TBC PARU DALAM KEHAMILAN

Batasan

  • TBC paru adalah penyakit pada parenkim paru yang disebabkan oleh M. Tuberkulosis
  • Ditemukan pada ½ - 1% kehamilan.
  • Type aktif memerlukan pengawasan dan terapi mengurangi bahaya terhadap kehamilan dan bayi saat menyusui
  • TB paru adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis dengan gejala yang sangat bervariasi. (Kapita selekta kedokteran jilid 1 edisi 3,2001)
  • Tuberkulosis merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis dan Mycobacterium bovis. (Ngastyah, perawatan anak sakit, 1997)

Diagnosis

Diagnosis kadang – kadang tidak mudah, karena bumil nampak sehat terutama dalam proses penyakit :

  1. Anamnesa dan pemeriksaan fisik
  2. Keluhan dan gejala : batuk menahun, hemaptoe (batuk darah) & kurus kering
  3. Pemeriksaan fisik diagnostik pada paru2 dijumpai adanya kelainan bunyi pernafasan
  4. Pemeriksaan sputum BTA (basil tahan asam), pemeriksaan sputum BTA memastikan diagnostik TB paru, pemeriksaan ini tidak sensitif karena hanya 30-70% pasien TB yang dapat didiagnostik berdasarkan pemeriksaan ini
  5. Tes mantoux / tuberkulin.


Anamnesis : pernah kontak dengan pasien TBC, batuk kronis, batuk darah, nyeri dada, keringat malam, berat badan menurun, demam.

Laboratorium : pemeriksaan BTA & kultur, LED sangat tinggi

Foto torak : tidak rutein dikerjakan pada kehamilan. Jika diperlukan bila usia kehamilan <7 bulan harus mempergunakan pelindung perut.

Pengelolaan :

  • Rawat bersama dengan bagian penyakit dalam
  • Medikamentosa
  • Bila PPADA positif tanpa kelainan radiologis ataupun gejala klinik diberikan : INH 400 mg selama 1 tahun
  • Bila TBC paru (BTA +) : 1R7H7E7 – 5-8 R2H2:
    • Rifampicin 450-600 mg/hr selama 1 bulan, dilanjutkan 600 mg 2x seminggu selama 5-8 bulan
    • INH 400 mgr/hr selama 1 bulan, dilanjan 700 mg 2x seminggu selama 5-8 bulan
    • Etambuteri ol 1000 mg/hr selama 1 bulan

Obstetri Kehamilan

ANC teratur, kegiatan fisik dikurangi, istirahat cukup, diet TKTP, koreksi anemia



Obstetri Persalinan

Kala II diperpendek hanya atas indikasi obstetri



Pasca Persalinan

Bila TBC aktif bayi harus dipisahkan dari ibu, dan baru dapat menyusui paling cepat bila ibu telah mendapat terapi anti tuberkulosis selama 3 minggu. Bayi : Terapi INH profilaksis & vaksinasi BCG



Ada 4 faktor penting yang terjadi dalam kehamilan yang erat hubungannya dengan fungsi pernafasan :

  • Rahim yang membesar
  • Perubahan hormonal
  • Meningkatnya volume darah dan cardiac outeri put
  • Perubahan imunologik


Manifestasi Klinis


Gejala utama TB paru → > dari 4 minggu dengan / tanpa sputum, malaise, gejala flu, demam derajat rendah, nyeri dada, batuk darah


Manifestasi Gejala Klinis

  • Batuk yang lama
  • Badan terasa lemah
  • Nafsu makan berkurang
  • BB menurun



Pasien TB paru menampakkan gejala klinis yaitu :

  • Tahap asimtomatis
  • Gejala TB paru yang khas, kemudian stagnasi dan regresi
  • Eksaserbasi
  • Gejala berulang dan menjadi kronik



INGAT !!!!!

Pada janin jarang dijumpai TBC kongenital. Janin baru tertular penyakit setelah lahir, karena dirawat / disusui oleh ibunya.



Klasifikasi Diagnostik TB:

  • TB Paru
  • TB Paru tersangka
  • Bekas TB(tidak sakit)



Penanganan & Penatalaksanaan

  • Bumil dengan proses aktif, hendaknya jangan dicampur dengan wanita hamil lainnya pada pemeriksaan antenatal
  • Diagnosis harus pasti & pengobatan selalu bekerja sama dengan ahli paru sebaiknya dirawat di RS, dalam kamar isolasi. Gunanya mencegah penularan, menjamin istirahat & makan yang cukup, serta pengobatan yang intensif & teratur.
  • Obat-obatan :
    • Diawali dengan 4 macam obat INH Isoniasid, Rifampisin, Pyirazinamide, Ethambuteri ol (selama 2 bulan)
    • Setelah itu 4 bulan minum isoniasid & rifampisin
  • TBC paru – paru tidak merupakan indikasi abortus buatan & terminasi kehamilan


Post a Comment

0 Comments