi abnormal plasenta 


DIAGNOSIS

pada wanita dengan perdarahan uterus selama trimester akhir kehamilan perlu dicurigai plasenta previa dan solusio plasenta. Diagnosis plasenta previa jarang dapat dipastikan dengan pemeriksaan klinis, kecuali apabila satu jari tangan dimasukkan melalui serviks dan teraba plasenta.

PEMERIKSAAN SERVIKS SEPERTI INI JANGAN DILAKUKAN KECUALI APABILA WANITA YANG BERSANGKUTAN SUDAH DIMEJA OPERASI  DENGAN SEGALA PERSIAPAN UNTUK SEKSIO SESAREA SEGERA KARENA PEMERIKSAAN YANG PALING HATI-HATI SEKALIPUN DAPAT MENYEBABKAN PERDARAHAN MASIF.


1. Anamnesa Plasenta Previa 

  • Terjadi perdarahan pada usia kehamilan 28 minggu
  • Sifat perdarahan : tanpa rasa sakit terjadi tiba-tiba, tanpa sebab yang jelas dan berulang.
  • Perdarahan menimbulkan penyulit pada ibu maupun janin dalam rahim


2. Pada Inspeksi Dijumpai :

  • Perdarahan pervaginam encer sampai bergumpal
  • Perdarahan yang banyak ibu tampak anemia


3. Pemeriksaan Fisik Ibu

  • Dijumpai keadaan bervariasi danri keadaaan normal sampai syok
  • Kesadaran penderita bervariasi dari baik sampai koma
  • pPda pemeriksaan dijumpai : tekanan darah, nadi dan pernafasan dalam batas normal, tekanan darah, nadi dan pernafasan meningkat, daerah ujung menjadi dingin, tampak anemia


4. Pemeriksaan Kebidanan

a. Palpasi Abdomen 

  • Janin belum cukup bulan, tinggi fundus uteri sesuai dengan umur kehamilan
  • Karena plasenta terletak disegmen bawah rahim, maka dapat dijumpai kelainan letak janin dalam rahim dan bagian terendah masih tinggi

b. Pemeriksaan denyut jantung janin

Bervariasi dari normal sampai asfiksia dan kematian dalam rahim

c. pemeriksaan dalam 

  • Pemeriksaan dalam dilakukan di atas meja operasi dan siap untuk segera mengambil tindakan. tujuan pemeriksaaan dalam untu :
  • Menegakkan diagnosa pasti
  • Mempersiapkan tindakan untuk melakukan operasi persalinan atau hanya memecahkan ketuban.

d. pemeriksaan penunjang

  • Pemeriksaan usg
  • Mengurangi vt
  • Penegakkan diagnosis



PENATALAKSANAAN

Wanita dengan plasenta previa dapat dibagi sebagai berikut:

  1. Mereka yang janinnya prematur tetapi belum ada indikasi untuk persalinan
  2. Mereka yang janinnya sudah cukup matur
  3. Mereka yang sudah inpartu
  4. Mereka yang perdarahannya sedemikian rupa sehingga janin harus dilahirkan walaupun masih imatur.


Penatalaksanaan pada janin prematur tetapi tanpa perdarahan aktif adalah pengawasan ketat. pada sebagian kasus perlu dilakukan rawat inap berkepanjangan namun ibu bisa dipulangkan setelah perdarahan berhenti dan janin dinilai sehat.


Persalinan seksiosesaria diperlukan pada hampir semua kasus plasenta previa. Pada sebagian besar kasus dilakukan insisi uterus transversal. Karena perdarahan janin dapat terjadi akibat insisi kedalam plasenta anterioir. kadang-kadang dianjurkan insisi vertikal pada kasus ini.


Penatalaksanaan plasenta previa dengan perdarahan merupakan keadaan darurat kebidanan yang memerlukan penanganan  yang baik. Bentuk pertolongan plasenta previa adalah :

  1. Segera melakukan operasi persalinan untuk menyelamatkan ibu dan janin
  2. Memecahkan ketuban diatas meja operasi selanjutnya pengawasan untuk dapat melakukan pertolongan lebih lanjut
  3. Bidan yang mengahadapi perdarahan plasenta previa dapat mengambil sikap melakukan rujukan ke tempat pertolongan yang mempunyai fasilitas yang cukup.


Dalam melakukan rujukan plasenta previa sebaiknya dilengkapi dengan :

1. pemasangan infus untuk mengimbangi perdarahan

2. sedapat mungkin diantarkan oleh petugas

3. dilengkapi dengan keterangan secukupnya

4. dipersiapkan donor darah untuktransfusi.

Post a Comment

0 Comments